Sudah banyak orang yang sukses dalam berinvestasi. Buktinya, nama Warren Buffet pastinya tidak asing lagi di telinga. Dirinya secara berturut-turut menduduki peringkat orang terkaya di dunia.
Dengan catatan kekayaan yang ditaksir mencapai US 90 miliar Dollar, Warren Buffet dinobatkan menjadi orang keempat terkaya tahun 2020 versi majalah Forbes. Kekayaan yang berhasil Buffet kumpulkan sebagian besar didapatkannya dari investasi yang dimulainya sejak usianya 11 tahun.
Meskipun kekayaan dari investasi itu sangat mungkin, masih ada saja orang yang tidak percaya dan enggan berinvestasi. Penyebabnya tidak lain karena sejumlah mitos tentang investasi yang beredar di telinga masyarakat.
Berikut beberapa mitos seputar investasi yang seharusnya tidak perlu kamu percaya. Simak ulasannya berikut ini.
Sejumlah Mitos tentang Investasi
1. Investasi sebaiknya dilakukan saat sudah tua

Berinvestasi saat usia sudah tua adalah satu kesalahan yang sering dilakukan banyak orang. Sebab, mereka sering kali berpendapat kalau masa muda sebaiknya dihabiskan untuk have fun, enjoy the moment, sampai pada akhirnya lupa akan hari esok. Membuat seseorang gagal memikirkan hari tuanya yang penuh dengan misteri.
Idealnya, investasi dilakukan sewaktu masih berusia muda. Di masa inilah tingkat produktivitas kerja masih tinggi, jadi kesempatan untuk menghasilkan uangnya lebih besar. Selain bekerja di kantor, kamu juga bisa memilih pekerjaan sampingan untuk menambah pundi-pundi.
Alhasil, masa tuanya tinggal menikmati jerih payah di masa muda dulu. Membuat kehidupan di masa tua menjadi lebih menyenangkan. Uang bukan lagi menjadi kekhawatiran karena kamu sudah menyiapkannya sejak dini.
2. Berhemat karena investasi sangat tidak menyenangkan
Hidup hemat memang kurang menyenangkan, apalagi saat melihat teman-temanmu dengan mudahnya menghabiskan uang. Meski demikian, kamu harus percaya kalau usahamu untuk berhemat akan membuahkan hasil. Tidak sekarang, tapi di masa mendatang.
Jadi, jangan pernah menggerutu setiap kali harus berhemat. Kamu seharusnya bersyukur karena masih bisa menahan nafsu untuk berbelanja, sehingga uangnya bisa dipergunakan untuk hal yang lebih penting.
Sah-sah saja kalau mau berbelanja, cuma harus dikontrol agar budget-nya tidak bablas. Dengan demikian, dana untuk investasi tidak terpakai untuk hal-hal lain.
3. Investasi terlalu berisiko

Untuk mendapatkan sesuatu, kamu harus terlebih dulu mengorbankan sesuatu. Sama halnya seperti investasi. Jika ingin mendapatkan keuntungan, kamu harus menanggung sejumlah risiko yang mungkin muncul.
Namun, hal ini tak lantas membuatmu jadi takut berinvestasi. Sebab, banyak instrumen investasi yang dapat dijadikan pilihan. Mulai dari tingkat risikonya tinggi, sedang, sampai rendah pun ada.
Kuncinya adalah pilihlah satu instrumen yang menurutmu paling tepat, sesuai dengan tujuan investasimu agar hasilnya lebih maksimal.
4. Investasi sama dengan main judi
Banyak orang mengatakan kalau investasi itu sama dengan main judi. Pola pikir seperti inilah yang pada akhirnya menghambatmu untuk berinvestasi karena kamu takut dosa. Padahal, investasi itu berbeda jauh dengan judi.
Investasi merupakan upaya mengelola keuangan yang dilakukan secara serius, bukan main-main untuk kesenangan semata. Ada sejumlah analisis yang diperlukan juga agar investasi tidak mendatangkan kerugian.
Jika ingin menjadi investor yang handal, kamu harus meluangkan waktu untuk belajar mengenai pasar modal. Kamu juga perlu mempelajari tentang laporan keuangan perusahaan agar tidak asal beli saja.
5. Investasi cuma untuk orang yang memahaminya

Jika kamu termasuk salah satu yang mempercayai hal ini, maka wajar kalau sampai sekarang tidak punya investasi dalam bentuk apapun. Ini sudah jelas mitos karena investasi sendiri merupakan suatu ilmu yang dipelajari. Pembelajarannya tidak hanya melalui teori, tapi juga praktek.
Justru dengan praktek, kamu semakin paham tentang mekanisme investasi di pasar modal. Kapan harus membeli, menjual, atau menahan investasi.
Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk berinvestasi, semakin tinggi pengetahuanmu tentang pasar modal. Apalagi kalau dibarengi dengan membaca, kamu pasti bisa mengambil keputusan yang tepat untuk portofolio investasi.
6. Kondisi keuangan tidak terkontrol
Segera bantah perkataan orang lain yang menyatakan bahwa investasi menambah pengeluaran, apalagi sampai membuat pengeluaran tidak terkontrol. Ini jelas mitos. Justru investasi adalah cara yang paling tepat untuk mengamankan ketidakpastian hidupmu di masa mendatang.
Investasi secara otomatis membantumu mengumpulkan sejumlah dana untuk masa tuamu. Membuatmu jauh lebih tenang saat sudah tidak produktif nanti.
Maka dari itu, perhitungkan besarnya budget untuk investasi agar kondisi finansial tidak tercekik. Meskipun berinvestasi, kamu masih bisa menjalani lifestyle sebagaimana biasanya. Masih bisa nongkrong dan traveling, tapi sudah punya persiapan dana sejak dini.
Cari Informasi Investasi yang Tepat
Terkadang hadirnya mitos seputar investasi ini membuat sebagian besar orang enggan untuk berinvestasi. Padahal, mitos bukanlah hal yang perlu dipercaya. Untuk itu, carilah informasi investasi yang tepat dan akurat di berbagai media terpercaya. Dengan begitu, kamu bisa menjalankan investasi dengan baik dan benar.
Baca Juga:
You must be logged in to post a comment.