Atasan Kamu di Kantor Galak

Atasan Kamu di Kantor Galak? Ini 6 Cara Sederhana untuk Menghadapinya

2 comments

Pekerjaan yang asyik dan rekan kerja yang seru merupakan beberapa faktor penentu untuk betah di tempat kerja.  Sudah bukan rahasia lagi jika lingkungan kerja yang nyaman bisa membuat hasil kerjamu juga makin maksimal. Meski begitu, bagaimana jika atasan yang menjadi kendala?

Atasan yang baik hati dan bersahabat tentu menjadi dambaan setiap orang. Meski begitu, realitanya seringkali tidak semanis yang dibayangkan. Terdengar klise rasanya jika tekanan yang Kamu hadapi hanya bisa dihadapi dengan senyuman saja. Adakah cara lain yang meski sederhana tapi ampuh untuk memperbaiki suasana?

Coba pertimbangkan beberapa cara-cara sederhana berikut untuk menghadapinya. Yuk disimak.

1. Coba Cari Tahu Ada Apa di Balik Sikap Galaknya

Cari Tahu Ada Apa di Balik Sikap Galaknya
Cari Tahu Ada Apa di Balik Sikap Galaknya

Coba cari tahu terlebih dahulu apa motif di balik sikap galaknya itu. Mengapa ia tak bisa mengendalikan amarahnya, atau sikap galak dan ucapan ketusnya? Tentu ada sebabnya

Lakukan introspeksi dan evaluasi diri dengan rendah hati. Karena besar kemungkinan, galaknya atasanmu bisa jadi dikarenakan Kamu berbuat salah atau ada kekeliruan dalam pengerjaan tugasmu. Mungkin juga hasil pekerjaanmu tidak sesuai dan tak memenuhi harapannya.

Berusahalah untuk terus meningkatkan kinerja dan profesionalitasmu. Selain meminta maaf dan mengomunikasikannya dengan lentuk dan baik, mintalah agar atasanmu memberi koreksi dan masukan yang berarti.

Saran yang membangun tentu akan mempermudahmu untuk mengevaluasi kesalahan sehingga hal itu bisa segera diperbaiki. Alhasil, semua pihak pun akan merasa senang dan menang. 

Baca Juga: Cara Tampil Keren di Kantor Tanpa Menguras Kantong

2. Tuntaskan Pekerjaanmu Sebelum Waktunya

Tuntaskan Pekerjaanmu Sebelum Waktunya
Tuntaskan Pekerjaanmu Sebelum Waktunya

Mungkin atasanmu galak karena keteledoranmu yang tak mampu menuntaskan pekerjaan dengan tepat waktu. Selalu tuntaskan tugas dan seluruh pekerjaanmu dengan tepat waktu. Berikan yang terbaik dan jangan sampai melakukan kesalahan.

Bahkan, Kamu bisa menuntaskan pekerjaanmu sebelum waktunya. Selesaikan tugas-tugasmu lebih cepat dari tenggat waktu yang sudah ditetapkan. Setelah semua beres, tak perlu segera melaporkannya ke atasan.

Usahamu untuk menuntaskan tugas dengan lebih cepat ini tentu akan diketahui dan kinerja baikmu ini pasti akan berbuah manis. Tak hanya berfungsi untuk melatih diri, tapi bisa jadi menumbuhkan kesan yang lebih baik dan simpati dari atasanmu.

3. Jadi Karyawan yang Lebih Berinisiatif Lagi

Tingkatkan Inisiatif
Tingkatkan Inisiatif

Sudah sepantasnya jika atasan memberikan bimbingan dan arahan kepada bawahannya. Meski begitu, Kamu akan ingin menunjukkan inisiatif lebih. Dengan menjadi lebih berinisiatif, Kamu telah menunjukkan kualitas lebih ke rekan kerja dan atasanmu.

Sebagai contoh, lakukan pekerjaan lebih dari apa yang diminta. Kebanyakan karyawan terlalu hitung-hitungan dan terkesan enggan memberi lebih. Padahal Kamu bisa mencoba cara ini untuk membuktikan kompetensimu. Tawarkan solusi-solusi cemerlang untuk masalah perusahaan dan masalah lain yang berkaitan.

Jika atasanmu bisa bersikap fair, bukan tak mungkin jika di kemudian hari caramu ini berbuah manis. Siapa tahu malah atasanmu sendiri yang kelak mempromosikanmu untuk naik gaji dan jabatan. Karena bagaimana pun, ingatlah bahwa sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, punya leadership serta berinisiatif tinggi merupakan aset yang berarti bagi perusahaan.

4. Fokus Pada Pekerjaan dan Jangan Terbawa Perasaan

Fokus Pada Pekerjaan
Fokus Pada Pekerjaan

Terbawa perasaan atau yang kerap disingkat baper karena diomeli bisa jadi berakibat buruk bagi kinerjamu. Kamu tentu tak ingin pekerjaanmu jadi terbengkalai hanya karena buyar konsentrasi menerima sikap galak dari atasanmu. Intinya, jangan dimasukkan ke dalam hati. Cobalah hadapi dengan kepala dingin dan logis. 

Dengan tidak terbawa larut dalam perasaan, Kamu masih bisa objektif dalam menyikapi situasi ini. Sehingga Kamu pun masih tetap mampu menyelesaikan tugas dan melakukan evaluasi. Tarik nafas dalam-dalam, jangan sampais emosimu terpancing dan tetaplah semangat. Tantangan yang ada dimaksudkan untuk membentukmu agar menjadi lebih baik lagi.

5. Tanyakan Kembali Perintahnya dan Catat

"<yoastmark

Pastikan kembali apa saja yang ia perintahkan kepadamu. Bahkan catat instruksinya dan coba lakukan dengan sebaik mungkin. Dengan memberikan konfirmasi dan mengulang perkataan atau perintahnya setiap kali Kamu sedang ditugaskan melakukan sesuatu, Kamu bisa jadi lebih mudah melakukannya. 

Selain itu, catatlah segala sesuatu yang berhubungan dengan atasanmu. Entah itu instruksi, arahan dan juga ketentuannya. Bahkan termasuk caranya dalam mengerjakan sesuatu. Mempunyai catatan berarti mempunyai bukti.

Karena atasanmu pun bisa saja salah sewaktu-waktu. Melakukan pencatatan juga bisa membuatmu lebih profesional, teliti, cermat dan dapat diandalkan.

6. Konsultasi dan Tukar Pengalaman dengan Senior

Konsultasi dan Tukar Pengalaman dengan Senior
Konsultasi dan Tukar Pengalaman dengan Senior

Kamu juga bisa mencari tahu soal atasanmu lebih lanjut lagi lewat senior atau rekan kerjamu. Mereka tentu sudah lebih dulu mengenal atasanmu dibandingkan kamu. Belajarlah dari pengalaman mereka yang sebelumnya sudah bekerja lebih lama. Informasi ini bisa memberikan jalan pintas sebagai solusi.

Sejatinya, jika dulu saja para senior dan rekan kerjamu mampu melewati galaknya sikap atasanmu, maka besar kemungkinan Kamu pun mampu. Semua itu bisa dijalani selama Kamu memahami dan mengetahui celahnya. Lakukan adaptasi yang diperlukan dengan fleksibel. Dan jangan patah semangat.

Terkadang, orang yang mampu bertahan lebih lamalah yang akhirnya keluar sebagai pemenang. Perhatikan rekan-rekan kerjamu. Jika mereka dalam taraf tertentu sudah tak sanggup menghadapi kegalakan bosmu, mungkin Kamulah yang harus bersedia bertahan sedikit lebih lama lagi.

7. Tetap Bersikap Sabar

Tetap Bersikap Sabar
Tetap Bersikap Sabar

Bersikap lebih sabar, tenang mengontrol emosi dan memaklumi apa yang terjadi bisa membuatmu menjadi pribadi yang lebih matang dan berkualitas lagi. Selain itu, coba pahami bahwa setiap orang mempunyai pribadi dan karakter yang unik dan berbeda-beda. 

Semakin Kamu mengenal dan memahami karakternya, besar kemungkinan Kamu akan lebih memahami dan memaklumi posisinya juga. Dengan begitu, Kamu tak perlu lagi merasa dendam, kesal atau pun sakit hati jika kena marah.

Ingatlah juga bahwa penilaian dari atasanmu terhadap Kamu merupakan salah satu kunci keberlangsungan kariermu di perusahaan terkait. Jika Kamu masih membutuhkan pekerjaan ini, tentu Kamu ingin menjaga agar segala sesuatunya tetap aman dan terkendali.

Dengan begitu, Kamu akan ingin untuk senantiasa patuh dan menaati sistem serta peraturan yang berlaku. Karena pada dasarnya, setiap perusahaan mempunyai habit dan kulturnya masing-masing yang berbeda satu sama lain.

Segera perbaiki kesalahan setelah Kamu mengetahui apa penyebab amarah dan galaknya atasanmu itu. Dengan belajar dari kesalahan yang sudah pernah dilakukan, Kamu bisa terhindar dari terus mengulang kesalahan yang sama dan memberikan performa yang makin baik dari hari ke hari.

Baca Juga: Mau Pindah Kerja ke Bidang atau Profesi Lain? Coba Terapkan Cara-Cara Sederhana Ini 

Perhatikan Apakah Ada Perubahan

Bagaimana jika seluruh cara telah dikerahka namun atasanmu masih juga terkesan galak dan sentimen? Coba periksa dan pertimbangkan lagi. Apakah ketidaknyamanan ini akan berlangsung secara terus menerus tanpa solusi atau tidak? 

Jika Kamu memang menemukan perkembangan, jangan ragu untuk mengundurkan diri dan melangkah pergi. Bekerja memang perlu berdedikasi. Tapi Kamu tak perlu mengabdi dan berdedikasi kepada seseorang yang tak bisa menghargai usaha dan kompetensimu. Semoga Bermanfaat!

Persiapkan Dana Untuk Masa Depan! Mulai Jadi Pemberi Pinjaman Online Sekarang dan Dapatkan Keuntungannya!

Mulai Jadi Pemberi Pinjaman Sekarang!