Kamu Berusia 25 Tahun, Jangan Khawatirkan 10 Hal Ini, Ya!

No comments

Belakangan ini, sebagian besar orang tengah memperbincangkan soal usia 25 tahun di beberapa media sosial. Tentu saja, hal semacam ini menciptakan beberapa perbedaan pendapat. Ada yang pro dan pastinya ada juga yang kontra. 

Banyak orang percaya, ketika menginjak usia 25 tahun bisa dikatakan pula sebagai quarter life crisis. Artinya, pada usia tersebut terjadi fase pencarian jati diri yang kerap dialami sebagian besar orang berusia lebih dari 20 tahun. Di fase tersebut, umumnya muncul banyak pertanyaan, mulai dari soal passion, tujuan hidup, percintaan, hingga karir. 

Pastinya, momen semacam ini sangat menyiksa. Sebab, hampir setiap hari penderitanya bakal dihantui rasa kesepian, takut, atau bahkan stres. Kendati demikian, kamu sebenarnya tak perlu cemas dan khawatir berlebihan tentang masa depan. Pahamilah, bahwa setiap orang pasti memiliki pencapaian yang berbeda. 

Hal yang Tak Perlu Dikhawatirkan Saat Menginjak Usia 25 Tahun

Walaupun saat ini belum berhasil mendapatkan pencapaian istimewa di usia 25 tahun, tak perlu berkecil hati terlalu lama. Pasalnya, hal semacam itu bukanlah akhir dari hidupmu. Ada banyak kesempatan lain untuk terus melangkah, ini alasannya.

1. Kesuksesan dalam arti lebih sederhana

Kesuksesan dalam arti lebih sederhana

Biasanya, orang kerap menggambarkan kesuksesan sebagai sesuatu yang terkait dengan materi di usia 25 tahun. Baik itu berupa uang melimpah, pernikahan bahagia, hingga jabatan tinggi. 

Namun siapa sangka, sudut pandang seperti ini akan berubah saat menginjak usia 25 tahun. Bisa dipastikan, arti kesuksesan bakal jadi lebih sederhana. Misalnya, memiliki kondisi kesehatan yang baik atau sekadar memiliki waktu yang cukup antara keluarga dan pekerjaan. 

Pada usia tersebut, uang tidak lagi dijadikan tolak ukur suatu kesuksesan dalam hidup. Pasalnya, setiap individu tentu memiliki arti sukses masing-masing. 

2. Lebih memprioritaskan kebahagiaan diri sendiri

Kadang, seseorang hanya fokus untuk membuat siapa saja yang ada disekitarnya bahagia sehingga lupa dengan kebahagiaannya sendiri. Ketahuilah, memprioritaskan kebahagiaan bagi diri sendiri itu juga sama pentingnya. Inilah yang akan membuat kamu tetap bertahan, terutama ketika mengalami fase quarter life crisis. 

3. Belajar mensyukuri setiap keadaan

Tahukah kamu, terlalu sering membandingkan diri dengan individu lain bisa membuat diri lupa apa artinya bersyukur. Padahal, mensyukuri setiap nikmat yang dimiliki sekarang bisa jadi kunci utama ketenangan di dalam hidup. 

Bukan itu saja, belajar bersyukur juga dapat membantu melewati fase quarter life crisis. Hanya perlu berusaha melakukan semuanya dengan baik dan berhentilah membandingkan hidupmu dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. 

4. Hidup bukan sekadar kompetisi belaka

Ketika berusia 25 tahun, mungkin saja beberapa teman dekat mulai memutuskan untuk menikah, berkeliling dunia, atau bahkan telah berhasil mencapai kesuksesan karir sesuai keinginannya. Saat itu terjadi, bukan tak mungkin kamu bakal berpikir bahwa setiap orang yang ada di sekitar sudah semakin berkembang dan berhasil menemukan jalan hidup mereka masing-masing. 

