pinjaman usaha

Berencana Ajukan Pinjaman Usaha? Baca Ini Dulu Biar Gak Terjebak!

No comments

Modal merupakan salah satu aspek penting yang harus ada ketika kamu berniat menjalankan suatu bisnis, apapun jenisnya. Modal adalah aset utama perusahaan dalam menjalankan bisnis, bisa berbentuk dana, aset atau barang, tenaga, maupun hutang. 

Setiap perusahaan memiliki struktur modal yang berbeda-beda, ada yang menjalankan bisnis murni dengan aset maupun dana yang dipisahkan dari kepemilikan pribadi. Namun tak sedikit pula yang melibatkan hutang dalam struktur modal. 

Hutang dalam struktur modal perusahaan biasanya lebih dikenal dengan istilah kredit atau pinjaman usaha. Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Pinjaman Usaha. 

Apa itu Kredit atau Pinjaman Usaha? 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan kredit atau pinjaman usaha sebagai penyediaan dana dalam jumlah tertentu dari bank atau lembaga keuangan untuk mendukung tujuan usaha. 

Penyediaan dana yang dimaksud dilakukan berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam yang mewajibkan peminjam untuk melakukan pelunasan dalam jangka waktu tertentu serta pembayaran bunga dan biaya lainnya secara rutin. 

Kredit usaha dapat diperoleh dengan cara mendaftarkan diri pada lembaga keuangan, seperti perbankan, koperasi, dan lembaga lain yang diawasi langsung oleh OJK. 

Setelah membaca apa itu pinjaman usaha, kamu pasti bertanya-tanya dalam hati, mengapa kita perlu mengajukan pinjaman usaha? Apakah dana dari kepemilikan pribadi saja tidak cukup untuk membiayai bisnis yang kita jalankan?

Berikut ini merupakan beberapa alasan tepat mengapa kita harus mengajukan pinjaman usaha, antara lain:

  • Membantu para pebisnis yang mengalami kesulitan atau keterbatasan modal saat akan memulai bisnis, dan secara tidak langsung turut mendorong sektor industri dan jasa dalam perekonomian.
  • Menentukan kapasitas badan usaha dan potensi penghasilan perusahaan.
  • Memberikan tambahan dana yang memungkinkan suatu perusahaan menjalankan proyek berskala besar.
  • Menyediakan dana investasi tambahan guna mengembangkan suatu perusahaan.

Jenis-jenis Pinjaman Usaha

Sebelum mengajukan pinjaman usaha pada lembaga keuangan, ada baiknya jika kamu memilih jenis pinjaman usaha yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Berikut ini merupakan referensi mengenai beberapa jenis pinjaman modal usaha yang dapat dijadikan pilihan, antara lain:

1. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan fasilitas pinjaman modal usaha yang disediakan oleh Pemerintah dan diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong peranan sektor UMKM guna menyelamatkan perekonomian Indonesia, yang diberikan melalui bank-bank milik pemerintah, seperti BNI, BRI, BTN, dan Mandiri. 

KUR umumnya menyediakan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah, yakni 6% per tahun, dengan limit pinjaman sebesar 50 juta rupiah. 

Pinjaman usaha yang satu ini juga memiliki berbagai jangka waktu pinjaman yang dapat disesuaikan dengan kondisi keuanganmu, yakni mulai dari dua hingga lima tahun. 

2. Pinjaman Modal Usaha Kecil dari Koperasi

Selain perbankan, ada pula pinjaman modal usaha kecil yang disediakan oleh Koperasi. Umumnya koperasi memiliki persyaratan pinjaman yang lebih ringan dan sederhana dibanding perbankan. 

Akan tetapi sebelum meminjam dana dari koperasi, pastikan kamu sudah terdaftar terlebih dahulu sebagai anggota koperasi. Alternatif lainnya, kamu harus memiliki seorang kenalan yang merupakan anggota dari koperasi yang dituju. 

Hal ini penting karena berkaitan dengan kesepakatan mengenai besar cicilan yang harus dibayar setiap bulannya, dan bagaimana cara pembayarannya. 

3. Peer to Peer (P2P) Lending

Alternatif lain yang layak kamu coba untuk mendapatkan pinjaman usaha adalah dengan mengajukan pinjaman ke situs peer to peer lending atau P2P. Apa itu P2P?

P2P merupakan suatu perusahaan yang menyediakan layanan digital untuk mempertemukan peminjam dana (debitur) dan pemberi pinjaman atau investor bisnis.

Dalam pembayarannya nanti, investor bisnis akan memperoleh sejumlah dana yang dipinjamkan beserta keuntungan yang berasal dari bunga pinjaman. Umumnya, plafon maksimal peminjam modal melalui P2P mencapai 200 juta rupiah. 

Namun kamu harus berhati-hati sebelum mengajukan pinjaman dana melalui P2P. Pastikan situs P2P tersebut terdaftar secara resmi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

4. Kredit Tanpa Agunan (KTA)

Selanjutnya, ada kredit tanpa agunan (KTA) yang juga sering diajukan oleh para pelaku usaha. 

Jenis pinjaman usaha yang satu ini banyak diminati lantaran para pelaku usaha tidak perlu menyediakan jaminan aset, seperti BPKB kendaraan, sertifikat rumah, dan surat-surat berharga lainnya.

