Jurus-Jurus Cerdas Atur Keuangan untuk Keluarga agar Semakin Makmur

Jurus-Jurus Cerdas Atur Keuangan Keluarga agar Semakin Makmur

2 comments

Mengatur keuangan keluarga tentunya akan jauh berbeda bila dibandingkan dengan mengatur keuangan pribadi. Sebagian orang yang sudah cukup terlatih mengatur keuangannya sendiri tentu akan lebih mudah dalam mengelola keuangan keluarganya. Meski begitu, dalam banyak kasus, seringkali uang menjadi sumber permasalahan pasangan yang telah berkeluarga. Sehingga kita perlu selalu cerdas atur keuangan kita.

Tak jarang, yang menjadi permasalahan adalah perbedaan cara individu mengatur keuangan mereka. Padahal, setiap pasangan bisa mengadopsi jurus-jurus cerdas yang telah disepakati bersama. Sehingga setiap keluarga pun bisa dapat hidup lebih makmur, mapan dan sejahtera.

Kurangnya Kepercayaan dan Koordinasi dalam Mengatur Keuangan Keluarga

Umumnya, yang kerap menjadi permasalahan mengatur keuangan keluarga adalah kurang kuatnya rasa percaya dalam bekerjasama dan berkoordinasi. Apalagi jika mengingat zaman sekarang, banyak orang yang tanpa sadar malah terjebak dalam gaya hidup konsumtif. Alhasil, pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan pun tak ayal menjadi masalah. 

Fakta menarik lainnya adalah kondisi prihatin di mana 90% dari pelaku bisnis kecil Tanah Air masih belum memiliki bagan keuangan yang mutakhir, akurat dan dapat diandalkan. Seringkali, alasan klasiknya adalah karena mengatur keuangan itu terlalu mahal dan rumit hingga dirasa kurang praktis karena terlalu memakan waktu.

Mengacu pada fakta di atas, tak heran jika kebiasaan-kebiasaan kurang baik dalam mengelola keuangan ini terbawa juga ke dalam pengaturan ekonomi rumah tangga yang kurang tertata. Barangkali itulah sebabnya perjanjian pranikah jadi kian digemari di Indonesia. Seperti diketahui, salah satu kegunaan dari perjanjian pranikah umumnya untuk memperjelas berbagai aturan dan ketentuan seputaran rumah tangga. Terutamanya soal finansial.

Baca Juga: Tiba-Tiba Keluar Uang Karena Hal Tak Terduga? Lakukan 3 Tips Ini Agar Tidak Kaget

Tips Cerdas Atur Keuangan Keluarga

Agar tidak kebingungan menghadapi permasalahan keuangan keluarga, tentu diperlukan strategi dan taktik cerdas a. Mari simak ulasannya sebagai berikut:

Kalkulasikan Pendapatan dalam Sebulan

Catat Pendapatan Per Bulan untuk Keuangan Keluarga
Catat Pendapatan Per Bulan untuk Keuangan Keluarga

Kalkulasikan pendapatan dan pengeluaran yang ada dan lakukan perhitungan ini sebelum gajian. Rencanakan pengeluaran apa saja yang akan dilakukan dengan pendapatan yang ada.

Hitung berapa total pendapatan keluarga Anda, mulai dari penghasilan kedua belah pihak Anda dan pasangan, rumah yang disewakan, hasil investasi dan deposito, uang lemburan di kantor, fee dari pekerjaan sambilan hingga laba hasil bisnis dan lainnya.

Totalkan jumlahnya dan rencanakan semua itu untuk apa saja. Dengan demikian pengelolaannya akan lebih terencana. Selain itu,cara ini akan lebih memudahkan Anda sekeluarga menentukan priorita. Mulai dari yang penting dan mendesak, penting tapi tidak mendesak, mendesak tapi tak penting, hingga yang tidak penting dan juga tidak mendesak. Terlepas dari siapa yang paling bertanggung jawab dalam urusan keuangan, diskusikan dengan pasangan Anda terkait hal ini.

Segerakan Menabung dan Investasi

Segera Menabung dan Berinvestasi
Segera Menabung dan Berinvestasi

Sisihkanlah sekitar 25-30 persen pemasukan keluarga untuk ditabungkan dan berinvestasi. Untuk  seberapa besarkah uang yang hendak ditabungkan dan yang diinvestasikan bisa lebih fleksibel sesuai kesepakatan bersama pasangan. 

Adapun untuk kisaran porsi investasi, gunakan uang dalam jumlah tertentu yang sekiranya tidak akan digunakan dalam jangka waktu satu tahun ke depan. Misalnya, Anda sekeluarga hendak menginvestasikan uang sebesar Rp20 juta. Setelahnya pecahlah uang tersebut ke dalam beberapa kategori investasi seperti emas, saham, reksadana dan lainnya.

Proyeksikan untuk Bulan Selanjutnya

Perhitungkan Pengeluaran Bulan Depan
Perhitungkan Pengeluaran Bulan Depan

Persiapkan juga rencana keuangan keluarga Anda untuk kewajiban dan tagihan yang bersifat tetap, contohnya seperti kartu kredit, premi asuransi, kredit kendaraan dan KPR. Setelah itu baru Anda bisa melangkah ke tahap berikutnya yakni proyeksi pengeluaran keuangan untuk sebulan berikutnya.

Secara umum, apabila manajemen keuangan rumah tangga Anda cukup sehat, maka seharusnya seluruh pengeluaran tersebut tak akan lebih dari 30 persen total pendapatan Anda dan pasangan.

Jika sudah melalui tahapan ini, barulah Anda bisa mempersiapkan ke tahap berikutnya, yakni pengeluaran rutin rumah tangga.

Perhitungkan juga pengeluaran khusus di bulan-bulan tertentu seperti biaya pendidikan anak, budget untuk liburan keluarga dan lain sebagainya hingga ke hal yang paling rinci. Pengeluaran semacam ini tentu tak bisa diatasi dengan mendadak.

Sisihkan Dana Darurat

Sisihkan Dana Darurat
Sisihkan Dana Darurat

Menyikapi pemenuhan kebutuhan sehari-hari sebagai prioritas utama memang wajar dan lumrah. Meski begitu, bukan berarti Anda dan pasangan tidak mementingkan pos dana darurat. Ingat, hidup penuh risiko terjadinya hal-hal yangtak terduga di masa depan. Sehingga Anda dan pasangan akan ingin untuk menyisihkan sejumlah uang demi memenuhi pos dana darurat ini.

Anda bisa menyimpan uang sisa dari perhitungan pendapatan dan pengeluaran yang ada. Bahkan buatlah dana cadangan/darurat ini sebagai kategori tersendiri. Sewaktu-waktu, uang ini pasti akan dibutuhkan untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan tak diduga, terutama yang mendesak seperti terjadinya musibah, kecelakaan, hingga keperluan sekolah anak atau liburan.

Ada ketentuan ideal untuk porsi dana dana darurat ini. Yang terbaik adalah menyisihkan 6-12 kalli pengeluaran bulanan Anda untuk disimpan sebagai dana cadangan.

Tulis Rencana Keluarga Anda

Tulis Rencana Keuangan Anda
Tulis Rencana Keuangan Anda

Menuliskan rencana keuangan keluarga Anda bisa membantu membuatnya lebih mudah diwujudkan. Tak percaya? Faktanya, sebuah penelitian di Jurusan Bisnis Administrasi Universitas Harvard telah membuktikannya. Hasil riset tersebut membuktikan bahwa gol dan target yang dituliskan ternyata menjadi lebih mudah untuk direalisasikan. Target yang dituliskan akan lebih mudah diwujudkan.

Penelitian yang melibatkan para mahasiswa S2 di Jurusan Bisnis Administrasi di Harvard ini dimulai dengan beberapa pertanyaan. Masing-masing mahasiswa diminta menjawab apakah mereka sudah menuliskan tujuan-tujuannya di masa depan? Sudahkah mereka menyiapkan rencana-rencana khusus guna mewujudkan impian mereka jadi kenyataan?

Hasilnya mencengangkan. Setelah 10 tahun berselang, para mahasiswa itu diwawancarai lagi. Ternyata, orang-orang yang tidak menuliskan rencananya akan lebih mudah gagal. Tanpa rencana yang jelas, Anda dan keluarga tak akan tahu bagaimana cara untuk mencapai tujuan hidup.

Anda mungkin tahu apa yang diinginkan serta bagaimana gambaran umum untuk mencapainya. Namun Anda belum tentu tahu langkah-langkah nyata yang akan membawa keluarga Anda ke sana. Itulah sebabnya menuliskan semua itu akan mempermudah otak untuk menemukan dan menjabarkan rincian langkah yang perlu Anda ambil dengan segera.

Dengan begitu, Anda bisa mulai menyusun hasil dari langkah-langkah di atas ke dalam satu rencana yang sederhana. Susunannya bisa berupa tabel dengan tanggal pemasukan, pengeluaran dan saldo. Buat tabel ini mirip dengan buku tabungan.

Masukkan semua rancangan pemasukan dan pengeluaran keluarga Anda yang sudah terbayang dan tuangkan abstraksinya ke dalam tabel. Susun sesuai tanggal per bulannya sehingga tanggal muda akan menempati bagian paling atas dalam tabel. Susun berurutan hingga tangga yang paling dekat dengan penghasilan/gajian bulan berikutnya disimpan di bagian terbawah tabel keuangan keluarga Anda.

Manfaatkan Teknologi

Manfaatkan Teknologi
Manfaatkan Teknologi

Anda juga bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini agar seluruh proses perencanaan keuangan keluarga Anda jadi lebih mudah dan praktis dalam pembukuannya. Demikian juga dalam hal menabung, membayar tagihan seperti kartu kredit, menyetorkan uang deposito dan lainnya. Anda juga bisa mengunduh secara gratis beberapa aplikasi perencanaan keuangan yang dirasa sesuai dengan kebutuhan Anda.

Ingatlah untuk meninjau ulang keuangan keluarga setiap minggu agar segala tindakan tetap terfokus dan terarah. Memang seringkali banyak orang mengeluhkan bahwa cara ini terasa membosankan. Meski begitu, ketekunan bisa mengalahkan bakat. Lakukan kebiasaan baru ini dengan berkelanjutan, niscaya semua usaha keluarga Anda akan terbayarkan dalam jangka panjang.

Gunakan Kerangka FOGS Saat Evaluasi Keputusan dan Tentukan Batasan Pengeluaran

FOGS merupakan singkatan dari Finance (Keuangan), Operations (Tindakan), Goals (Tujuan), dan Strategy (Strategi). Gunakan kerangka pikiran ini sebagai landasan setiap Anda dan keluarga hendak mengambil keputusan. Pikirkan apakah dampak sebuah tindakan dan keputusan Anda akan berpengaruh terhadap kondisi keuangan keluarga Anda. Apakah putusan Anda akan berdampak terhadap tujuan keluarga Anda? Sudahkah keputusan Anda sesuai dengan strategi yang Anda pilih untuk meningkatkan keuangan keluarga, atau setidaknya untuk menjaga stabililtas kemakmuran keluarga Anda?

Kerangka ini juga merupakan inti fondasi dari bisnis yang sukses, sehingga tak hanya berguna untuk diterapkan dalam keuangan keluarga, tapi juga untuk finansial bisnis Anda dan tentunya secara personal.

Kerangka kerja ini merupakan inti dari setiap bisnis yang sukses, entah mereka mengetahuinya atau tidak. Meskipun kadang terkesan kaku atau membosankan, namun penting untuk diingat bahwa keuangan yang terorganisir akan menghasilkan keputusan serta hasil yang lebih baik untuk keluarga Anda. Pada akhirnya, ada domino effect yang akan terjadi di sini.

Keuangan keluarga Anda dikelola berdua bersama pasangan, dengan perannya masing-masing. Agar tetap harmonis, tentukanlah aturan mainnya serta batasan budget yang boleh dikeluarkan oleh kedua pihak.

Hal ini kesannya sepele. Namun jika belajar dari kekeliruan yang kerap terjadi di masyarakat, justru hal-hal sepele seperti inilah yang kerap memicu pertengkaran hingga akhirnya berujung perceraian. Realistisnya, saat cinta Anda dan pasangan masih baru, sekali dua kali kelalaian dalam mengeluarkan uang yang dilakukan pasangan mungkin masih bisa ditolerir. Namun perasaan bisa berubah, roda kehidupan juga berputar. Akan lain ceritanya jika kejadian semacam ini menimpa rumah tangga setelah kesalahan yang sama telah berkali-kali dilakukan dan tak ada perubahan.

Baca Juga: Punya Calon Pasangan? Coba Diskusikan Hal-Hal Seputar Keuangan Berikut Sebelum Kamu Menikah

Tetap Bersikap Transparan dan Temukan Solusi Keuangan Keluarga Bersama

Oleh sebab itu, adalah penting untuk menetapkan pengeluaran rutin Anda dan pasangan. Daftar apa saja rinciannya secara transparan bersama-sama setiap bulannya. Diskusikan berapa batasan yang perlu ditentukan. Jangan sampai pengeluaran keuangan keluarga Anda melampaui batasan tersebut demi terhindar dari pemborosan dan juga kebangkrutan.

Sebagian ahli akan menyarankan untuk menambah sumber penghasilan guna membuat keuangan keluarga lebih makmur. Demi mengimbangi pengeluaran, tak ada salahnya mencari pekerjaan tambahan atau menjalankan bisnis sampingan demi kemakmuran finansial keluarga Anda. Yang terpenting adalah saling mengingatkan untuk menahan godaan pemborosan.

Misal, jika biasa berwisata kuliner sebagai ajang rekreasi keluarga di luaran, Anda bisa menggantinya dengan ngopi di rumah yang biayanya relatif lebih murah. Kebutuhan untuk rekreasi bukan berarti harus dihilangkan, melainkan dibatasi sesuai porsi. Anda sekeluarga bisa membiasakan hidup hemat dan mengelola keuangan terkini ketimbang bangkrut hanya karena ingin disebut kekinian.

Mulai Berinvestasi Sejak Dini agar Keuangan Keluarga Lebih Terjamin di Masa Depan! Kunjungi Website Indodana Sekarang dan Mulai jadi Investor Online!

Mulai Jadi Pemberi Pinjaman Sekarang!