Namun ingatlah, hidup ini bukan soal kompetisi atau perlombaan belaka. Setiap orang pasti menjalani hidup dengan kecepatan dan cara yang berbeda-beda pula. Jadi, tak masalah jika di usia 25 tahun ini masih belum bertemu jodoh untuk menikah atau bahkan belum bekerja. Sebaiknya, tetaplah bersyukur dengan merayakan setiap nikmat yang ada dimiliki di setiap harinya.

5. Lebih mengerti betapa berharganya suatu kehidupan

Lebih mengerti berharganya kehidupan

Percayalah, saat sudah mulai bertanya-tanya soal segala aspek yang ada di kehidupan yang dijalani, maka di saat yang sama pula kamu akan lebih memahami apa arti kehidupan. Inilah momen di mana seseorang bisa mengenal dirinya dengan lebih baik lagi. 

Misalnya, tak pernah ambil pusing lagi dengan berbagai pendapat orang lain ketika hendak melakukan berbagai aktivitas seorang diri. Selain itu, juga semakin paham dan mengerti, jika kamu tak akan pernah bisa memuaskan semua orang dan menjalani hidup sesuai standar mereka. 

6. Memahami setiap keinginan diri

Setiap orang pasti mengalami proses yang berbeda-beda, terutama menyadari apa saja yang sebenarnya diinginkan saat menjalankan hidup. Di usia 25 tahun ini, seseorang juga umumnya bakal lebih sadar perihal apa yang diinginkan dan tak ingin dilakukan. 

Bahkan, semakin mampu belajar dari segudang pengalaman ataupun kesalahan di masa lalu. Inilah yang kemudian mengubah diri sendiri menjadi sosok yang jauh lebih bijak ketika menghadapi segala permasalahan hidup. Tak ketinggalan pula, kamu bisa jadi lebih tahu apa saja kemampuan yang ingin dikembangkan di masa yang akan datang. 

7. Keadaan tak bisa berubah hanya dengan mengasihani diri sendiri

Ketika merasa kecewa ataupun sedih karena belum mampu menghasilkan apapun di umur 25 tahun, tentunya ini hal yang sangat wajar. Akan tetapi, penting bagi kamu untuk memiliki kemampuan sekaligus keberanian agar bisa bangkit dan berjuang lagi. Sebaiknya, jangan terlarut mengasihani diri hingga lupa bagaimana caranya kembali berusaha untuk memperjuangkan hidup. 

8. Jangan menggantungkan standar pribadi kepada kehidupan orang lain

Saat menginjak usia 25 tahun, banyak yang cenderung lebih sering membanding-bandingkan hidup serta segala pencapaian yang telah didapatkan dengan apa yang orang lain miliki. Ketika memiliki standar pencapaian yang berbeda, sebaiknya tak perlu kecewa, sedih, ataupun berkecil hati. 

Cukup fokus saja dengan waktu dan energi yang dimiliki demi membangun kehidupanmu sendiri sekaligus merencanakan pencapaian yang jauh lebih baik lagi nantinya. Sadarilah, timeline kehidupan orang lain sangat tidak bisa dijadikan acuan untuk kehidupan kamu sendiri. 

Menginjak Usia 25 Tahun Fokus Pada Tujuan

Nyatanya ada banyak hal-hal penting yang bisa jadi alasan untuk tak terlalu khawatir meski telah memasuki usia 25 tahun. Sekarang bukan saatnya untuk merasa rendah diri atau insecure. Lebih baik fokus saja dengan tujuan yang dimiliki, lalu kembangkan segala kemampuan yang ada agar masa depan terlihat lebih cerah. 

Ingatlah, setiap perjalanan hidup seseorang sudah pasti berbeda. Jika kamu terus menerus membandingkan diri dengan orang lain, justru kamu sendiri yang akan merasa lelah dan rugi. Semoga berhasil dan tetap semangat, ya!

Baca Juga: