Perkembangan teknologi yang begitu pesat serta didukung dengan meluasnya penggunaan internet oleh masyarakat menciptakan sistem kerja baru yang tidak lagi mengharuskan para pekerja untuk hadir di kantor.
Adanya sistem kerja tersebut menjadi win-win solution terutama di tengah situasi pandemi yang mengharuskan setiap perusahaan untuk mengurangi aktivitas kerja demi mencegah penyebaran virus.
Kebijakan tersebut kita kenal dengan istilah work from home (WFH). WFH sebenarnya merupakan bagian dari sistem kerja remote.
Apa itu kerja remote?
Secara sederhana, remote working atau kerja remote dapat dijelaskan sebagai suatu pola kerja yang dapat dilakukan secara fleksibel baik dari segi jarak maupun waktu.
Nah, pada pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai kerja remote dan tips-tips agar dapat meraih sukses saat menjalani kerja remote.
Kerja Remote VS Work From Home
Work from home (WFH) merupakan salah satu tren kerja yang berkembang karena diwajibkan bagi para perusahaan selama pandemi berlangsung. Apa yang dimaksud dengan Work From Home?
Secara sederhana, Work From Home adalah suatu sistem kerja yang seluruh aktivitasnya dilakukan dari rumah.
Sedangkan menurut laman Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Work From Home adalah suatu istilah yang merujuk pada pola kerja jarak jauh.
Bicara tentang pola kerja jarak jauh, kita juga mengenal adanya kerja remote atau remote working yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum istilah WFH populer di kalangan masyarakat.
Dilansir dari Skill Crush, kerja remote adalah suatu pola kerja yang fleksibel sehingga memungkinkan para pekerja untuk dapat menyelesaikan pekerjaan di manapun dan kapan pun selama target terpenuhi atau tugas dapat diselesaikan dengan baik.
Lantas, apakah yang membedakan antara WFH dan kerja remote?
Perbedaan antara WFH dan kerja remote terletak pada jam kerja karyawan. Pada sistem kerja WFH, karyawan tetap mengikuti jam kerja yang telah ditetapkan oleh masing-masing perusahaan, misalnya jam 8 pagi hingga jam 4 sore.
Sedangkan pada sistem kerja remote, jam kerja karyawan lebih fleksibel, bisa dilakukan siang atau malam hari asalkan target terpenuhi atau tugas selesai sesuai tenggat waktu yang diberikan.
Oleh sebab itu, para pekerja yang menggunakan sistem kerja remote ini umumnya lebih dikenal dengan istilah freelancer atau pekerja paruh waktu lantaran jam kerjanya ditentukan sendiri.
Manfaat Kerja Remote

Belakangan ini, kerja remote menjadi pola kerja yang dianggap paling cocok dengan generasi milenial. Dilansir dari idntimes.com, hal tersebut dikarenakan kerja remote dinilai memiliki beberapa manfaat bagi para pekerjanya yakni:
1. Lebih Fleksibel
Alasan utama mengapa kaum milenial lebih menggemari pola kerja remote adalah waktu. Kerja remote adalah pola kerja yang dinilai sangat fleksibel karena dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun.
Kaum milenial umumnya lebih tangkas dan tanggap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kecepatan inilah yang kerap kali menjadikan kaum milenial cepat merasa ‘bosan’ di tempat kerja yang hanya meminta mereka melakukan tugas-tugas tertentu.
Hal ini berbeda jika mereka melakukan kerja remote, pekerja dapat mengatasi rasa jenuh yang mereka alami dengan cara mengambil project lain untuk diselesaikan sebagai penyegaran sekaligus menambah wawasan mereka.
2. Tidak Jenuh dengan Suasana Kantor
Selain tugas yang itu-itu saja, suasana kantor yang tidak kondusif kerap kali menjadikan kaum milenial merasa cepat bosan di tempat kerja. Misalnya, terlalu berisik atau adanya peraturan untuk makan di ruangan kerja.
Kerja remote memberikan kebebasan bagi para pekerjanya dalam memilih lokasi yang menurut mereka nyaman dan kondusif untuk bekerja, seperti cafe, di rumah, coworking space, dan sebagainya.
Dengan demikian maka diharapkan tingkat produktivitas karyawan mengalami peningkatan dan mereka tidak jenuh dengan suasana kantor.
3. Potensi Penghasilan Lebih Besar
Kerja remote memungkinkan para pekerjanya untuk dapat bekerja secara fleksibel baik dari segi waktu maupun lokasi kerja. Manajemen waktu adalah kunci penting yang menentukan kesuksesannya.
Ketika pekerja remote dapat melakukan manajemen waktu dengan baik, maka mereka dapat menangani dua atau lebih pekerjaan sekaligus. Hal tersebut memungkinkan kamu memperoleh penghasilan yang lebih besar.
4. Mendukung Pengembangan Diri

Selain berpotensi menambah penghasilan, menjadi pekerja remote juga mampu menambah wawasan dan pengalaman kerja.
Menyelesaikan dua atau lebih pekerjaan di tempat yang berbeda dalam satu kurun waktu akan melatih para pekerja dalam menghadapi berbagai situasi yang berbeda sehingga mampu memberikan wawasan dan pengalaman baru.
Tips-tips Sukses Menjalankan Kerja Remote
Manajemen waktu adalah kunci penting yang memegang kesuksesan para pekerja remote. Setiap pekerja remote harus dapat mengatur waktu sedemikian rupa agar dapat senantiasa produktif dan mampu menyelesaikan tugas sesuai tenggat waktu yang diberikan.
Tujuan utama yang harus dipahami oleh setiap pekerja remote dalam melakukan manajemen waktu ialah produktivitas kinerja. Dengan produktivitas kerja yang terjaga, maka kamu akan dengan mudah meraih kesuksesan.
Berikut ini kami rangkum beberapa tips penting yang dapat diterapkan untuk mempertahankan produktivitas dan meraih kesuksesan melalui kerja remote:
1. Kenali Diri Sendiri
Berbeda dari kerja secara konvensional yang bekerja sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh perusahaan, para pekerja remote menentukan sendiri kenyamanan mereka dalam bekerja, baik secara waktu (jam kerja) maupun lokasi.
Oleh sebab itu penting bagi para pekerja remote untuk mengenali diri sendiri dan menentukan gambaran tentang produktivitas menurut versi sendiri.
Hal tersebut meliputi penentuan hari dan jam kerja yang efektif, misalnya pagi atau malam hari, mulai dari hari senin sampai jumat; serta menentukan lokasi kerja yang menurut kamu nyaman – misalnya di rumah atau cafe.
2. Komitmen

Setelah menentukan hari dan jam kerja serta lokasi kerja yang menurut kamu nyaman, hal berikutnya yang harus kamu lakukan adalah membuat komitmen.
Komitmen merupakan hal yang penting terutama bagi pekerja remote. Kamu harus mampu berkomitmen untuk menyelesaikan tugas atau target yang ditentukan oleh perusahaan yang mempekerjakan kamu sesuai waktu yang diberikan.
Penyelesaian tugas adalah alasan utama mengapa kamu harus tetap produktif selama hari dan jam kerja. Ketika kamu gagal menjaga komitmen untuk menyelesaikan tugas tepat waktu maka akan ada konsekuensi yang harus kamu tanggung, entah itu pemotongan gaji atau bahkan tidak dibayar.
3. Mempersiapkan Keperluan Kerja
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan keperluan kerja. Sama halnya dengan para pekerja konvensional, pekerja remote juga membutuhkan tools untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Misalnya, jika kamu berprofesi sebagai editor freelance maka tools yang harus dipersiapkan ialah laptop dengan berbagai aplikasi editing yang mendukung pekerjaanmu, serta jaringan internet untuk memastikan kamu tetap terhubung dengan perusahaan.
Tools atau keperluan kerja yang dibutuhkan oleh para pekerja remote untuk menyelesaikan suatu pekerjaan biasanya mengikuti kebutuhan atau permintaan perusahaan.
4. Menyusun Jadwal dan Alur Kerja
Tips berikutnya adalah menyusun jadwal dan alur kerja. Kunci penting dalam menerapkan manajemen waktu ialah keteraturan.
Karena tidak terikat dengan budaya perusahaan, maka pekerja remote diharuskan memiliki kemampuan dalam menyusun jadwal dan alur kerja sendiri.
Jika kamu seorang pemula yang baru belajar melakukan kerja remote, hal pertama yang harus dilakukan sebelum bekerja ialah menyusun jadwal dan alur kerja untuk menentukan pekerjaan apa saja yang harus diselesaikan hari ini.
Jika perlu, tetapkan pula target penyelesaian yang harus dicapai untuk memudahkan dalam melakukan evaluasi kerja – apakah sepanjang hari tersebut kamu sudah mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan, serta apa saja kendala yang dihadapi untuk mencapai tingkat produktivitas tersebut.
5. Menjaga Komunikasi Kerja

Terakhir, pastikan kamu tetap menjaga komunikasi yang efektif dengan perusahaan sebagai klien maupun pihak-pihak yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan.
Komunikasi yang efektif disini bukan hanya untuk mengetahui sejauh mana kamu telah menyelesaikan pekerjaan, melainkan juga untuk memahami kriteria penyelesaian yang harus dipenuhi, serta bagaimana mengatasi kendala-kendala yang mungkin dihadapi sepanjang proses penyelesaian.
Dengan adanya komunikasi yang efektif maka kemungkinan terjadinya kesalahan komunikasi yang berpotensi menyebabkan wanprestasi akan semakin kecil dan pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan target dan harapan klien.
Jadi, sudahkah kamu siap terjun dan melakukan kerja remote?
Baca Juga Artikel Lainnya:
You must be logged in to post a comment.