Berpenghasilan tinggi bukanlah satu-satunya hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi mapan dan kaya raya. Banyak orang yang mempunyai pendapatan besar tapi kurang cakap dalam mengelola keuangannya. Banyak juga yang sudah berpenghasilan besar, namun karena manajemen finansial yang buruk, malah jadi berutang. Sehingga utanglah yang menjadi penyebab kebangkrutannya. Fakta fenomenal ini menimbulkan pertanyaan, apanya yang salah? Kemungkinan besarnya tentu dari cara mengelolanya.
Faktor penentu lain yang tak kalah pentingnya adalah pembawaan dan karakter dari tiap individu itu sendiri. Setiap orang mempunyai kepribadian dan karakternya masing-masing. Tak hanya bakat yang unik dan ciri khas tertentu yang otentik seperti suara, warna mata dan sidik jarinya saja yang berbeda. Beda pemikiran dan sudut pandang berarti berbeda pula cara seseorang dalam menyikapi uang dan utang.
Padahal, sejatinya setiap orang perlu membekali diri dengan wawasan finansial dan kecakapan manajemen keuangan yang ideal. Setidaknya, hal ini diperlukan untuk mengedukasi diri, selain tentunya sebagai ikhtiar untuk sesegera mungkin menjadi mapan dan mandiri secara keuangan. Mengingat bagaimana pun, kesejahteraan hidup merupakan hak bagi setiap orang. Namun memang diperlukan upaya tertentu untuk mewujudkannya.
Dalam mengelola keuangan yang sehat, berutang memang tidak dianjurkan karena utang perlu dibayarkan dengan segera. Bahkan meski pun berutang dapat dikategorikan ke dalam utang produktif dan konsumtif sekalipun, nyatanya banyak orang yang menjadi kelimpungan karena terjerat utang. Sehingga diperlukan proses dan perjuangan agar kondisi keuangan senantiasa berada di titik stabil yang sehat.
Baca Juga: Rencana Keuangan yang Tepat agar Pengeluaran Tidak Boros untuk Kamu yang Berusia 20-an
Kenali Diri dan Kemampuan Keuanganmu

Orang yang mengenali kemampuan keuangannya dengan baik tentu dapat lebih mengendalikan situasi. Ini berarti Kamu perlu menjaga kondisi keuanganmu agar tidak lebih besar pasak daripada tiang. Artinya, jangan sampai pengeluaran yang ada malah lebih besar ketimbang pemasukannya. Terlebih, Kamu tentu tak ingin menghabiskan uang lebih banyak daripada yang bisa Kamu hasilkan.
Alih-alih berutang, alangkah baiknya jika Kamu menambah pemasukanmu agar lebih besar dari waktu ke waktu. Salah satunya bisa dengan cara membuka bisnis sampingan, mengambil pekerjaan tambahan, atau menabung dan berinvestasi.
Menjalankan gaya hidup hemat juga sangat dianjurkan. Karena dengan demikian, pemborosan dapat dihindari dan keuanganmu bisa lebih terorganisir. Pada dasarnya, hidup hemat merupakan konsep pemikiran yang kemudian mesti dibiasakan. Berhemat memang tidak mudah, terutama di era digital seperti dewasa ini. Sehingga pola hidup ini mesti diadaptasi dan dibiasakan dalam keseharian hidupmu jika ingin menuai hasilnya.
Hindari Sifat-Sifat Buruk yang Bisa Menyebabkan Hutang
Lebih lanjut, Kamu juga perlu menghindari sejumlah sifat buruk agar terhindar dari utang yang dapat membahayakan keuanganmu. Memang ada berbagai faktor yang menjadi penyebab seseorang jadi berutang. Bisa jadi karena ia kehilangan pekerjaan, sehingga jadi tak punya penghasilan. Bisa jadi juga karena seseorang mengalami kebangkrutan, serta adanya kebutuhan biaya besar yang mendadak dan tak terduga. Contohnya seperti terkena penyakit atau tertimpa musibah dan kecelakaan.
Apapun penyebabnya, berutang tidak baik bagi kesehatan finansialmu. Selain itu, alih-alih jadi motivasi yang positif, berutang malah bisa membuatmu tak nyaman dan menyakitkan. Jadi bagi Kamu yang mempunyai kecenderungan lebih senang berutang saat belanja, Kamu perlu waspada. Pasalnya, itu merupakan ciri bahwa Kamu sulit terhindar dari utang.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjabaran mengenai beberapa sifat buruk yang harus Kamu buang agar terhindar dari utang.
1. Utang Dijadikan Gaya Hidup

Bukannya menghindari utang, sebagian orang malah cenderung gemar berutang dan menjadikannya sebagai gaya hidup. Seperti yang sudah disebutkan di atas, utang produktif dan konsumtif tentu berbeda.
Utang produktif merupakan jenis pinjaman untuk membeli sesuatu yang nilai asetnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai uangnya. Nilai aset ini pun harus meningkat seiring dengan berlalunya waktu. Utang produktif juga bisa berarti aset yang dibeli dengan meminjam uang itu menghasilkan dan memberikan income yang sama besar senilai pinjaman. Lebih baik lagi jika income yang dihasilkan ternyata lebih besar dari cicilan utang pokok beserta bunganya.
Sedangkan sebuah utang bisa dikatakan tidak produktif bahkan konsumtif jika tidak mendatangkan apa-apa. Selain itu, utang konsumtif adalah segala aset yang dibeli dari pinjaman yang nilainya malah lebih kecil ketimbang beban utang yang harus dibayarkan.
Yang kerap menjadi masalah adalah, banyak orang berutang dan tak mampu membayar tagihannya secara berkala. Hal ini dikarenakan adanya kekeliruan dalam perhitungan finansial mereka. Oleh sebab itu, pertimbangkan dan perhitungkan sematang mungkin sebelum Kamu memutuskan untuk membeli aset tertentu. Apalagi jika ternyata Kamu membelinya dengan cara berutang.
Banyak orang dewasa ini yang terjebak utang karena menggunakan credit card dengan tidak bijak. Mereka membeli sejumlah barang dengan harga tinggi padahal tak terlalu membutuhkannya. Padahal, tentu saja ada suku bunga yang perlu dibayarkan. Berikut ada juga denda keterlambatan jika Kamu tidak bisa membayar utangmu itu dengan tepat waktu. Jika sudah terlanjur terjebak dalam lingkaran utang, segera atasi dan bergegaslah untuk melunasinya.
2. Suka Latah dan Ikut-ikutan Orang Lain

Sebagian orang lainnya kerap terjebak utang lantaran latah dan suka mengikuti orang lain. Misal, jika saat ini sedang tren mengganti gadget dengan iPhone seri tertentu, Kamu pun lantas ikut latah, dan demi gengsi lalu membelinya dengan berutang. Padahal sebenarnya ponselmu saat ini masih baik-baik saja.
Perlu diingat bahwa tidak ada satu orang pun yang akan selalu unggul dalam segala sesuatu. Akan selalu ada sesamamu yang lebih mampu melakukan lebih dari apa yang sedang Kamu lakukan saat ini. Tidak realistis rasanya jika Kamu terus membeli sesuatu hanya demi gengsi. Atau demi agar tampak lebih baik dari sainganmu atau orang lain. Karena di atas langit selalu ada langit.
Jika begini caranya, waspadalah karena kebangkrutan bisa saja terjadi dengan cepat. Jika tidak, utang bisa muncul karena Kamu tak kuat mengendalikan diri. Kamu tentu ingin terhindar dari siklus yang menyesatkan ini. Agar terhindar dari kesulitan keuangan jangka panjang di masa depan, segera atasi situasimu dan ubah persepsimu berkenaan hal ini.