Tak hanya itu, jumlah dana yang dipinjamkan oleh bank dapat mencapai 300 juta rupiah dengan tingkat suku bunga yang cukup rendah, yakni kurang dari satu persen. Jangka waktu pinjaman pun bervariasi, mulai dari 6 bulan hingga 5 tahun. 

Namun perlu dipahami bahwa besaran dana yang dapat kamu pinjam ditentukan dengan berdasarkan pada kemampuan finansial dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh bank. 

5. Kredit Modal Kerja

Selain KUR dan KTA, ada pula produk pinjaman usaha lain yang juga disediakan oleh perbankan, yakni kredit modal kerja (KMK). 

Fasilitas kredit ini diperuntukkan bagi para pelaku usaha, baik UMKM maupun korporat, untuk kegiatan operasional harian seperti biaya servis peralatan, sewa tempat usaha, atau menggaji karyawan.

Berbeda dari KUR dan KTA, pada kredit modal kerja biasanya bank akan mencairkan sebanyak 70% dari jumlah pinjaman yang diajukan dengan jangka waktu satu tahun. 

Jika kamu berencana mengajukan pinjaman ini, maka kamu harus memiliki usaha yang sudah berjalan minimal satu tahun. Kamu juga harus menyiapkan beberapa dokumen pribadi. Seperti, Kartu Keluarga, KTP, keterangan penghasilan dan/atau buku tabungan, serta bukti tanggungan atau cicilan. 

Tips-tips Mengajukan Pinjaman Usaha

Jika kamu seorang pebisnis dan berencana mengajukan pinjaman usaha, maka langkah-langkah yang harus diambil setelah mengenal apa itu pinjaman usaha dan jenis-jenis pinjaman usaha adalah sebagai berikut:

1. Memahami Alasan Mengajukan Pinjaman Usaha

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan pinjaman usaha adalah mendefinisikan alasan mengapa kamu mengajukan pinjaman usaha. 

Pada tahap ini kamu harus bisa menyebutkan tujuan dana yang akan dipinjam, misalnya untuk mengembangkan skala atau kapasitas perusahaan, membiayai kegiatan operasional, atau sebagai dana tambahan guna menjalankan proyek berskala besar. 

Hal ini penting karena tanpa tujuan yang jelas maka dana yang dipinjam menjadi sia-sia, atau lebih parah lagi, bisa saja bank akan menolak permohonan pinjaman usaha yang diajukan.  

2. Membuat Perencanaan Keuangan

Langkah berikutnya membuat perencanaan keuangan secara sederhana namun terperinci. Dalam perencanaan keuangan yang dibuat, setidaknya harus memuat besar pemasukan yang kamu peroleh setiap bulan, dan besar biaya yang harus dikeluarkan secara rutin. 

Dengan demikian kamu dapat menentukan besaran dana yang dapat dialokasikan untuk membayar pinjaman. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi keuangan dan kemampuanmu dalam membayar pinjaman. 

Tak hanya untuk mengetahui kemampuan finansial, perencanaan keuangan juga dapat menjadi acuanmu dalam menentukan besar dana yang hendak dipinjam. 

3. Periksa Credit Score

Credit score merupakan penilaian yang dibuat oleh bank berdasarkan riwayat pengajuan kredit yang pernah dilakukan sebelumnya. 

Salah satu indikatornya adalah seberapa sering keterlambatan seseorang dalam membayar cicilan sebelumnya. Semakin rendah credit score yang dimiliki maka semakin sedikit pula jumlah dana yang dapat dipinjamkan bank untukmu. 

Di sinilah pentingnya menjaga aliran arus kas perusahaan tetap stabil dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu agar kamu tetap dapat membayar cicilan tepat waktu. 

4. Perhatikan Syarat Pinjaman

Seringkali ketika tergiur dengan jumlah dana yang dipinjamkan, nasabah akan terlena dan tidak mengabaikan persyaratan pinjaman dengan baik. 

Padahal ketika sudah membubuhkan tanda tangan pada dokumen perjanjian, maka kamu tidak lagi dapat menambahkan poin-poin kesepakatan. 

Oleh sebab itu, penting untuk membaca secara teliti isi kesepakatan. Jika ada poin yang kurang dipahami, sebaiknya jangan sungkan untuk bertanya pada pihak bank. 

5. Persiapkan Dokumen yang Dibutuhkan

Terakhir, persiapkan setiap dokumen yang dibutuhkan, misalnya identitas diri, kartu keluarga, surat izin usaha, dan dokumen lainnya. 

Pastikan kamu mencatatnya agar tidak ada yang tertinggal saat pengajuan pinjaman usaha. Bolak-balik ke bank tentu membutuhkan waktu dan tenaga, bukan?

Kesimpulannya, selama kamu dapat memaksimalkan pinjaman usaha untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan, maka dana pinjaman tersebut akan bermanfaat bagi jalannya usaha.

Oleh sebab itu penting bagi kamu untuk mendefinisikan tujuan yang ingin dicapai sebelum mengajukan pinjaman dana. Selanjutnya, kamu juga perlu membuat perencanaan keuangan dan memperhatikan credit score

Jangan sampai lupa memperhatikan persyaratan pinjaman yang diberikan bank. Terakhir, persiapkan dokumen yang dibutuhkan dengan teliti dan jangan sampai ada yang tertinggal. 

Jadi, sudah siap mengajukan pinjaman usaha?

Baca Juga: