Jika berbicara mengenai kondisi keuangan yang sehat dan mapan, maka perencanaan keuangan yang baik perlu dilakukan. Merencanakan arus pengeluaran dan pendapatan pribadi memang perlu dilakukan demi menjaga kondisi kesehatan finansial Anda. Apalagi jika ternyata ada beberapa tujuan keuangan yang saat ini sedang ditargetkan untuk dicapai.
Pada dasarnya, rencana keuangan memungkinkan Anda untuk melakukan manajemen finansial dengan logika dan kepala dingin, bukan secara subjektif dan menggunakan emosi. Karena pasalnya, sudah banyak kasus yang membuktikan bahwa kurangnya pengendalian emosi diri ternyata berpengaruh besar terhadap kondisi keuangan seseorang.
Seperti diketahui, sudah bukan rahasia umum lagi bahwa beberapa orang jadi bangkrut lantaran tak mampu mengontrol keinginan belanjanya. Padahal, sejatinya perencanaan keuangan akan sangat bermanfaat untuk membawa Anda mencapai kesuksesan finansial.
Rencana Finansial untuk Hari Tua

Dengan cakap mengelola keuangan untuk masa depan sedini mungkin, maka diharapkan semakin cepat pula Anda tiba meraih tujuan keuangan dan menjadi kaya raya. Atau setidaknya bisa segera berada di titik merdeka secara finansial. Itulah sebabnya perencanaan keuangan akan sangat bermanfaat untuk mengantisipasi problem finansial yang mungkin terjadi di masa depan.
Mengapa? Karena tak selamanya Anda akan berada dalam usia produktif. Tak selamanya juga Anda akan sehat walafiat dan baik-baik saja. Itulah sebabnya pembentukan dana darurat dan dana pensiun perlu diperhatikan dan direncanakan sedini mungkin.
Sayangnya, di kalangan masyarakat sendiri, saat ini masih banyak yang belum begitu melek finansial. Faktanya, saat ini masih sedikit keluarga dan pribadi di Indonesia yang belum mempunyai rencana keuangan. Selain itu, terdapat berbagai mitos dan anggapan yang keliru seputar perencanaan finansial ini. Padahal, perencanaan finansial merupakan cara tepat untuk mempermudah hidup dengan arah dan tujuan keuangan yang jelas.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Contohnya seperti terkendala waktu, tak punya tujuan finansial yang jelas sehingga cenderung menghabiskan uang untuk memenuhi keinginan jangka pendek, adanya keterbatasan ilmu pengetahuan soal bagaimana mengatur keuangan pribadi dengan tepat, tak dapat memilih produk investasi yang lebih bervariasi serta kurangnya kesadaran pribadi dan masyarakat.
Meski begitu, rencana dan saran keuangan pun tak bisa dipukul rata begitu saja. Ada sejumlah mitos dan anggapan keliru yang sudah terlanjur dipercaya oleh masyarakat. Padahal, hal itu belum tentu benar.
Prioritas dan Fungsi Perencanaan Keuangan

Jika ditinjau dari apa yang diprioritaskan beserta fungsinya, rencana keuangan merupakan strategi pengelolaan finansial yang disusun berdasarkan prioritas tertentu. Umumnya, yang paling pertama diprioritaskan adalah pemenuhan kebutuhan hidup dalam jangka pendek.
Sebut saja seperti manajemen cash flow (arus kas), pembentukan dana darurat (emergency fund) hingga urusan utang. Tiga bagian ini merupakan persoalan finansial jangka pendek yang wajib dipastikan berjalan dengan sehat.
Selanjutnya adalah prioritas yang kedua, yakni mengelola risiko individu alias personal risk management. Anda dianjurkan untuk memastikan setiap aset sudah dilindungi dengan cukup baik. Pastikan juga diri Anda sudah terlindungi oleh proteksi tertentu seperti asuransi.
Prioritas berikutnya yakni pencapaian sejumlah tujuan finansial jangka menengah dan pada bagian ini, mungkin akan ada perbedaan dari satu individu ke individu lainnya. Namun contoh umumnya seperti biaya untuk melakukan perjalanan ibadah, prioritas dana pendidikan anak, biaya pernikahan, dana untuk membeli rumah dan kendaraan pribadi dan masih banyak lagi.
Lalu, ada prioritas keempat, yakni tujuan finansial jangka panjang seperti dana pensiun (dana hari tua) dan yang terakhir adalah dana warisan atau distribusi keuangan.
Baca Juga: Jenis Investasi Unik yang Bisa Kamu Coba Mumpung Masih Muda
Rencanakan Secara Spesifik dan Sesuai Kondisi Keuangan Anda
Melihat banyaknya prioritas dalam daftar tujuan dan rencana keuangan ini, maka tak heran jika Anda perlu melakukan rencana dan strategi tertentu untuk mewujudkannya. Dan karena rata-rata setiap orang tidak memiliki kondisi keuangan yang sama, karena itu mengapa perencanaan keuangan perlu dilakukan secara personal dan spesifik. Artinya tidak semua saran dari salah satu perencana keuangan akan efektif untuk diikuti oleh setiap orang secara umum.
Pasalnya, setiap individu tentu mempunyai tujuan serta strategi yang berbeda untuk mencapainya. Itulah sebabnya sangat penting bagi Anda untuk mengetahui dulu apa yang Anda inginkan. Selain itu, bagaimana kondisi finansial Anda saat ini (di titik awal) juga akan menjadi penentu dan pertimbangan bagi langkah selanjutnya.
Mengapa Perencanaan Finansial Perlu Dilakukan?
Menurut penjelasan Ric Edelman dalam buku yang bertajuk The Truth About Money, ada 11 alasan mengapa perencanaan finansial perlu dilakukan. Dengan melakukan perencanaan keuangan, maka Anda akan dimungkinkan untuk:
- Mengurangi utang keluarga/ pribadi,
- Memproteksi diri dan keluarga dari dampak keuangan dan berbagai risiko. Contohnya seperti risiko sakit penyakit, kecelakaan, tuntutan hukum dan kematian,
- Dapat membayar berbagai biaya dalam membesarkan anak,
- Memberi alokasi dana pendidikan bagi anak-anak untuk menimba ilmu di perguruan tinggi,
- Mampu membeli rumah,
- Mampu membeli kendaraan pribadi,
- Sanggup membiayai pernikahan anak perempuan Anda kelak,
- Sanggup menentukan gaya hidup yang Anda inginkan sewaktu pensiun nanti,
- Dapat membiayai diri dan keluarga jika hidup sudah tidak lagi dalam rentang usia produktif,
- Dapat membayar berbagai biaya untuk perawatan jangka panjang,
- Meninggalkan warisan kesejahteraan bagi generasi berikutnya (keturunan, keluarga dan anak cucu dll).
Sayangnya, banyak orang yang menunda memubat perencanaan keuangan karena berbagai mitos, anggapan yang keliru serta alasan lainnya. Padahal, sampai di sini, Anda tentu setuju betapa pentingnya perencanaan keuangan ini dibuat bagi kondisi finansial yang sehat dan mapan.
Persepsi Keliru yang Perlu Kamu Buang

Sebagaimana dilansir dari NerdWallet, inilah beberapa persepsi keliru terkait rencana finansial yang sebenarnya hanyalah mitos belaka. Agar tidak membingungkan, mari simak uraiannya sebagai berikut.
1. Kunci Perencanaan Finansial Itu Hanya Perlu Investasi Saja
Anggapan pertama yang keliru adalah bahwa kunci utama dari perencanaan finansial hanyalah investasi saja. Dengan kata lain, cukup dengan berinvestasi maka semuanya akan beres. Tentu saja anggapan ini keliru.
Memang benar bahwa investasi merupakan salah satu bagian dari perencanaan keuangan. Meski begitu, investasi bukanlah keseluruhan darinya. Investasi hanya salah satu cara yang termasuk ke dalam perencanaan keuangan.
Tak hanya investasi saja, seperti yang sudah dijabarkan di atas, perencanaan finansial meliputi banyak hal. Dan ini termasuk pengelolaan utang, tabungan, pendapatan, hingga arus keluar masuknya uang di dalam kas keuangan Anda. Belum lagi ditambah dengan asuransi, dana darurat hingga dana pensiun dsb.
2. Hanya Orang-Orang Kaya yang Membuat Rencana Finansial
Wah, jangan sampai Anda jadi membatasi diri dan keuangan dengan berasumsi seperti ini. Faktanya, perencanaan keuangan perlu dilakukan jika Anda ingin membenahi perekonomian pribadi Anda. Setelah kondisi finansial Anda semakin ideal dan sehat, maka bukan tak mungkin jika Anda menjadi orang kaya di masa depan.
