Jenis Bisnis yang Bisa Kamu Coba di Musim Politik untuk Raup Keuntungan Berlipat

Jenis Bisnis yang Bisa Kamu Coba di Musim Politik untuk Raup Keuntungan Berlipat

No comments

Memasuki 2019, berbagai opini publik kerap menyebut tahun ini sebagai tahun politik. Hal ini dikarenakan pesta demokrasi Pemilu (Pemilihan Umum) 2019 akan segera digelar. Termasuk juga Pilpres (Pemilihan Presiden) Republik Indonesia. Lantas, adakah jenis bisnis yang bisa dicoba di musim politik untuk raup keuntungan berlipat? Tahun politik juga bisa dijadikan momentum yang tepat untuk mulai sejumlah bisnis yang menjanjikan.

Bisnis dari Pesta Demokrasi

Umumnya, beberapa bisnis yang layak dicoba itu erat kaitannya dengan kampanye politik menjelang Pemilihan Umum 2019. Sebagaimana diketahui, gelaran pesta demokrasi tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 17 April 2019. Dengan kata lain, bisnis menjanjikan menjelang tahun politik ini merupakan bisnis musiman yang pangsa pasarnya bisa sangat naik dan menguntungkan.

Baca Juga: Tips Anti Boros Sederhana yang Bisa Kamu Terapkan agar Budget Tetap Aman 

Apa saja jenis bisnis tersebut? Yuk simak beberapa pilihannya sebagai berikut, siapa tahu salah satunya cocok untuk Kamu geluti.

1. Bisnis Buzzer Politik

Jadi Buzzer Politik
Jadi Buzzer Politik

Di era digital saat ini, media sosial telah berkembang sangat pesat. Masyarakat modern menggunakan media sosial hampir di setiap kegiatan mereka sehari-hari. Perkembangan inilah yang kini memunculkan bentuk usaha baru yang kini dikenal sebagai buzzer. Disebut-sebut sebagai ladang rezeki yang sedang viral, jenis usaha ini kerap mendapatkan order untuk mempromosikan pasangan calon tertentu.

Seperti diketahui, menjadi buzzer berarti mempengaruhi serta menentukan pandangan atau arah politik untuk banyak orang. Pendapat dan pilihan politik seseorang bisa saja berubah setelah ia terpengaruh oleh berbagai konten yang diunggah oleh para buzzer ini.

Bisa jadi, seseorang akan berganti haluan (swing voter) dan memilih pasangan calon (paslon) politik kubu lainnya yang bukan pilihan pertamanya. Ada juga yang kemudian malah menjadi pendukung fanatik paslon tertentu padahal sebelumnya dia memilih golput (golongan putih) alias abstain dan tidak memilih siapapun.

Lantas, berapa besar keuntungan uang yang didapatkan dari bisnis menjadi buzzer politik ini? Halaman Medcom menyebutkan, untuk bayaran buzzer paling murah terletak di kisaran Rp 25 juta – Rp 30 juta. Dan angka ini dibayarkan untuk harga dua orang.

Dengan demikian, bisa dibayangkan jika orderan untuk buzzer membanjir di tahun politik ini. Meningkatnya pengguna media sosial dewasa ini membuat semakin banyak dari kalangan masyarakat yang lebih mempercayai perkataan atau postingan buzzer ketimbang berbagai media massa tanah air.

3. Bisnis Iklan

Bisnis Iklan
Bisnis Iklan

Selain buzzer politik, bisnis iklan juga bisa dijadikan andalan untuk menambah pundi-pundi uang. Penyelenggaraan Pemilu dan Presiden yang semakin dekat membuat berbagai iklan politik semakin digrandrungi. Iklan politik merupakan salah satu cara bagi paslon dan atau parpol untuk berkampanye. Itulah sebabnya beragam iklan politik kian menghiasi berbagai media cetak dan televisi. Bahkan hingga di jalanan dan sejumlah sudut kota.

Berdasarkan data dari tahun politik 2014 lalu, diperkirakan oleh The Nielsen Company Indonesia bahwa meningkatnya pembelanjaan untuk iklan akan terjadi menjelang Pilpres dan wakil presiden. The Nielsen menyampaikan data tersebut kepada kepada Kontan.

Perusahaan tersebut menyampaikan data bahwa di tahun 2014 saja, belanja iklan saat itu sudah mencapai hingga Rp 1,96 triliun! Dan perkiraannya, angka tersebut akan terus melonjak selama masa kampanye Pemilu 2019—terutamanya sekarang.

