Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial sehingga tidak bisa hidup sendiri. Oleh sebab itu, setiap manusia perlu menjalin hubungan baik dengan sesamanya.
Kata “etika” berasal dari kata ethikos dalam bahasa Yunani yang bermakna timbul dari kebiasaan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang yang baik dan buruk, serta mengenai hak dan kewajiban moral.
Aristoteles membagi pengertian etika ke dalam dua bagian, yakni terminius technikus dan manner and custom. Terminius technikus menjelaskan etika sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia.
Sedangkan manner and custom menjelaskan etika sebagai tata cara dan adat kebiasaan yang melekat pada kodrat manusia yang berkaitan dengan arti penilaian baik dan buruk suatu perilaku manusia.
Salah satu fungsi etika ialah menunjukkan sejauh mana seseorang memiliki keterampilan intelektual, yakni kemampuan untuk membuat argumentasi secara kritis dan rasional.
Keterampilan intelektual menentukan bagaimana seseorang dapat mengambil sikap yang wajar saat menghadapi berbagai keadaan di tengah masyarakat yang terkadang sangat membingungkan.
Etika sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk ketika menjalankan bisnis. Pada pembahasan kali ini kita akan belajar mengenal apa itu etika bisnis, serta tujuan dan manfaat penerapan etika bisnis.
Apa itu Etika Bisnis?

Etika bisnis adalah serangkaian cara yang harus dilakukan saat menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Hal ini mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan masyarakat.
Etika bisnis berperan penting dalam karyawan dan pimpinan guna membangun hubungan yang adil dan sehat dengan mitra kerja, pemegang saham, juga masyarakat.
Etika bisnis berupa serangkaian peraturan tidak tertulis, namun dapat dipastikan sesuai dengan hukum yang diberlakukan pada seluruh negara.
Dalam penerapannya, etika bisnis tidak memandang tinggi rendahnya jabatan maupun kedudukan seseorang. Oleh sebab itu etika bisnis dapat dijadikan standar dan pedoman bagi setiap karyawan dalam menjalankan aktivitas pekerjaan setiap hari.
Agar lebih memahami apa itu etika bisnis, Bertens (2013) mengemukakan tiga sudut pandang mengenai bisnis yang harus dipahami, antara lain:
- Sudut Pandang Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, bisnis yang baik ialah bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan tanpa merugikan orang lain.
- Sudut Pandang Hukum
Apabila ditinjau dari sudut pandang hukum, bisnis yang baik juga sebaiknya tidak melanggar aturan-aturan hukum yang berlaku.
- Sudut Pandang Moral
Bisnis yang baik secara moral ialah bisnis yang dijalankan sesuai aspek-aspek moralitas yang umumnya tercermin dalam norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Tujuan Penerapan Etika Bisnis

Setelah memahami pengertian etika bisnis, kamu tentu bertanya-tanya, mengapa perlu menerapkan etika bisnis? Apa yang akan diperoleh jika kamu menerapkannya?
Berikut ini adalah beberapa tujuan penerapan etika bisnis:
1. Membangun Kesadaran Moral Antar Pelaku Bisnis
Bisnis identik dengan kata “persaingan”. Oleh sebab itu tak jarang kita menemukan berbagai kecurangan yang dilakukan oleh para pebisnis.
Hal tersebut umumnya dilakukan demi memperoleh keuntungan sebanyak mungkin, atau menyingkirkan pesaing.
Dengan pemahaman yang benar serta adanya usaha dalam menerapkan etika bisnis, maka kamu dapat menjadi teladan bagi pelaku bisnis lainnya.
Jadikan bisnis sebagai ladang persaingan yang sehat dengan saling membantu satu sama lain.
2. Menciptakan Budaya Organisasi yang Positif
Jika kamu adalah seorang owner atau pemilik suatu bisnis, maka pemahaman tentang etika bisnis juga dapat membantumu dalam menciptakan budaya organisasi.
Budaya organisasi merupakan pedoman yang dibutuhkan oleh setiap karyawan dalam bekerja dan bertindak atas nama perusahaan.
Budaya organisasi yang positif akan berdampak pada reputasi perusahaan maupun bisnis yang dijalankan.
3. Membangun Reputasi Perusahaan
Reputasi perusahaan ialah bagaimana citra suatu produk atau perusahaan di mata masyarakat. Perusahaan dengan reputasi yang baik di mata masyarakat umumnya jauh lebih kredibel atau dapat dipercaya.
Ada berbagai cara membangun reputasi perusahaan, seperti membuat diferensiasi produk, membuat slogan yang mudah diingat oleh masyarakat, dan menciptakan budaya organisasi yang positif.
Prinsip Penerapan Etika Bisnis

Sonny Keraf (1998) menyatakan bahwa terdapat lima pedoman perilaku dalam penerapan etika bisnis, antara lain:
- Prinsip Kejujuran
Prinsip ini mengedepankan kemampuanmu dan rekan bisnis dalam menjalankan komitmen atau perjanjian bisnis yang telah dibuat bersama. Untuk memenuhi prinsip kejujuran, ungkapkan semua hal yang berkenaan dengan penugasan secara jujur dan apa adanya..
- Prinsip Otonomi
Dalam prinsip ini, kamu dituntut untuk berdiri secara independen, maksudnya adalah tidak bergantung dan berpihak pada pihak manapun. Selain itu, kamu juga harus berani dalam mengambil keputusan serta bersedia menanggung risiko dari setiap keputusan yang telah dibuat.
- Prinsip Saling Menguntungkan
Pada dasarnya, setiap bisnis dilakukan untuk memperoleh keuntungan sebanyak mungkin. Oleh sebab itu, bijaklah dalam mengambil keputusan. Pastikan kamu mengambil keputusan yang menguntungkan kedua belah pihak dalam suatu perjanjian kerjasama.
- Prinsip Keadilan
Pada prinsip keadilan, menyinggung tentang keharusan untuk memperlakukan setiap customer, stakeholder, atau siapapun secara adil.
- Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral merupakan suatu prinsip yang memegang teguh dalam menjalankan bisnis agar tidak merugikan orang lain dalam bertindak maupun pengambilan keputusan.
Dalam praktiknya, terdapat tiga prinsip etika bisnis yang umum diterapkan oleh masyarakat, yakni:
- Saling Percaya
Bisnis yang sehat terlahir dari perasaan saling percaya pada kedua belah pihak yang bekerjasama. Percaya yang dimaksud disini ialah rasa percaya yang dilandasi oleh realita bahwa rekan kerjamu memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan kesepakatan.
- Tanggung Jawab
Prinsip kedua yang tak kalah penting ialah memiliki rasa tanggung jawab. Ketika kamu bekerjasama dengan seseorang, pastikan ia bertanggungjawab atas komitmen yang telah dibuat dalam perjanjian.
- Menjaga Lingkungan
Prinsip ketiga ialah menjaga lingkungan. Perlu diketahui bahwa belakangan ini isu pencemaran lingkungan serta dampaknya sedang marak dibahas baik di luar maupun dalam negeri.
Oleh sebab itu, jika bisnismu menghasilkan limbah, pastikan kamu telah memahami bagaimana cara mengelolanya juga. Atau setidaknya, rekrut orang yang memiliki sertifikasi di bidang pengelolaan limbah.
Contoh Penerapan Etika Bisnis
Jika kamu seorang pebisnis dan ingin belajar menerapkan etika bisnis, berikut ini adalah beberapa contoh penerapan etika bisnis yang sederhana dan dapat mulai dilakukan:
1. Datang Tepat Waktu

Pada dasarnya tidak ada orang yang cukup sabar dalam menunggu seseorang. Apalagi jika kamu berniat melakukan perjanjian dengan para pebisnis yang berpegang teguh pada prinsip “time is money“.
Seorang pebisnis harus mulai membiasakan diri untuk tepat waktu dalam segala hal. Mengapa demikian?
Sederhana saja, klien akan menilai bagaimana kinerjamu mulai dari kebiasaan tersebut. Jika terlambat datang, maka mereka akan cenderung menilai kamu lamban dalam mengerjakan tugas dan tidak dapat mengatur waktu dengan baik.
2. Berbicara dengan Sopan
Jika kamu seorang pengusaha muda, tidak ada salahnya jika berbicara santai dengan rekan kerja yang sebaya denganmu agar terkesan akrab. Masalah akan terjadi jika kamu melakukannya terhadap rekan kerja yang berusia jauh lebih tua darimu. Mereka akan menganggapmu tidak tahu sopan santun.
Untuk menghindari hal tersebut, langkah sederhana yang dapat dilakukan ialah melakukan komunikasi secara formal sampai mereka memberi lampu hijau untuk berkomunikasi secara santai.
3. Thank You, Sorry, and Please
“Terima kasih”, “maaf”, dan “tolong” adalah tiga kata dasar yang tidak boleh dilupakan saat bertemu klien. Dari tiga kata tersebut, klien dapat menilai bagaimana kamu bersikap dan pengaruhnya terhadap kerjasama yang kalian lakukan.
4. Membayar Tagihan
Terakhir, mengenai pembayaran tagihan saat melakukan pertemuan dengan klien. Hal ini sangat penting untuk diketahui.
Jika kamu yang mengusulkan untuk melakukan pertemuan di luar kantor dengan klien, misalnya saat jam makan siang, maka pastikan kamu yang membayar tagihannya.
Namun, jika klien yang terlebih dahulu mengajakmu bertemu di luar kantor untuk makan siang, maka janganlah memesan makanan atau minuman dengan harga yang lebih mahal dari menu yang dipesan klien.
Etika bisnis adalah pedoman sekaligus indikator penilaian klien terhadap kinerja yang kamu lakukan. Oleh sebab itu, pastikan kamu menguasai dan menerapkannya agar dapat menciptakan reputasi yang baik.
Baca juga:
You must be logged in to post a comment.