Saat ini, teknologi internet berkembang kian pesat hingga membawa dampak yang sangat positif bagi siapa saja. Namun di lain sisi, tindak kejahatan pun juga turut berkembang dan meresahkan.
Hal ini tentu perlu mendapatkan perhatian lebih dari kamu yang sering bertransaksi secara online, misalnya melakukan pembayaran via internet banking (e-banking). Karena modus kejahatan (Seperti, phishing, vishing, hingga smishing) bisa saja muncul dan menimpamu.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kewaspadaanmu, kamu perlu tahu bagaimana cara bertransaksi dengan aman ketika menggunakan e-banking dari Otoritas Jasa Keuangan berikut ini.
Tips Aman dan Cerdas Bertransaksi Melalui Internet Banking

1. Jaga Kerahasiaan Data Pribadi
Tips yang pertama agar tetap aman dalam melakukan transaksi online via internet banking adalah dengan menjaga penuh kerahasiaan data pribadi yang dimiliki. Seperti, nomor telepon yang digunakan untuk login di internet banking.
Kemudian, jaga kerahasiaan PIN ( Personal Identification Number) atau OTP (One Time Password) dengan tidak memberitahukannya pada siapapun juga, termasuk pada pengirimnya sekalipun.
Hal ini untuk menghindari terjadinya aksi penipuan online yang bisa menjadikan kamu sebagai targetnya.
Perlu diketahui juga bahwa pihak bank tidak akan pernah meminta nasabahnya untuk memberitahukan PIN atau kode OTP-nya. Jadi simpan baik-baik dan JAGA selalu PIN dan kode OTP kamu.
2. Ganti Password Secara Rutin
Selanjutnya, gantilah PIN atau password dari internet banking yang digunakan secara rutin, misalnya saja dua bulan sekali. Dengan begitu, risiko peretasan yang bisa menimbulkan kerugian dapat dihindari.
PIN atau password yang jarang diganti bisa membuat pelaku kejahatan cyber lebih mudah untuk melakukan pembobolan akun.
Selain itu, jangan pernah gunakan PIN yang simpel dan mudah ditebak. Seperti, tanggal lahir, angka yang berulang, dan lain sebagainya. Jangan pula menyimpan PIN tersebut di kontak telepon, ya!
3. Gunakan Jaringan yang Aman dan Hindari Wifi Publik
Setelah memastikan PIN selalu diperbarui dan disimpan dengan aman, jangan lupa untuk selalu menggunakan jaringan internet yang terbukti aman. Misalnya, jaringan internet dari telepon seluler dan wifi pribadi saja.
Hindari transaksi ataupun mengakses internet banking dengan jaringan Wifi publik. Karena jaringan internetnya belum tentu aman dan bisa memicu terjadinya tindak kejahatan cyber. Pastikan untuk segera log-out dari aplikasi internet banking setelah transaksi selesai dilakukan. Dengan begitu, tidak ada celah bagi para hacker untuk melancarkan aksi jahatnya.
4. Aktifkan Notifikasi untuk Segala Jenis Transaksi
Selanjutnya yang juga tidak kalah penting adalah dengan mengaktifkan notifikasi transaksi. Sehingga, ketika ada transaksi baru kamu akan segera bisa mengetahuinya. Misalnya saja, jika ada transaksi yang tidak pernah dilakukan dan mencurigakan, kamu bisa segera bertindak dengan menghubungi pihak bank.
5. Hapus Jejak Digital di Perangkat Lama
Ada kalanya perangkat yang digunakan sudah mulai ketinggalan zaman sehingga kamu pun ingin menjual dan menggantinya dengan perangkat baru. Nah, pastikan sebelum menjualnya, semua jejak digital termasuk akses keuangan sudah benar-benar dihapus ya! Misalnya, data login ke aplikasi perbankan, notes, dan sejumlah data pribadi lainnya.
Hal ini supaya keamanan data pribadi bisa tetap terjaga. Jika, jejak digital transaksi keuangan masih tersimpan di perangkat lama, penyalahgunaan data pun sangat rawan terjadi.
6. Gunakan Internet Banking di Situs atau Aplikasi Resmi
Saat ini ada banyak oknum tidak bertanggung jawab yang membuat aplikasi internet banking atau situs web yang mirip dengan milik bank yang resmi. Jadi, pastikan untuk mengakses situs atau mengunduh aplikasi internet banking yang resmi.
Jika memang ingin memasang aplikasi internet banking, langsung saja download dari Play Store atau App Store. Hal ini dapat menghindarimu dari kesalahan install aplikasi palsu.
7. Waspada Kloning SIM Card
Satu hal lagi yang juga tak kalah penting adalah waspada dengan kloning SIM card atau kartu SIM. Hal ini sangat berbahaya, karena ada orang lain yang telah mengambil alih nomor telepon yang kamu gunakan.
Ciri-ciri kartu SIM yang dikloning salah satunya adalah tidak bisa lagi digunakan untuk menelepon atau mengirim pesan secara tiba-tiba. Jika hal tersebut terjadi, laporkan segera ke pihak penerbit kartu SIM yang kamu gunakan untuk ditindaklanjuti.
Jadi Nasabah Cerdas dan Mulai Bertransaksi E-banking dengan Lebih Aman
Nah, itu tadi beberapa tips bertransaksi secara aman via internet banking sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh OJK. Jadi, jangan lupa juga untuk selalu berJAGA-jaga ketika bertransaksi secara online ya! Karena kemungkinan serangan cyber bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja.
Baca Juga Artikel Lainnya:
You must be logged in to post a comment.