Jadi, siapa pun sangat diperbolehkan untuk merencanakan keuangannya. Tak peduli seberapa kecil pun penghasilannya. Bahkan jika pendapatannya kecil sekalipun.
Justru, yang perlu digarisbawahi adalah banyak orang yang berhasil meraih kondisi keuangan yang makmur dan mapan berkat rencana keuangan yang tepat. Minimal, Anda bisa mewujudkan beberapa target keuangan setelah menerapkan strategi dan perencanaan finansial yang efektif dan efisien.
Selain itu, Anda juga bisa mulai menerapkan sejumlah target uang untuk ditabung dan diinvestasikan. Setidaknya, milikilah dana darurat, investasi dan asuransi atau proteksi.
3. Membuat Rencana Keuangan Itu Mahal
Jika Anda menganggap bahwa pembuatan rencana finansial harus dengan menyewa financial advisor, tepislah asumsi itu. Karena Anda sendiri pun bisa melakukannya. Tapi tentunya kamu perlu membekali diri dulu dengan ilmu pengetahuan yang bisa menyokong strategi keuangan Anda agar lebih terencana.
Banyak dari masyarakat awam yang berasumsi bahwa perencanaan keuangan itu ribet, merepotkan dan harus menyewa jasa financial advisor. Sehingga akhirnya, banyak yang enggan melakukan lantaran tak bersedia keluar uang lebih.
Kabar baiknya, saat ini sudah banyak artikel dan bacaan informatif yang berisi panduan mengenai bagaimana cara tepat untuk merencanakan keuangan dengan efektif dan efisien. Ada yang gratis, ada juga yang berbayar. Jadi silakan pilih saja yang terbaik untuk Anda.
Kamu juga bisa membaca berbagai artikel yang tersedia di blog Indodana yang mungkin bisa membantu Anda.
4. Tidak Bergegas Membuat Rencana Keuangan
Untuk orang yang tergolong santai, mungkin pembuatan rencana finansial ini tidak diindahkan atau sering mengalami penundaan. Mungkin juga mereka menunda karena tak cukup yakin atau percaya diri mengingat kondisi keuangannya belum begitu baik.
Sehingga mereka kerap berpikir, “Saya akan membuat perencanaan keuangan setelah kondisi finansial Saya lebih baik”, atau “Nanti saja bikin financial planning-nya setelah gaji Saya naik tahun depan,” dan masih banyak lagi.
Tapi tahukah Anda? Perencanaan keuangan perlu dibuat dengan segera dan sedini mungkin. Karena bisa jadi justru setelah Anda lebih merencanakan keuangan Andalah, maka kondisi finansial Anda bisa segera lebih membaik. Bukan sebaliknya. Karena bagaimana pun, perencanaan keuangan berfungsi untuk mengubah kondisi finansial yang terlanjur buruk menjadi lebih sehat dan lebih baik lagi.
Sebagai imbauan, akan lebih baik jika Anda membuat perencanaan keuangan sesegera mungkin begitu Anda sudah mendapatkan penghasilan sendiri. Ingatlah bahwa semakin cepat Anda menyusun perencanaan finansial Anda, maka makin cepat pula terwujudnya berbagai tujuan keuangan Anda.
Jadi tunggu apalagi? Segerakan saja tanpa menunda. Anda tak mau, bukan, hidup mapan yang Anda impikan jadi ikut tertunda? Agar hidup mapan, aman dan sejahtera tak hanya sekadar angan, segera tindaklanjuti dengan melakukan aksi.
Baca Juga: Cara Keren Atur Uang untuk Generasi Millenial
Mulai dengan Hal-Hal Sederhana
Anda bisa memulai pembuatan rencana keuangan dari cara yang paling sederhana. Layaknya berlatih, asah terus kemampuan pengelolaan keuangan Anda agar semakin cakap dan andal dari waktu ke waktu.
Sebagai contoh, mulailah dengan menerapkan rumus 50/30/20 sebagai pedoman pengelolaan uang. Artinya, alokasikan 50 persen pendapatanmu untuk kebutuhan rutin tiap bulannya. Lalu sebesar 30 persen untuk memenuhi kebutuhan pribadi (termasuk utang). Sisanya yang 20 persen, alokasikan untuk dana darurat, asuransi dan juga investasi.
Mulai Persiapkan Dana untuk Masa Depan Sekarang! Jadi Pemberi Pinjaman Online Sekarang dan Dapatkan Keuntungannya!
You must be logged in to post a comment.