Baru-baru ini khalayak umum digegerkan dengan modus baru penipuan berbasis daring. Bermodalkan kode One Time Password (OTP), pelaku kejahatan bisa melakukan transaksi tanpa diketahui. Tanpa disadari, akunmu bisa dikuasai dan saldo / limit pun mendadak raib.
OTP sendiri, merupakan salah satu cara sebuah aplikasi digital melakukan autentifikasi bahwa seseorang yang hendak mengakses akun tersebut, merupakan pemilik aslinya. Caranya dengan memberikan kode OTP ke nomor atau email yang terdaftar dalam akun tersebut.
Kode tersebut memiliki durasi “valid” yang sangat pendek. Pengguna hanya diberikan waktu rata-rata 2-5 menit. Untuk memasukkan kode yang berbentuk 4 atau 6 digit karakter unik ke dalam aplikasinya.
Meskipun berbeda-beda cara pemberiannya, OTP hanya menandakan satu hal yakni merupakan sebuah informasi pribadi yang tidak boleh disebar ke orang lain.
Baca Juga: Cegah Penipuan yang Mengatasnamakan Indodana
Masih Kurangnya Kesadaran Masyarakat

Sayangnya, hal ini masih belum disadari oleh masyarakat. Buktinya, masih banyak orang di sekitarmu yang menjadi korban penipuan, berkedok minta kode OTP. Sehingga, pelaku pun dapat dengan mudah dan leluasa melakukan transaksi menggunakan akun yang dimiliki korbannya.
Salah satu cara tipu daya yang dilakukan oleh para oknum tidak bertanggung jawab ini adalah dengan berpura-pura menjadi customer service e-commerce, bank, ataupun fintech yang korbannya gunakan. Pelaku kemudian meminta korban untuk mengonfirmasi OTP yang dikirimkan dengan tujuan tertentu.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar kamu tidak gampang menjadi korban penipuan bermodus ‘meminta OTP’ ini.
Tips Menghindari Modus Penipuan ‘Minta OTP’
Jangan Mengumbar Informasi Pribadi

Salah satu saran yang diberikan oleh Kepala Sub Direktorat Identifikasi Kerentanan dan Penilaian Resiko Infrastruktur Informasi Kritikal Nasional III, Badan Siber dan Sandi Negara, Sigit Kurniawan adalah dengan bijak dalam bermedia sosial.
Bahwa semua yang ada di media sosial merupakan hal yang fana. Artinya kamu tidak perlu mengumbar informasi pribadi di media tersebut.
Jangan Memberikan Kode OTP Kepada Siapapun

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. OTP merupakan salah satu informasi pribadi yang tidak boleh dibagikan ke orang lain. Baik yang dikenal maupun tidak, termasuk pengirimnya.
Bahkan hampir seluruh perbankan resmi sudah menggunakan sistem untuk memasukkan kode OTP dan TIDAK akan pernah memintamu untuk menyebutkannya.
Oleh karena itu, sebagai pengguna aplikasi digital yang cerdas, kamu patut mencurigai mereka yang tiba-tiba meminta OTP begitu saja. Karena apapun alasannya, kamu tetap tidak bisa memberikan kode tersebut kepada orang lain.
Selalu cek dua kali nomor atau email yang masuk. Periksalah, apakah pengirimnya benar-benar terpercaya atau hanya dari nomor/email orang biasa dan tidak dikenal.
Terakhir, jika kamu menerima rentetan kode OTP melalui SMS maupun email, segera ganti password atau PIN yang dimiliki. Karena hal ini merupakan sinyal, bahwa oknum tersebut sedang mencoba masuk ke akunmu. Hati-hati ya!
Stop Download Aplikasi Abal-abal

Berhenti pasang aplikasi yang berasal dari sumber abal-abal. Aplikasi-aplikasi tersebut, biasanya justru akan menggali informasi pribadi kamu setelah terpasang.
Oleh karena itu, selalu install aplikasi yang ada di pusat aplikasi resmi saja. Seperti Play Store untuk Android atau App Store untuk pengguna Apple. Dari situ, kamu bisa melihat review yang diberikan dari pengguna sebelumnya.
Untuk lebih meyakinkannya lagi, install-lah aplikasi yang memiliki review tinggi. Sebab tidak menutup kemungkinan ada aplikasi pengeruk informasi pribadi, yang masih bertebaran. Jadi, cerdiklah dalam menyaring aplikasi yang hendak disimpan pada perangkat-perangkat pribadi yang dimiliki.
Aktifkan Two Factor Authentication (2FA)

Gunakan fitur Two Factor Authentication (2FA) pada semua akun digital kamu. Jadi setelah tahap log in, kamu akan melewati langkah lain untuk verifikasi identitas.
Karena melalui beberapa tahapan, “Si Penipu” pun akan lebih sulit membobol akun-akun keuangan digitalmu.
Waspadai Pesan yang Berisikan Link atau Tautan

Jangan klik link sembarangan! Karena bisa jadi itu merupakan link berbahaya yang dapat mencuri data atau bahkan kode OTP-mu.
Oleh karena itu, jika kamu menerima pesan yang berisikan link atau tautan, periksa dulu pengirimnya, apakah terpercaya? Kalau meragukan, maka abaikan atau blokir saja.
Teliti dan Peka Terhadap Cara Orang Lain Menelepon
Setelah melakukan pencegahan dengan menerapkan tips di atas, ada satu hal lagi yang wajib kamu lakukan yaitu mengenali telepon penipuan dengan ciri-ciri berikut:
- Tidak mau mengakhiri panggilan.
- Tidak mau ditelepon balik.
- Menggunakan alasan yang kurang meyakinkan.
- Melakukan pemaksaan untuk segera memberikan kode OTP atau informasi penting lainnya.
- Memberikan nomor WhatsApp dengan kedok layanan pelanggan.
Kode OTP Hanya untuk Diri Sendiri
Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah, sebagai pengguna aplikasi digital jangan cepat percaya dengan orang baru dan tidak dikenal. Apalagi mau membagi informasi pribadi kepada mereka. Kamu tidak pernah tau niat seseorang.
Jangan sampai peralatan canggih yang dimiliki justru menjadi pedang bermata dua. Bukannya mendapatkan keuntungan, kamu malah rugi karena telah dibohongi oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: JAGA Selalu Keamanan PIN Kamu!
You must be logged in to post a comment.