Saat ini, harga rumah hunian sudah semakin mahal, terutama untuk rumah yang lokasinya di kota-kota besar dan ibukota. Dari tahun ke tahun, dengan konsisten harganya terus saja melambung. Padahal, kebutuhan untuk tempat tinggal dalam jangka lama merupakan hal yang juga harus dipenuhi. Meski begitu, semakin mahalnya harga tanah dan bangunan membuat tak semua orang sanggup membayar pembelian dengan cara tunai. Itulah sebabnya banyak orang yang memanfaatkan pembelian hunian rumah dengan KPR jangka panjang.
Terlepas dari apapun status Anda saat ini, baik itu melajang, baru mau berkeluarga atau sudah berkeluarga, mempunyai rumah hunian sendiri merupakan kebutuhan penting yang perlu dipenuhi. Sehingga kelak Anda tak perlu cemas atau repot karena harus berpindah dari rumah sewa yang satu ke rumah sewa yang lain.
KPR Jangka Panjang Lebih Menguntungkan untuk Masa Depan
Selain itu, mencicil KPR jangka panjang dirasa lebih tepat dan menguntungkan ketimbang mengontrak rumah sewaan. Keduanya sama-sama mengharuskan Anda membayarkan sejumlah uang. Yang menjadi pembedanya adalah, yang satu kelak akan menjadi milik Anda, sedangkan yang lainnya tidak. Dari perbandingan ini, sudah jelas pilihan mana yang akan lebih bermanfaat untuk jangka panjang.
Dengan layanan KPR jangka panjang ini, Anda bisa membeli rumah idaman yang sesuai anggaran. Umumnya, masa cicilannya cukup panjang, yakni sekitar 10 sampai 15 tahun angsuran. Sebelum memutuskan untuk mengajukan KPR, ada beberapa hal yang harus diketahui terlebih dahulu. Dibutuhkan strategi khusus untuk memilih KPR yang menguntungkan bagi Anda. Karena Anda tentu ingin memilih dan program KPR jangka panjang yang terbaik dan sesuai ekspektasi.
Seperti diketahui, waktu yang tepat untuk memulai kredit rumah dan membeli hunian adalah dalam rentangan usia produktif, yaitu 21-30 tahun. Ini merupakan usia ideal mengingat ada banyak kesempatan untuk bekerja ekstra. Jika dimulai di usia ini, Anda juga bisa memiliki tabungan jangka panjang. Dengan demikian, nantinya Anda akan berpotensi untuk menghasilkan nilai jual investasi yang kian tinggi.
Baca Juga: Ajukan Pinjaman Renovasi Rumah? Tips Cara Pengajuan dan Pemanfaatanya dengan Baik Berikut Ini
Di samping itu, berdasarkan ketentuan yang berlaku, individu yang telah berada di usia kerja, dewasa muda—21 tahun, atau yang telah nikah, sudah boleh mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada Bank.
Siapkan Kondisi Keuangan Anda
Yang pasti, Anda perlu melakukan sejumlah penyesuaian keuangan saat hendak mengajukan KPR Jangka Panjang. Pasalnya untuk waktu yang lama Anda harus siap dengan kondisi keuangan yang akan terpangkas untuk membiayai cicilan KPR. Anda bisa melakukan penurunan gaya hidup dan pengurangan pengeluaran untuk membeli hal-hal yang bersifat konsumerisme dan mewah.
Ketika Anda akan membeli dan mencicil rumah lewat KPR, pastikan bahwa kondisi keuangan Anda sudah cukup bagus. Pertimbangkan juga apakah Anda memang berencana untuk tinggal menetap secara permanen di rumah yang kelak akan Anda beli.
Perkirakan berapa kisaran jumlah dana yang perlu dikeluarkan termasuk pajak dan juga biaya administrasi lainnya. Hal ini perlu menjadi bagian dari pertimbangan umum Anda untuk mengatasi kemungkinan biaya tersembunyi. Seperti pungutan tambahan untuk infrastruktur atau untuk memenuhi suatu fasilitas bersama, dan lain sebagainya.
Anda juga akan ingin memastikan seperti apa kondisi lingkungan perumahan yang ingin Anda beli. Jadilah seorang visioner dan bayangkan hingga untuk 10-20 tahun mendatang. Sdakah potensi nilai investasi bagi rumah itu kelak?