3. Merasa Harus Punya Segalanya Sekarang Juga

Setiap orang bisa saja memiliki semuanya. Tapi hal itu tidak bisa sekaligus terjadi dan Kamu dapatkan sekaligus detik ini juga karena ada proses yang harus dilalui terlebih dahulu. Semua orang umumnya ingin hidup sehat dan sejahtera. Menetap di rumah impian dengan pasangan dambaan, mengendarai mobil mewah, atau menjalani kehidupan yang paling ideal bersama keluarga.
Namun semua itu tentu butuh uang dan proses, terutama yang berkenaan dengan target dan tujuan finansialmu di masa depan. Sebagai contohnya, misal Kamu ingin mempunyai rumah dan mobil idaman. Karena harganya yang tak bisa dibilang murah bagi kebanyakan orang, Kamu perlu mempertimbangkan apakah perlu untuk dibeli atau tidak. Ingat bahwa rasio utang tak boleh lebih besar ketimbang penghasilanmu. Karena jika tidak, tak hanya keuanganmu saja yang bisa hancur. Tapi juga nama baik dan kehidupanmu.
Berbelanjalah sesuai kemampuanmu menghasilkan uang. Jangan membeli sesuatu yang nominalnya lebih besar dari penghasilanmu. Jika penghasilanmu belum cukup besar untuk membeli sesuatu, maka menabung dan berhematlah dari sekarang. Menggunakan credit card memang tampak mudah dan menggiurkan, namun pemakaiannya juga perlu dipikirkan terutama jika keuanganmu memang tidak memungkinkan untuk memenuhi suatu kebutuhan penting yang perlu dipenuhi dengan cepat.
Perlu diingat bahwa kredit yang disertai bunga yang cukup besar bisa berakibat buruk bagi keuanganmu. Jangan pernah berutang lebih dari rasio utang yang ideal. Sebaliknya, liriklah alternatif lain seperti mengambil pekerjaan tambahan untuk menghasilkan uang ekstra bila perlu.
Ingatlah bahwa orang yang kerap menggunakan credit card untuk menutupi kekurangan uang belanja akan lebih berpotensi terjerat utang. Jadi, jika hal ini merupakan salah satu kelemahanmu, waspadalah dan segera ubah agar tidak terlibat kesulitan finansial di kemudian hari.
4. Tidak Membuat Daftar Anggaran

Beberapa orang lebih nyaman dengan merencanakan dan menjadwalkan segala sesuatu sejak awal. Semua harus terorganisir sehingga menciptakan keteraturan. Sementara sebagian lainnya lebih nyaman dengan spontanitas dan tanpa perencanaan. Tapi tahukah Kamu, dalam hal keuangan, Kamu perlu membuat daftar anggaran di awal. Cara ini diperlukan agar keuanganmu tetap terkelola dengan baik dan ideal. Sehingga tak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Anggaran finansial yang dibuat sejak awal akan membuatmu mengetahui batas uang yang masih boleh dikeluarkan. Salah satu hal yang membuat kebanyakan orang jadi tak bisa terhindar dari utang yaitu karena tidak adanya kendali. Bisa juga lantaran minimnya pengaturan keuangan sejak awal. Itulah sebabnya pakar keuangan mengimbau untuk senantiasa membuat anggaran keuangan di awal bulan.
Gunakan anggaran ini sebagai patokanmu dalam mengelola uang selama sebulan ke depannya. Lakukan perhitungan dan atasi jumlah pengeluaran uangmu. Jangan sampai Kamu menghabiskan uang melebihi jumlah pengeluaran yang seharusnya. Pasalnya, banyak orang yang kemudian menghamburkan uang mereka untuk pengeluaran yang sebenarnya tidak diperlukan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya rencana pengeluaran finansial yang jelas dan terarah. Hal ini juga yang menyebabkan beberapa orang menggunakan credit card guna memenuhi pengeluaran dasar mereka.
Jika Kamu ingin serius membenahi keuangan dan membuat kondisi finansialmu tetap sehat, maka mulai rancanglah anggaran keuanganmu dengan baik. Hapus semua utang yang ada dan dapatkan kondisi perekonomian pribadi yang lebih sehat lagi sesegera mungkin.
Anggaran keuangan mencakup total penghasilan dan total pengeluaran sehari-hari di setiap bulannya. Kamu juga perlu menetapkan sejumlah uang untuk membentuk dana darurat, dana pensiun, tabungan, investasi serta berbagai tujuan keuangan lainnya yang memang dirasa perlu. Ingatlah bahwa tidak selamanya Kamu akan terus sehat dan berada di usia yang produktif untuk tetap bekerja dan menghasilkan uang. Itulah sebabnya Kamu perlu membentuk sejumlah dana dengan strategi keuangan yang tepat.
Investasi untuk masa depan adalah penting untuk dianggarkan agar Kamu tak perlu berutang demi pemenuhan kebutuhan hidup. Kamu bisa menginvestasikan uangmu dalam bentuk emas, pendidikan, properti dan masih banyak lagi.
5. Tidak Punya Tabungan Sama Sekali

Hal-hal tidak terduga bisa saja terjadi dalam hidup. Dan tak ada satu pun dari kita yang dapat memprediksi kapan, apa dan bagaimana. Itulah sebabnya Kamu perlu sedia payung sebelum hujan. Kebutuhan yang tak terduga bisa jadi datang sewaktu-waktu. Dan jika Kamu tak punya uang dingin alias tabungan, kemungkinan besarnya Kamu akan pontang-panting mencari dana pinjaman. Sehingga ujung-ujungnya Kamu pun jadi berutang.
Sebagaimana disarankan oleh para ahli keuangan, idealnya, bentuklah uang tabungan sebesar biaya pemenuhan kebutuhan utama hidupmu selama 6 bulan. Sebagai contoh, jika misalkan biaya hidupmu selama sebulan adalah Rp 4 juta, maka Kamu harus punya setidaknya Rp 24 juta bersih di dalam rekening tabunganmu. Dana ini bisa juga disebut Dana Darurat (Emergency Fund) yang akan sangat bermanfaat jika sewaktu-waktu Kamu terkena sakit penyakit dan harus dirawat, misalnya.
Selain itu, dana ini juga akan berguna jika misalkan Kamu kehilangan pekerjaan atau harus membayar perawatan medis dalam jumlah besar dan tak terduga, serta sejumlah pembiayaan lainnya yang bisa saja terjadi mendadak dan tiba-tiba. Bayangkan jika Kamu hanya hidup dari gaji ke gaji setiap bulannya tanpa ada sedikit pun uang lebih di dalam tabungan. Jika salah satu hal di atas terjadi menimpamu, bukan tak mungkin Kamu bisa mengalami kebangkrutan sehingga harus berutang.
Baca Juga: Tips Anti Boros Sederhana yang Bisa Kamu Terapkan agar Budget Tetap Aman
Ciptakan Kondisi Keuangan yang Stabil dan Benahi Sifat Boros
Ciptakanlah kondisi keuangan pribadi yang stabil, mapan dan aman. Untuk mewujudkan hal ini, memang perlu waktu, proses, upaya dan pengorbanan. Tapi demi hidup yang lebih mandiri dan mapan sejahtera, semuanya layak untuk dilaksanakan. Jangan ragu untuk membuang sikap dan kebiasaan buruk yang mengganggu dan menghalangimu dari kesuksesan hidup. Bahkan, buanglah semua itu sekarang juga!
Jadi, segera kenali cara dan polamu dalam menggunakan uang lalu atasi hal-hal yang sekiranya menjadi hambatan untukmu mencapai kesejahteraan hidup. Dengan ketekunan dan pengelolaan yang tepat, semua orang tentu bisa mapan dan sukses secara finansial. Jadi upayakanlah untuk tidak mempunyai utang. Dan demi taraf hidup yang lebih baik, segera bereskan pelunasannya jika Kamu sudah terlanjur memiliki utang. Sukses selalu.
Mau Hidup Lebih Mapan di Masa Depan? Mulai Jadi Pemberi Pinjaman Online Sekarang dan Dapatkan Keuntungannya!
You must be logged in to post a comment.