Per Januari 2021, Indodana sudah menerapkan fitur deteksi perangkat yang sudah di Jailbreak/Root. Sehingga apabila perangkat Anda terdeteksi, tentunya tidak bisa melakukan instalasi atau menggunakan aplikasi Indodana di dalam perangkat tersebut.
Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan privasi data pengguna dan mencegah eksploitasi lain yang mungkin bisa terjadi pada perangkat yang digunakan tersebut. Indodana adalah aplikasi yang di rilis secara resmi di Play Store dan App Store. Supaya data pengguna tetap aman dan aplikasi Indodana kompatibel pada perangkat Anda, maka disarankan untuk mengembalikan pengaturan perangkat seperti semua.
Berikut contoh perangkat iOS yang terdeteksi sudah di Jailbreak

Jailbreak dan Root
Para pengguna smartphone dengan system operasi iOS atau Android pasti sudah sangat sering mendengar istilah jailbreak atau Root. Berbeda dengan sistem operasi lainnya, iOS dan Android pada umumnya membatasi para penggunanya untuk melakukan hal-hal tertentu pada perangkat smartphone mereka. Hal ini dilakukan oleh pihak sistem operasi untuk mengamankan data penggunan dan mencegah tindakan yang membahayakan lainnya.
Namun, untuk “mengoptimalkan” penggunaan sebuah smartphone, banyak pengguna yang melakukan proses jailbreak atau root ini. Tujuannya? supaya batasan-batasan yang ditetapkan oleh sistem operasi bisa dihilangkan sehingga lebih bebas melakukan hal-hal tertentu yang sebelumnya dibatasi.
Ingin tau lebih jelas tentang Jailbreak dan Root ini? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu Jailbreak?

Jaibreak adalah sebuah proses menghilangkan batasan-batasan yang diberlakukan oleh pihak produsen perangkat. Umumnya proses jailbreaking ini dilakukan pada perangakat-perangkat Apple atau pengguna iOS.
Secara harfiah, jailbreak memiliki arti menghancurkan penjara. Istilah ini sangat cocok untuk menggambarkan fungsi jailbreak yang memang ditujukan untuk menghilangkan batasan-batasan yang dibuat oleh Apple pada sistem operasi mereka.
Berbeda dengan proses rooting Android yang bertujuan untuk memperoleh akses penuh pada sebuah perangkat, jailbreak biasanya hanya digunakan untuk menghilangkan sejumlah larangan buatan Apple yang tertanam di gawai buatan mereka.
iOS yang dikembangkan Apple bisa dibilang merupakan sebuah sistem operasi tertutup yang memiliki lebih banyak batasan dibanding dengan Android. Di iPhone atau iPad, pengguna hanya bisa menginstal aplikasi yang diunduh dari App Store.
Jailbreak sendiri ada beberapa macam. Namun secara umum, ada dua jenis yang bisa dimanfaatkan pengguna untuk mengakali sistem operasi iOS, yakni untethered dan tethered.
Jailbreak untethered bisa dibilang menjadi yang paling digemari oleh para pengguna jailbreak. Pasalnya, jenis ini bisa dibilang yang paling sempurna. Pengguna tidak lagi direpotkan dengan jailbreak berulang meski iPhone mati atau restart.
Sementara untuk tipe tethered, terbilang cukup menyusahkan penggunanya. Ini terjadi karena ketika smartphone mati atau restart, jailbreak yang sudah dilakukan akan hilang. Untuk menghidupkannya juga diperlukan bantuan komputer.
Dengan melakukan proses jailbreak, pengguna dapat melakukan berbagai hal yang sebelumnya dibatasi oleh sistem operasi seperti:
- Melakukan instalasi aplikasi di luar App Store.
- Kustomisasi khusus untuk tampilan (ikon, animasi booting, dll).
- Mendapatkan akses ke file-file tersembunyi.
- Mengaktifkan fitur file sharing dari iOS ke Android.
- Melakukan transfer file via jaringan Bluetooth.
Jailbreak sendiri tidak lagi hanya terbatas pada perangkat-perangkat Apple saja. Tetapi juga bisa dilakukan untuk berbagai perangkat Microsoft.
Apa Itu Rooting?

Rooting/Root adalah sebuah proses untuk mendapatkan “akses penuh” terhadap sebuah sistem operasi. Meskipun biasa dilakkan pada perangkat Android, proses ini juga bisaakukan pada berbagai perangkat lain yang berbasis Linux atau Symbian.
Cara kerja “akses penuh” pada proses rooting ini mirip seperti akses administrator pada Windows. Setelah proses rooting berhasil, Anda bisa memberikan akses atau izin penuh ke sebuah aplikasi atau layanan yang memungkinkan mereka untuk melakukan hal apapun ke sistem operasi.
Memberikan akses root kepada suatu perangkat dapat membuatnya bisa melakukan berbagai hal berikut:
- Melakukan instalasi aplikasi di luar Play Store (custom apk).
- Kustomisasi bootloader dan menggunakan ROM custom pada perangkat Android.
- Menghapus aplikasi bawaan dari sistem operasi atau penyedia perangkat (bloatware).
- Memindahkan instalasi aplikasi baru dari penyimpanan internal ke eksternal.
Kerugian Melakukan Jailbreak atau Root
Seperti yang disebutkan di awal, meskipun melakukan proses jailbreak atau root memiliki keuntungan tersendiri, ada beberapa kerugian yang juga harus Anda pertimbangkan seperti:
- Tidak bisa melakukan instalasi atau menggunakan aplikasi tertentu. Melakukan jailbreak atau root akan membuat beberapa aplikasi tidak bisa digunakan pada perangkat Anda. Contohnya seperti aplikasi Indodana dan aplikasi lainya yang bisa mendeteksi apakah perangkat tersebut sudah dimodifikasi.
- Membuat garansi perangkat tidak berlaku. Apabila perangkat Anda mengalami kerusakan, besar kemungkinan tidak akan bisa diperbaiki oleh pihak provider.
- Perangkat lebih mudah terserang virus atau di-hack. Anda mungkin mendapatkan akses ke lebih banyak aplikasi dan fitur, akan tetapi, Anda juga harus sangat selektif dengan aplikasi, fitur, atau layanan apa yang akan dipasang pada perangkat tersebut. Beberapa aplikasi mungkin berisi malware dan bisa mencuri data sensitif seperti detail login, sandi, atau bahkan detail pembayaran. Orang lain bahkan mungkin memberi peretas akses penuh ke ponsel Anda.
- Risiko perangkat tidak bisa digunakan (brick). Dalam proses rooting atau jailbreak, apabila tidak paham betul, akan ada kemungkinan terjadi kesalahan yang bisa membuat perangkat tersebut tidak bisa digunakan kembali (bricking).
- Tidak bisa update sistem operasi. Perangkat yang sudah dimodifikasi (jailbreak/root) tidak selalu mendapatkan dukungan pembaharuan sistem operasi yang baru. Hal ini juga termasuk pembaharuan keamanan dan fitur-fitur resmi lainnya. Untuk mendapatkan pembaharuan, Anda perlu mengembalikan perangkat ke setelan awal.
Cara Mengembalikan Perangkat yang Sudah di Jailbreak
Mengembalikan perangkat iOS yang sudah di jailbreak bisa dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. Mengecek apakah perangkat iOS sudah di jailbreak
- Cari atau unduh aplikasi Cydia lewat App Store atau website Cydia.
- Apabila bisa melakukan instalasi aplikasi Cydia, maka perangkat Anda sudah di jailbreak.
2. Apabila perangkat Anda sudah terkonfirmasi di jailbreak, lakukan langkah-langkah berikut ini*
- Unjailbreak perangkat menggunakan iTunes:
- Cukup nyalakan iTunes dan sambungkan perangkat dengan PC atau Laptop.
- Setelah itu, pilih Restore iPhone yang ada di iTunes.
- Pilih restore ketika muncul jendela pemberitahuan jika seluruh media dan data lain akan dihapus.
- Perangkat akan di reboot otomatis dan kembali ke pengaturan awal.
- Unjailbreak perangkat menggunakan Cydia Impactor
- Unduh dan install aplikasi Cydia Impactor.
- Setelah terpasang, buka tweak atau tools tersebut.
- Tekan “Delete all data and unjailbreak device” pada perangkat dan tunggu prosesnya sampai selesai.
- Ketika proses usai, perangkat akan secara otomatis reboot dan saat sudah hidup lagi pengaturan yang muncul akan sama seperti saat perangkat dibeli.
*Catatan: Sebelum melakukan proses Unjailbreak lakukan backup data perangkat Anda untuk menghindari risiko kehilangan data.
Cara Mengembalikan Perangkat yang Sudah di Root
Untuk mengembalikan perangkat Anda yang sudah di Jailbreak/Root bisa menggunakan cara-cara berikut ini.
1. Mengecek Apakah Perangkat Android sudah di Root
- Unduh aplikasi Root Checker atau Root Checker Pro dari Play Store dan install pada perangkat Anda.

- Buka Aplikasi Root Checker kemudian pilih “Verify Root” pada menu utama.

- Apabila perangkat Anda sudah di root, aplikasi Root Checker akan menampilkan pesan “Congratulations! Root access is properly installed on this device!”

2. Apabila perangkat Anda sudah terkonfirmasi di root, lakukan langkah-langkah berikut ini*
- Unroot perangkat otomatis menggunakan aplikasi unroot:
- Unduh aplikasi unroot seperti Magisk Manager atau Universal Unroot.
- Setelah unduh aplikasi unroot, lakukan instalasi dan ikuti petunjuk pada aplikasi tersebut. Biasanya akan ada tombol “uninstall”, “copot”, atau “hapus”.
- Klik tombol tersebut dan ikuti langkah dan proses selanjutnya.
- Perangkat akan otomatis ter-unroot.
- Unroot perangkat secara manual menggunakan file manager:
- Unduh aplikasi file manager seperti Solid Explorer File Manager atau Root File Manager.
- Install aplikasi file manager tersebut lalu browse ke path berikut: “System” > “bin”. Atau “System” > “xbin”.
- Kemudian hapus folder atau file bertuliskan “busybox” and “su”.
- Lakukan restart pada perangkat Anda dan proses unroot telah berhasil
*Catatan: Sebelum melakukan proses Unroot lakukan backup data perangkat Anda untuk menghindari risiko kehilangan data.
Hindari atau Lakukan dengan Risiko
Keputusan untuk melakukan jailbreak atau root pada perangkat tentunya ada di tangan Anda. Meskipun menawarkan beberapa keuntungan, ada juga risiko yang perlu ditanggung apabila memutuskan untuk melakukannya. Tentu saja, apabila Anda ingin menggunakan Aplikasi Indodana, ada baiknya Anda tidak melakukan hal tersebut.
Sebisa mungkin hindari apabila tidak paham atau lakukan apabila Anda sudah paham dengan berbagai risikonya.
Baca juga artikel menarik lainnya:
You must be logged in to post a comment.