Menabung untuk Uang Muka Rumah (DP/Down Payment)
Menyiapkan kapasitas dana keuangan Anda juga berarti sudah tersedianya tabungan untuk digunakan sebagai pelunasan uang muka rumah (DP/Down Payment) dari cicilan rumah KPR Anda. Hal ini perlu dilakukan sebelum Anda mengajukan KPR jangka panjang kepada pihak bank.
Anda juga disarankan untuk merinci seluruh perhitungan anggaran Anda hingga menyeluruh. Kalkulasi yang hanya mengambil garis besarnya saja bisa jadi meleset banyak. Jadi berhati-hatilah dalam perhitungan ini dan lakukan secara mendetail. Ini mencakup pengeluaran yang terlihat remeh tapi siginfikan seperti berapa besar uang yang tersisa per bulannya setelah dikurangi biaya hidup (makan, transportasi dan bayar tagihan listrik, pulsa, air, dst).
Perhitungkan juga berapa besar jumlah dana yang harus ditabungkan dan berapa lama akan butuh waktu untuk merampungkannya sebelum Anda akhirnya mengajukan permohonan KPR Anda. Idealnya, uang DP yang perlu ditabungkan adalah sebesar 30% dari total harga rumah yang ditaksir.
Agar lebih mudah lagi, Anda dapat memanfaatkan bentuk tabungan dan bentuk investasi seperti emas, deposito, saham atau reksadana. Uang yang disimpan dengan aman dan tak mudah dicairkan bisa membuat dana DP rumah lebih cepat terkumpul karena tak perlu cemas digunakan untuk kebutuhan lain.
Jadi, bagi Anda yang hendak mengajukan KPR, pastikanlah bahwa jenis rumah, pengembang maupun kontrak jual beli KPR yang Anda pilih merupakan yang terbaik bagi Anda untuk jangka panjang. Selain hal di atas, poin apa lagi yang harus dijadikan pertimbangan? Berikut adalah uraiannya.
1. Perhitungkan Suku Bunganya

Kebanyakan orang kerap langsung tergoda untuk mengambil suku bunga yang paling rendah karena mengharapkan harga termurah. Meski begitu, Anda harus mengetahui terlebih dulu soal cara perhitungan suku bunganya. Barulah kemudian Anda bisa memutuskan memilih KPR (annuity, flat, atau effective).
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana sistem suku bunga yang digunakan berjalan, Anda juga bisa meminta terlebih dahulu simulasi tabel angsuran yang menunjukkan berapa besarnya cicilan yang wajib dibayarkan per bulannya.
Ketahui apakah suku bunganya mengambang (floating) atau suku bunga tetap (fix). Suku bunga mengambang (floating) ditetapkan berdasarkan pasar uang domestik maupun internasional. Adapun untuk suku bunga tetap (fix) yakni suku bunga yang dipatok di tingkat tertentu selama masa kredit.
Para ahli keuangan menyarankan agar Anda memilih suku bunga efektif. Gunanya agar beban kredit Anda menjadi lebih ringan mengingat kredit KPR yang hendak Anda ajukan adalah KPR jangka panjang.
2. Plafon Kredit

Selain suku bunga, besarnya plafon kredit juga merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Temukan informasi sebanyak mungkin mengenai berapa dana yang dibutuhkan untuk memilih bank yang sesuai. Cari tahu berapa besarnya plafon atau limit pinjaman yang diberikan dari bank. Ingatlah bahwa ini merupakan kredit jangka panjang yang hendak Anda ikatkan kontrak. Agar tidak terasa seperti beban, Anda akan sebisa mungkin memilih yang paling pas sesuai kocek anggaran Anda dan membuat nyaman.
3. Jangan Salah Pilih Bank
Ada beberapa bank yang terlalu cepat dalam menaikkan suku bunga KPR. Mereka melakukannya untuk menyesuikan dengan suku bunga BI (Bank Indonesia). Meski begitu, ada juga bank yang lebih lambat menyesuaikan dengan penurunan suku bunga BI.
Agar menguntungkan bagi keuangan Anda, pilihlah bank yang lebih mengerti kebutuhan nasabahnya. Dengan demikian, bank tak hanya sekadar mewajibkan nasabahnya untuk tetap mencicil KPR, tapi juga mementingkan kenyamanan Anda dengan kembali menyesuaikan bunga kredit bila suku bunga acuan dari BI memang turun.
4. Masa Pinjaman (Tenor) KPR
Rata-rata kebanyakan bank akan memberi masa pinjaman kredit (tenor) hingga maksimal 15 tahun. Meski begitu, ada juga sejumlah bank yang menyediakan masa tenor hingga 20 tahun seperti bank BTN.
Jika penghasilan Anda cukup mumpuni, disarankan untuk mengambil tenor atau masa pinjaman yang tak terlalu panjang yakni sekitar 5-8 tahun. Apabila Anda memperpanjang masa tenor KPR, maka Anda bisa mengurangi besarnya angsuran yang harus dibayarkan per bulannya. Masa tenor yang panjang memang akan membuat nominal angsuran Anda jadi lebih kecil. Cara ini juga bisa mengurangi beban cicilan Anda per bulannya, meski sebagai konsekuensinya masa pinjaman Anda jadi semakin panjang.
5. Ada Biaya Penalti Pelunasan KPR
Biaya penalti pelunasan KPR adalah dana yang harus dibayarkan jika Anda hendak melunasi KPR lebih awal. Misal, sebelumnya Anda mengambil KPR bermasa tenor 8 tahun. Namun ternyata di tengah proses Anda berhasil mendapatkan sejumlah uang untuk melunasinya, sehingga memasuki tahun kelima, Anda hendak membayar lunas. Cara ini bisa dilakukan namun Anda akan dikenai penalti alias denda karena membayar lebih awal dari masa yang ditetapkan.
Agar lebih jelas lagi, ketahui informasi ini sejak awal sebelum Anda mengajukan KPR jangka panjang. Tanyakan berapa besar biaya yang akan dikenakan jika Anda melunasi sebagian pinjaman sebelum masa tenor habis. Ketahui juga berapa besar penalti yang dikenakan jika Anda melunasi seluruhnya sebelum jangka waktu KPR tersebut berakhir.
Dengan demikian, Anda akan ingin mencari tahu apakah bank sebagai pemberi KPR memang mengizinkan cara pelunasan di awal baik itu sebagian maupun menyeluruh, atau tidak. Anda akan ingin memilih bank yang tidak akan memberi denda jika Anda ternyata ada dana lebih dan mampu melunasi lebih awal.
6. Ketahui Lama Proses Pengajuan
Lamanya proses pengajuan juga perlu Anda ketahui. Umumnya, untuk proses pengajuan KPR akan memakan waktu dua minggu hingga sebulan. Agar tidak terlalu memakan banyak waktu, sebaiknya tanyakan dulu kira-kira berapa lama proses pengajuan KPR Anda akan tuntas. Pilihlah bank dengan proses yang lebih cepat agar pengajuan KPR ini tidak mengganggu kenyamanan beraktivitas Anda.
7. Biaya Administrasi
Pastikan juga Anda mengetahui berapa besar biaya administrasi untuk pengajuan KPR. Biaya ini mencakup biaya provisi, biaya notaris/PPAT, biaya administrasi bank, biaya pengecekan sertifikat, biaya balik nama, biaya pengikatan jaminan, dan juga kerugian kredit serta biaya asuransi jiwa kredit.
Selain itu, ada manfaat lain jika Anda mengetahui terlebih dulu berapa biaya administrasi yang dikenakan dalam pengajuan KPR ini. Setelah mengetahuinya, Anda akan jadi lebih dimudahkan dalam mengatur cash flow pembayaran uang muka (Down Payment/ DP) rumah nantinya.
8. Fitur Tambahan
Sebagian besar Bank saat ini juga memberikan fasilitas atau fitur tambahan dalam produk KPR jangka panjang yang ditawarkannya. Fitur tambahan berupa asuransi untuk kebakaran rumah dan kredit multiguna, misalnya, kelak akan bisa digunakan untuk Anda merenovasi rumah dan juga untuk penambahan limit KPR.
Baca Juga: Kredit Renovasi Rumah atau KTA Ya? Simak Dulu Untung Ruginya Berikut Ini
Ingat untuk Selalu Mempertimbangkan KPR Jangka Panjang yang Terjangkau
Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan sebelum Anda mengajukan permohonan KPR jangka panjang. Semakin lama jangka waktu kredit KPR Anda, maka makin besar juga total bunga harus dibayar. Kendati begitu, lebih baik jika jangka waktu yang paling panjang yang dipilih mengingat cicilan per bulannya pun bisa semakin kecil. Pengambilan jangka waktu kredit terpanjang memang disarankan karena investasi properti (rumah dan tanah) nilainya senantiasa meningkat setiap tahun.
Butuh Dana Tambahan untuk DP KPR Jangka Panjang? Download Aplikasi Indodana Sekarang dan Segera Lengkapi Data Anda!
Download App Indodana Sekarang!
You must be logged in to post a comment.