puasa bagi ibu menyusui

Cermati 6 Tips Sehat Berpuasa Bagi Ibu Menyusui

No comments

Ibadah puasa merupakan kewajiban bagi setiap muslimin dan muslimah. Meski begitu, Islam memberikan kelonggaran bagi para ibu yang sedang menyusui. Ibu yang sedang menyusui secara eksklusif diberi keringanan untuk tidak menjalankan ibadah puasa selama Bulan Ramadan.

Ketika ibu menyusui secara eksklusif, ASI menjadi satu-satunya asupan gizi dan makanan bagi sang bayi. Kondisi tubuh ibu dan bayi pun patut menjadi pertimbangan matang mengingat tidak semua perempuan sanggup menyusui sewaktu berpuasa. 

Jadi bolehkah ibu menyusui puasa? Berikut beberapa informasi yang wajib diketahui mengenai puasa bagi ibu menyusui.

1. Konsultasikan dengan Dokter

Konsultasikan kepada dokter dan ahli gizi apakah kondisi kamu dan bayi kondusif untuk berpuasa. Yang perlu menjadi pertimbangan adalah apakah bayi masih memerlukan ASI eksklusif atau tidak (berusia di bawah 6 bulan). Di umur tersebut, pola menyusu bayi akan berbeda dengan bayi berusia setahun yang telah mendapat asupan makanan pendamping.

Terlepas dari hal itu, tubuh busui akan beradaptasi dan selama berpuasa. Sehingga busui tak perlu cemas jika kualitas dan jumlah ASI jadi berubah akibat puasa. Dengan catatan, selama asupan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan tercukupi dengan penuh dan baik.

Komposisi ASI hanya akan berubah jika Moms hanya mengonsumsi sedikit asupan makanan. Agar kualitas dan jumlah ASI tetap terjaga, pastikan busui mengonsumsi berbagai asupan bergizi tinggi.

2. Jangan Sampai Kekurangan Cairan

Perhatikan asupan cairan bagi tubuh. Ibu menyusui cenderung lebih mudah mengalami dehidrasi karena banyak mengeluarkan cairan tubuh. Jika dehidrasi sudah menyerang, tubuh tak hanya akan menjadi lapar dan haus, tapi juga mudah emosi, mengantuk, hingga cepat merasa lelah.

Kekurangan cairan yang sudah cukup berat akan mengakibatkan menurunnya jumlah ASI untuk sementara waktu. Terapkan pola meminum air putih 2-4-2. Ketika berbuka, minum dua gelas air putih. Saat malam hari, teguk empat gelas air putih. 

Demikian juga di saat sahur, minum juga dua gelas air putih. Susu, jus buah, minuman sereal dan teh hangat juga bisa dijadikan alternatif pilihan. Bila diperlukan, tambahkan minuman dengan kandungan ion dan elektrolit agar penggantian cairan tubuh lebih cepat terganti. 

Secara alami, konsumsi sayur-mayur berwarna hijau, ubi jalar, labu, mentimun, kentang, kacang mete, keju, yoghurt, dan pisang diketahui kaya akan elektrolit yang diperlukan tubuh.

Selain itu, plum, aprikot kering, alpukat, kacang merah, kacang kedelai, tomat, lemon, jeruk nipis, air garam dan gula, cranberry, stroberi, air kelapa, minuman jahe, semangka, dan jeruk juga bisa dijadikan opsi.

3. Penuhi Asupan Gizi Seimbang

Agar kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga selama berpuasa, maka asupan gizi pun harus diperhatikan agar tetap seimbang. Penuhi kebutuhan gizi dan nutrisi ibu setiap hari agar kualitas ASI tetap terjaga bagi si buah hati.

Buatlah pengaturan menu untuk sahur dan berbuka puasa. Berdasarkan anjuran dari para ahli gizi, ibu bisa meneguk satu gelas susu sebelum menyantap sahur. Untuk menu sahur, pilihlah nasi merah, capcay, dengan ikan serta daging yang kaya akan protein.

Alangkah baiknya jika busui menyantap sahur saat sudah mendekati waktu imsak. Dengan begitu, busui bisa tahan berpuasa lebih lama. 

Untuk menu berbuka, konsumsi satu gelas kacang hijau dan beberapa butir buah kurma. Santapan takjil ini sangat membantu menjaga stamina tubuh busui karena kaya akan vitamin, mineral, serat hingga protein.

4. Hindari Stres dan Tenangkan Pikiran

Faktanya, ibu menyusui memang rentan terhadap stres dan depresi (sindrom baby blues). Sama halnya seperti saat sedang mengandung, ibu menyusui pun dianjurkan untuk menghindari stres. Pasalnya, kondisi emosional dan mental ibu menyusui akan memengaruhi stamina tubuh. Terutama ketika menjalankan ibadah puasa. 

Sebisa mungkin, hindarilah stres berlebih. Selalu kelola pikiran dan suasana hati agar tetap rileks dan tenteram. Mandi pagi, gerakkan tubuh dengan berolahraga ringan secukupnya, meditasi dan berdoa, perbanyak istirahat, hingga selektif memilih hiburan khususnya jika berseluncur di media sosial sangatlah diperlukan.

Perhatikan apabila ASI yang keluar tidak banyak. Konsumsilah cairan dalam porsi sebanyak mungkin saat buka puasa, di malam hari dan waktu sahur.

5. Cukup Istirahat dan Hindari Kegiatan Berat

Jaga stamina tubuh dengan menghindari berbagai kegiatan yang terlalu berat selama puasa. Terutamanya aktivitas outdoor berlebih di bawah terik matahari. Ingatlah bahwa puasa saat menyusui akan terasa melelahkan dan membuat badan lebih cepat lemas.

Untuk itu, pastikan kamu mendapatkan waktu istirahat yang cukup baik psikis maupun fisik. Dengan begitu, produksi ASI pun akan tetap terjaga kelancarannya.

Batasi berkegiatan yang berat. Beli dan siapkan kebutuhan berpuasa sekaligus, sehingga busui tak perlu bolak-balik repot berbelanja selagi berpuasa.

Tak lupa, konsumsi vitamin dan suplemen kesehatan yang direkomendasikan dari dokter. Waspadalah jika berat badan Moms menurun lebih dari satu kilogram per minggu, segera periksakan diri ke dokter.

Jadilah lebih peka dalam memahami sinyal-sinyal yang diberikan tubuh. Jika badan merasa tak nyaman atau ada yang tak beres, segeralah berkonsultasi dengan petugas kesehatan.

6. Berbukalah Jika Sudah Tak Sanggup

Jangan memaksakan diri untuk melanjutkan puasa jika kondisi tubuh Moms dan baby sudah tak menyanggupi. Bagaimanapun, ibu menyusui dapat mengganti puasa dengan qadha dan fidyah sesuai ketentuan yang ada.

Waspadai jika beberapa gejala dehidrasi telah muncul. Di antaranya adalah,

  • Lemas.
  • Sakit kepala.
  • Air seni berwarna lebih gelap.
  • Kelelahan.
  • Sangat haus serta mulut.
  • Mata dan bibir kering.

Segera berbuka dan batalkan puasa kamu dengan meminum air putih atau cairan yang cepat mengganti ion dan elektrolit tubuh. Lalu istirahatkan tubuh selama kurang lebih setengah jam.

Perhatikan juga jika baby terlihat lebih lesu, rewel, jadi kerap menangis dan mengantuk, serta frekuensi BAB dan buang air kecilnya berkurang. Pasalnya, ini berarti si buah hati tengah mengalami kekurangan ASI atau dehidrasi.

Agar ASI tetap lancar, busui disarankan untuk menambah asupan jambu air, kecambah, semangka, dan pepaya. Asupan tersebut diketahui dapat memperlancar jumlah ASI yang diproduksi.

Demikianlah sejumlah tips sehat berpuasa bagi ibu menyusui. Pastikan untuk menerapkan anjuran dokter agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika berpuasa memang terlalu berisiko untuk ditunaikan, maka Moms masih bisa menggantinya di kemudian hari dengan menunaikan qadha dan fidyah.

Baca Juga Artikel Lainnya: