Popularitas frozen food tidak perlu dipertanyakan, apalagi sejak diberlakukannya PSBB karena pandemi Covid-19. Beberapa orang memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalankan bisnis frozen food. Dengan harapan mendapatkan cuan besar yang bisa digunakan untuk bertahan hidup di tengah-tengah pandemi.
Meskipun tengah populer, persaingan antar sesama pebisnis frozen food tetap saja tinggi. Jika tidak pintar mengelola, maka harapan untuk memperoleh untung akan sirna. Performa bisnis dipastikan akan menurun hingga akhirnya bangkrut.
Agar mimpi buruk ini tidak terjadi, yuk simak kiat-kiat berbisnis frozen food berikut. Bila tahap demi tahap dilakukan dengan benar, percayalah Anda akan memperoleh keuntungan yang besar.
Kiat-kiat Bisnis Frozen Food yang Bikin Untung

1. Yakin, percaya, dan penuh komitmen
Apapun jenis bisnisnya, coba pupuk rasa yakin, percaya, dan penuh komitmen sejak awal membangun bisnis. Tujuannya agar Anda bisa berbisnis dengan sepenuh hati, tidak setengah-setengah sehingga hasilnya juga memuaskan. Tanpa keyakinan, kepercayaan, dan komitmen, bisnis bisa saja berhenti di tengah perjalanan setelah beberapa bulan merintis.
Coba bayangkan kalau misalnya situasi semakin memburuk, apa Anda yakin kalau bisnis akan tetap berdiri? Untuk mencegah kemungkinan buruk seperti inilah mengapa rasa yakin di awal merintis bisnis sangat diperlukan. Jadi dalam situasi seperti apapun, bisnis tetap eksis dan berhasil mendongkrak angka penjualan yang semakin tinggi.
2. Lakukan riset
Selanjutnya, coba lakukan riset tentang hal-hal yang berkaitan dengan bisnis frozen food. Mulai dari bahan baku yang dibutuhkan, pemasok, pelanggan, cara mengolahnya, dan konsep dagang yang diterapkan oleh pesaing. Alhasil, Anda bisa membuat konsep sendiri agar bisnis frozen food berbeda dari yang lain.
Dengan riset yang baik, produk yang dihasilkan bisa dipastikan bagus dan tidak akan kalah saing dengan produk dari brand ternama yang biasa dijual di supermarket. Persiapkan segala sesuatunya dengan matang agar hasilnya pun maksimal dimana bisnis perlahan-lahan dapat berkembang seiring berjalannya waktu.
3. Harga yang terjangkau
Menetapkan harga produk yang mahal merupakan suatu kesalahan bisnis yang sebisa mungkin dihindari. Apalagi saat ini penghasilan rata-rata menurun, sedangkan harga kebutuhan pokok tetap sama. Namanya memulai, tentu harus dimulai dari bawah dulu yaitu dengan harga yang terjangkau.
Jika harga bahan-bahan pokok frozen food semakin mahal, baru harganya dinaikkan atau porsinya sedikit dikurangi untuk mencegah kenaikan harga. Dengan begini, daya beli konsumen tetap tinggi dan angka penjualan juga ikut meningkat dari waktu ke waktu.
4. Pilih menu frozen food yang paling eksis
Pebisnis harus paham betul tentang produk seperti apa yang akan dipasarkan kepada konsumen. Pastikan produk memiliki ciri khas yang membedakan antara produk Anda dan produk dari pesaing. Sewaktu dilihat bentuk atau kemasan, misalnya, konsumen langsung tahu kalau itu adalah produk dagangan Anda.
Frozen food yang kini populer adalah buah-buahan, sosis, dan nugget. Namun, Anda bisa cari opsi makanan beku yang lain, seperti pempek, kentang goreng, bakso, siomay, tape, maupun manisan. Tentukan satu produk yang akan dijual, lalu fokuskan diri untuk mengelola produk tersebut dan menghadirkan variasi dari jenis frozen food tersebut.
5. Pelajari cara pemasaran

Produk yang enak, berkualitas, dan unik tidak ada gunanya kalau metode pemasarannya saja tidak bagus. Kelebihan produk yang Anda miliki pasti dikalahkan oleh produk pesaing yang mungkin masih punya banyak minusnya. Akan lebih baik kalau Anda menargetkan siapa yang akan mengonsumsi produk yang hendak dipasarkan.
Setelah mengetahui targetnya, maka akan lebih mudah untuk menentukan metode pemasarannya. Jika target pasarnya adalah anak muda, misalnya, maka pemasaran lewat sosial media lebih cocok dibandingkan dari mulut ke mulut karena anak muda lebih tertarik membeli makanan yang dilihatnya daripada yang hanya didengarnya.
6. Coba dekat dengan konsumen
Dalam dunia bisnis itu konsumen adalah raja dan ratu, jadi perlakukan mereka dengan baik. Layani konsumen dengan sopan, sabar, dan pastinya fast respon terhadap semua pertanyaan konsumen. Jangan sampai konsumen merasa pelayanan Anda tidak memuaskan, yang membuatnya lari ke produk yang dijual oleh para pesaing.
Sesekali buka juga sesi diskusi dengan konsumen agar hubungan semakin akrab. Bisa dengan cara menanyakan produk favorit, produk yang ingin mereka lihat atau cicipi, mau buka cabang dimana, dan masih banyak lagi. Tidak perlu banyak, dua sampai tiga pertanyaan saja sudah cukup dalam tahap awal pendekatan diri.
Kenali Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
Keberadaan pesaing tidak dapat disingkirkan begitu saja, terutama dalam dunia bisnis. Jika ingin bisnis Anda lebih maju dari para pesaing, maka kenali kekuatan dan kelemahan pesaing dengan baik agar Anda bisa membuat strategi yang tepat demi kelancaran bisnis, baik saat ini maupun di masa mendatang.
Baca Juga:
You must be logged in to post a comment.