Seiring perkembangan zaman, jam tangan bukan lagi hanya berguna sebagai petunjuk waktu, tetapi juga bagian dari fashion. Apalagi, berkembangnya teknologi membuat industri jam tangan juga jadi semakin maju.
Bukan hanya bentuk jam tangan yang semakin beragam, tetapi juga dengan bahan yang digunakan. Bahkan beberapa di antaranya mulai menggunakan material bahan yang ramah lingkungan.Berkat teknologi, jam tangan pun turut mengalami perubahan menjadi lebih canggih. Jika dahulu hanya bisa menunjukkan waktu, kini ada lebih banyak hal yang bisa dilakukan.
Kecanggihan teknologi memungkinkan sebuah jam berukuran kecil dibekali dengan berbagai fitur canggih. Mulai dari mendengarkan musik, mengangkat telepon, mengirim pesan, hingga memantau kesehatan seperti menghitung nadi atau denyut jantung. Jam canggih ini lebih dikenal dengan nama smartwatch.
Kecanggihan yang dihadirkan juga dibalut dengan bentuk yang stylish dan futuristik. Tidak heran jika banyak orang yang akhirnya tertarik dan menjadikan smartwatch sebagai salah satu koleksinya.
Menariknya, meskipun smartwatch hadir dengan iklan yang masif dan harga yang semakin terjangkau, popularitas jam tangan konvensional tampaknya masih belum pudar. Toko-toko jam tangan, tidak pernah sepi pembeli. Terutama toko-toko jam tangan resmi yang menjual produk-produk ternama seperti Tissot, Fosil, Casio, dan lain sebagainya.
Tetapi sebenarnya, mana sih yang lebih bagus? Lalu, kenapa jam tangan konvensional masih bisa bertahan di tengah gempuran smartwatch yang membawa berbagai kecanggihan teknologi? Ulasan berikut mungkin bisa memberi jawaban.
Bagaimana Awal Mula Jam Tangan Konvensional Muncul?

Smartwatch
Jika dirunut ke belakang, perjalanan jam tangan konvensional hingga bisa terlihat seperti sekarang cukup panjang. Sebelum memiliki bentuk praktis seperti saat ini, bentuk awal dari jam tangan adalah “jam lengan” hasil karya Robert Dudley.
Aksesoris ini mulanya dianggap serupa gelang dan hanya dikenakan oleh kaum perempuan. Tetapi lama kelamaan, jam tangan pria juga mulai bermunculan. Kehadirannya menjadi penunjuk waktu yang lebih praktis bagi para pria yang bekerja dibanding jam saku yang sebelumnya digunakan.Kepopuleran jam tangan ini semakin menanjak pada Perang Dunia I.
Kemudian pada 1923, jam tangan bermesin automatic winding pertama pun dibuat olah John Harwood. Berkat mesin tersebut, pengguna jam tangan tidak harus direpotkan dengan memutar crown secara manual agar tetap menyala.Lalu pada 1957, untuk pertama kalinya jam elektrik diproduksi dan dipasarkan oleh Hamilton Watch Company, produsen jam asal Amerika Serikat.
Sayangnya, akurasi jam tangan buatan produsen yang kini berada di bawah perusahaan Swatch Group ini masih mengandalkan kumparan penyeimbang (balanced wheel).
Kumparan penyeimbang ini memiliki mekanisme yang masih tradisional seperti jam mekanik. Akibatnya, akurasi yang didapat pun masih tidak cukup baik. Tetapi, kehadirannya tetap mendapat sambutan hangat di masyarakat.
Perkembangan jam tangan ini pun semakin meluas hingga ke berbagai belahan bumi lain. Pada 1970-an, jam tangan dengan teknologi quartz semakin dikenal. Para produsen jam asal Jepang dan Amerika pun semakin banyak memproduksinya.
Quartz sendiri kini menjadi jam tangan yang paling banyak beredar. Meski begitu, jam tangan mekanikal masih tetap memiliki pasar tersendiri, khususnya di segmen-segmen eksklusif.
Bagaimana Smartwatch Bermula?
Perkembangan smartwatch alias jam tangan pintar ternyata sama panjangnya seperti jam konvensional. Di tahun 1927, tercipta sebuah alat berbentuk Plus Four Wristlet Route Indicator, sebuah alat yang dipakai di pergelangan tangan untuk penunjuk jalan.
Meski begitu, yang benar-benar menjadi cikal bakal lahirnya smartwatch adalah ditemukannya movement quartz. Setelah penemuan movement quartz, muncullah digital layar Liquid Crystal Display (LCD). Layar ini dapat digunakan untuk menginformasikan waktu dengan tampilan angka digital.
Dari sanalah kemudian ide-ide untuk menampilkan beragam informasi menarik di jam tangan bermunculan. Mulai dari Seiko TV Watch hingga Seiko Data-2000 yang dapat menyimpan data dua memo.Kemudian pada 1998, sebuah jam tangan “cerdas” dibuat oleh Steve Mann menggunakan sistem operasi Linuz. Temuan itu membuat dirinya dijuluki Father of Wearable Computing dan menjadi awal perkembangan jam pintar lain.
Smartwatch pun berkembang pesat di tahun 2000-an hingga menjadi seperti apa yang dilihat sekarang. Teknologi yang dibenamkan juga semakin canggih, baik dari jeroan, tampilan, sistem operasi, maupun tampilan. Berbagai fitur bermanfaat seperti GPS dan kebugaran juga turut dibenamkan.
Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Dari Jam Tangan Konvensional dan Smartwatch?

Jam Tangan
Kelebihan Jam Tangan Konvensional
Meskipun tidak secanggih smartwatch, tetapi jam tangan konvensional masih memiliki nilai tersendiri di mata masyarakat. Kehadiran smartwatch bahkan tidak dapat menyingkirkan kepopuleran jam tangan konvensional. Berikut beberapa alasan mengapa jam tangan konvensional masih bisa bertahan hingga saat ini.
1. Bersifat eksklusif
Setiap jam tangan konvensional memiliki keunikan tersendiri. Apalagi untuk jam-jam dengan penggerak mekanikal yang mempunyai daya tarik artistik bagi sebagian orang. Sesuatu yang tidak didapat dari smartwatch.
2. Praktis dan efisien
Untuk kaum yang tidak suka repot, jam tangan konvensional juga dianggap jadi pilihan yang pas. Pasalnya, daya baterai yang dipasang pada jenis jam ini sangat awet, bisa digunakan hingga beberapa bulan atau beberapa tahun.
Bahkan jam tangan mekanik malah tidak perlu baterai sebagai sumber listrik. Hal ini tentu berbeda dengan smartwatch yang baterainya perlu diisi ulang setiap beberapa hari sekali.
3. Banyak variasi model dan desain
Jam tangan konvensional diproduksi oleh begitu banyak produsen di dunia. Hal ini membuat desain dan model yang ditawarkan jadi sangat beragam.
4. Harga lebih variatif
Banyaknya produsen jam tangan konvensional juga membuat kisaran harga yang ditawarkan sangat luas. Mulai dari puluhan ribu hingga miliaran, semua tersedia.
5. Bisa jadi investasi dan aksesoris mewah
Kemewahan yang diusung oleh sejumlah jam tangan sering dijadikan investasi oleh para pemakainya. Tetapi tentu saja ini tidak berlaku untuk semua jenis jam. Hanya jam dari brand ternama atau luxury watch yang nilainya cenderung naik dari waktu ke waktu.
Tentu saja tidak hanya sebagai investasi, jam tangan mewah juga bisa menjadi aksesoris yang bisa meningkatkan status sosial.
Kekurangan Jam Tangan Konvensional
Meskipun secara fungsi dasar jam tangan konvensional tidak memiliki kekurangan, tetapi jika dibandingkan dengan smartwatch alat penunjuk waktu ini jadi tampak kurang menarik. Apalagi, tidak ada fitur-fitur kekinian yang memudahkan dalam beraktivitas seperti yang terpasang pada smartwatch.
Selain itu, jam tangan konvensional juga memiliki desain yang kurang menarik jika dilihat dari sudut pandang dunia modern. Apalagi saat ini sudah banyak gawai canggih yang di dalamnya juga sudah tertera penunjuk waktu.
Jam tangan konvensional juga jadi terlihat ketinggalan zaman di era modern karena tidak adanya fitur-fitur canggih yang biasa di dapat di smartwatch.
Kelebihan Smartwatch
Sebagai manusia yang hidup di dunia modern, kehadiran smartwatch tentu bukan sesuatu yang asing. Di zaman yang serba canggih, tentu smartwatch membawa berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh jam tangan konvensional. Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki smartwatch.
1. Bisa untuk komunikasi pesan maupun panggilan
Karena dibekali teknologi canggih, smartwatch memiliki kemampuan untuk berkomunikasi jarak jauh dengan mengirim atau menerima pesan maupun panggilan. Sesuatu yang tidak bisa dilakukan dengan jam konvensional.
2. Memiliki GPS
Di smartwatch terbaru, Global Positioning System alias GPS juga sudah disematkan. Ini tentu mempermudah orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi untuk membantu mencari jalan pintas atau menemukan lokasi.
3. Bisa membantu hidup sehat
Keberadaan fitur kebugaran bisa membantu membuat hidup lebih sehat. Sebab, dengan fitur tersebut smartwatch bisa membantu menghitung langkah sehari hingga jumlah kalori yang sudah dibakar.
4. Memiliki beragam fitur canggih lain
Fitur lain yang bisa ditemui pada smartwatch di antaranya adalah pemutar musik, kamera, games, dan lain sebagainya.
Kekurangan Smartwatch
Meskipun smartwatch tampak sempurna, tetapi jika dibandingkan dengan jam tangan konvensional perangkat ini memiliki kekurangan tersendiri. Misalnya adalah baterai yang boros karena energi listrik yang dibutuhkan sangat tinggi.
Selain itu, sumber energi dari smartwatch juga tidak praktis. Sebab, ini perlu disambungkan ke arus listrik untuk mengisi daya baterai. Varian dari smartwatch juga masih sangat sedikit. Bahkan modelnya mirip-mirip.
Berbeda dengan jam konvensional yang sangat variatif. Model yang mirip ini tentu membuatnya juga tidak memiliki nilai mewah seperti jam tangan konvensional bermerek. Dan karena tidak memiliki kesan mewah, tentu tidak bisa dijadikan barang investasi.
Pilih Smartwatch atau Jam Tangan Konvensional?
Tidak ada yang benar-benar sempurna. Baik jam tangan konvensional maupun smartwatch sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Selain itu, pasar dari masing-masing jam tangan ini juga berbeda.
Karena itu sebenarnya kedua jenis jam tangan ini tidak bisa dibandingkan apple to apple. Semua bergantung dari calon penggunanya, mau pilih jam konvensional yang bersifat eksklusif dan klasik atau smartwatch yang modern dan canggih.
Tinggalbeli yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tentu saja isi kantong.
Ajukan Indodana PayLater Sekarang!Baca Juga Artikel Lainnya:
- Cara Gampang Mirroring HP ke Laptop
- Rule of Three: Strategi Jitu Bikin Kampanye Marketing Semakin Menarik
- Bikin Performa Serasa Baru Lagi, Begini Cara Reset HP Samsung
You must be logged in to post a comment.