4. Bisnis Konveksi

Bisnis Konveksi (Sumber: KonveksiKita.id)
Bisnis Konveksi (Sumber: KonveksiKita.id)

Bisnis konveksi juga merupakan bentuk usaha yang bakal membuatmu meraup banyak keuntungan di tahun politik. Dengan begitu banyak digelarnya acara diskusi serta kampanye politik dari berbagai partai politik plus pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, pembagian kaos partai tertentu masih merupakan siasat yang kerap digunakan banyak pihak.

Bisnis konveksi bisa menjadi peluang yang menjanjikan karena selama masa kampanye berlangsung, ada banyak permintaan atas dicetaknya berbagai atribut parpol. Sebut saja seperti bendera, kaos serta topi.

Bagaimana dengan pendapatannya? Untuk gambaran, Sentra Kaus Suci Bandung berhasil meraup pencapaian omzet hingga Rp 80 miliar! Hal ini terjadi saat berlangsungnya masa kampanye politik di tahun 2014 lalu. Capaian omzet ini disebut lebih besar jika dibandingkan dengan tahun 2009. Saat itu capaian omzet hanya sekitar Rp 60 miliar, demikian seperti dilansir dari VOA Indonesia.

Mengingat semua calon menjadi lebih giat dalam mempromosikan diri dan parpolnya, maka tak heran jika omzet konveksi jadi pesat meningkat. Karena salah satu trik yang kerap digunakan untuk meraih banyak suara pemilih adalah dengan penyebaran atribut politik saat kampanye. Penyebaran atribut saat kampanye dengan seluas-luasnya ini bisa memperbanyak suara hingga diharapkan calon bisa terpilih dan keluar sebagai pemenang.

4. Bisnis Percetakan Sablon Pamflet, Poster, dan Baliho

Bisnis Percetakan
Bisnis Percetakan (Sumber: BiteBrands.co)

Meski saat ini sudah memasuki era digital, namun nyatanya cara-cara lama masih efektif untuk digunakan dalam berkampanye. Yang dimaksud dengan media kampanye/promosi kovensional tersebut antara lain yaitu pamflet, stiker, baliho serta poster. Sedangkan setiap daerah umumnya tentu akan menggelar pilkada (pemilihan kepala daerah). Sehingga disinilah kesempatan berbisnis bisa dimaksimalkan untuk membuat sablon stiker, kalender, poster, pamflet dan juga baliho.

Seluruh produk tersebut akan digunakan selama masa berkampanye bagi para calon kepala daerah dan peserta pilkadanya. Sehingga tak heran jika pesanan stiker, kalender dan juga baliho jadi meningkat saat masa kampanye Pemilihan Umum 2019 ini.

Mengutip laporan Tribunnews.com, Bintang Offset yang merupakan salah satu percetakan di Kota Malang berhasil meraih omzet Rp 100 juta per bulan. Angka ini tentu termasuk fenomenal. Maklum saja, melonjaknya orderan tersebut rupanya sudah dialami sejak per September 2018. Padahal, angka ini berbanding kontras dengan laba yang didapatkan setiap bulan. Biasanya, omzet hanya mampu menembus angka Rp 50 juta saja.

Demikian juga halnya dengan perusahaan percetakan bernama Muslim Digital Printing Advertising. Menurut informasi yang disampaikan oleh pemiliknya, rata-rata seorang caleg (calon legislatif) bisa mengucurkan dana minimal Rp 10 juta demi untuk mencetak alat peraga kampanye politik. Bahkan bagi caleg lainnya, tak jarang yang berani merogoh kocek hingga ratusan juta!

Sejauh ini, sambung sang pemilik, percetakan itu telah melayani orderan dari setidaknya 20 orang calon legislatif. Bisa dibayangkan betapa besarnya keuntungan yang diraup oleh percetakan tersebut, bukan?

Lagipula, selama tahun politik, sudah bukan rahasia lagi jika permintaan akan keperluan promosi dan kampanye ini kian meningkat tajam. Sehingga tak menutup kemungkinan Kamu bisa mengambil keuntungan banyak dari jenis bisnis ini. Agar tidak terasa berat dan membebani terutama di urusan modal, Kamu bisa mencari rekan dari percetakan sablon dan bergabung bersamanya.

5. Bisnis Katering

Bisnis Katering
Bisnis Katering

Berkampanye politik seringkali berarti mengadakan berbagai acara yang melibatkan orang banyak di mana-mana. Sejumlah massa tak hanya dikerahkan, tapi juga diundang. Sehingga tak heran jika acara kampanye yang berlangsung selama berjam-jam lamanya itu membutuhkan nasi bungkus atau nasi dus dan konsumsi lainnya untuk mendukung berlangsungnya kegiatan tersebut.

Umumnya, katering tertentu akan disediakan guna memenuhi kebutuhan para peserta kampanya atau acara politik yang tengah berlangsung. Dan sudah pasti bisnis ini kerap menjadi bentuk usaha yang menang banyak selama tahun politik. Karena biasanya, selama kampanye berlangsung, pasti akan ada konsumsi makanan yang disajikan. Bahkan, konon dikabarkan banyak orang yang hanya ikut-ikutan berkampanye demi untuk mendapatkan nasi bungkus atau nasi dus ini.

Berapa kira-kira omzet yang dihasilkan dari bisnis katering selama kampanye politik ini? Mari kita hitung simulasinya. Katakanlah, satu bungkus nasi yang lengkap dengan menu lauk pauk dan sayur mayurnya dibanderol Rp 15 ribu. Jika peserta yang ikut berkampanye minimal 500 orang, maka sang pemilik katering akan menerima orderan dengan harga sebesar Rp 7,5 juta.

Bayangkan jika orderan tersebut diterima setiap minggu atau bahkan setiap hari. Wah sudah pasti menggiurkan jika ditinjau dari segi keuntungannya. Sebagai contoh, sebutlah katering A menerima pesanan nasi bungkus untuk 500 orang dengan harga Rp 15 ribu per satu bungkusnya. Jika katering menerima pesanan 5x dalam seminggu, berarti sang pemilik akan mengantongi uang omzet Rp 37,5 juta.

Apabila dihitung dalam sebulan, maka keuntungan yang bisa dicapai adalah total Rp 150 juta. Wah, betul-betul luar biasa, bukan?

6. Bisnis Sewa Alat Pesta, Jasa Hiburan dan MC

Jasa Event Organizer
Jasa Event Organizer

Pasangan politik kerap melakukan kampanye dari desa ke desa. Tak jarang kebanyakan dari mereka kerap meramaikan acara dengan menggelar hiburan dan juga kampanye di tengah lapangan besar. Hiburan sekaligus kampanye tersebut sengaja digelar untuk menyenangkan warga setempat.

Jika sudah begitu, acara tersebut tentu akan membutuhkan pengeras suara serupa sound system dan bahkan panggung, mengingat lokasinya yang bertempat di lapangan luas. Tak hanya itu saja, acara itu akan membutuhkan katering, tenda, meja dan kursi serta alat perlengkapan pesta atau hiburan.

Bahkan kemungkinan besarnya, jasa seorang MC (Master of Ceremony) pun akan dibutuhkan untuk memandu acara. Dan ini termasuk jasa hiburan juga, seperti organ tunggal dan dangdut. Karena pasalnya, acara kampanye bisa jadi tampak jenuh dan membosankan jika hanya melulu diisi oleh pidato politik saja. Sebaliknya, acara akan lebih hidup jika diiringi sejumlah hiburan yang menarik.

Jika Kamu kebetulan menyediakan alat pesta, jasa hiburan dan jasa pembawa acara seperti ini, Kamu bisa mencari celah agar bisnismu bisa memeriahkan acara.

7. Bisnis Sewa Genset

Bisnis Sewa Genset
Bisnis Sewa Genset (Sumber: distributor-genset.com)

Bisnis sewa genset ini biasanya ikut laku keras saat tahun politik berlangsung. Apalagi saat ada rapat konsolidasi bagi tim kampanye. Terutamanya saat berbagai kampanye akbar diselenggarakan. Genset ini merupakan pemasok listrik untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti pencahayaan (lighting) maupun sound system.

Kamu bisa mendapatkan genset dengan mengontak vendor gensetnya. Sebutkan saja Kamu ingin membantu penyewaan jasa sewa genset tersebut. Dengan begitu, Kamu bisa mendapatkan sejumlah komisi dari setiap orderan jasa genset yang diterima. Tertarik untuk mencobanya?

Baca Juga: Usaha Modal Internet yang Bisa Kamu Coba Sambil Kerja 

Pilih Bisnis yang Cocok dan Ambil Kesempatan di Tahun Politik

Demikianlah sejumlah jenis bisnis yang bisa dicoba untuk menambah pundi-pundi keuangan di musim politik sekarang ini. Pastikan Kamu memilih bisnis yang paling cocok untukmu, yang sekiranya dapat membuamu meraup keuntungan berlipat. Mumpung kesempatan emas sedang di depan mata, manfaatkanlah dengan sebaik mungkin. Selamat mencoba!

Butuh Dana Tambahan untuk Mulai Berbisnis Saat Musim Politik? Download Aplikasi Indodana dan Lengkapi Data Anda Sekarang!

Download App Indodana Sekarang!