Sebagai salah satu produk perbankan, deposito saat ini kerap dijadikan pilihan banyak orang. Salah satu instrumen investasi ini memang cukup populer di kalangan masyarakat lantaran manfaatnya yang menggiurkan saat Anda ingin cairkan deposito Anda. Selain aman, deposito juga memberikan keuntungan signifikan dengan suku bunga lebih tinggi bila dibandingkan tabungan biasa. Untuk suku bunga, meski terkadang bersifat fluktuatif dan ada perubahan, namun tingkat bunga dari deposito bisa dibilang relatif tetap.
Ya, deposito merupakan pilihan masyarakat sejak dulu mengingat keunggulan utamanya adalah aman. Bahkan, pemerintah juga menjamin dana yang disimpan pada bank penerbit deposito melalui lembaga khusus yang diberi nama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Karena aman dan minim risiko inilah para investor kerap menjadikan deposito sebagai pilihan menenangkan untuk menanamkan dana.
Di samping itu, banyak orang dewasa ini telah cukup mengenali bagaimana cara untuk membuka deposito. Deposito cukup familiar. Ada berbagai bank yang kian gencar menawarkan opsi produk deposito mereka kepada masyarakat. Sehingga ragam deposito bagi masyarakat pun bertambah banyak.
Cairkan Deposito Karena Aman dan Membuat Cepat Kaya

Sebagai salah satu bentuk alternatif menabung, deposito terbilang mudah untuk dilakukan. Deposito membuat pemiliknya “dipaksa” untuk menabung. Selain itu, kelebihan utama dari deposito adalah sifatnya yang tak bisa diambil dalam jangka waktu tertentu. Cairkan deposito ketika sudah lama disimpan. Inilah yang membuat deposito terbilang aman. Tak perlu ada istilah “uang tidak sengaja terpakai untuk keperluan sehari-hari sehingga tak bisa menyetorkan tabungan” dan sebagainya.
Baca Juga: Cara Menabung yang Efektif agar Lebih Sejahtera di Waktu Kamu Pensiun
Lebih lanjut, deposito dikatakan bisa membuat orang cepat kaya dengan mudah di masa depan. Beberapa alasannya dikarenakan deposito memiliki tingkat risiko yang rendah, adanya sistem bunga berbunga serta ada bonus dari bank. Berikut adalah ulasan singkatnya:
Alasan pertama yakni tingkat risiko yang rendah. Bila dibandingkan dengan produk investasi lainnya yang personal seperti valas dan saham, deposito merupakan produk berinvestasi yang paling rendah risikonya.
Deposito cocok bagi mereka yang konservatif lantaran suku bunganya cenderung tetap dan tidak ada fluktuasi dalam jangka panjang. Itulah sebabnya deposito kerap dipilih para pemula dalam dunia investasi.
Yang kedua, bunga yang didapatkan dari tabungan deposito akan masuk lagi ke dalam perhitungan bunga berjalan selanjutnya. Dengan kata lain, sistem bunga berbunga. Sebagai contoh, misalnya Anda menabung Rp 1 juta untuk tenor 12 bulan sedangkan bunganya adalah 5% setahun (setara dengan Rp 50 ribu per tahun).
Maka di pengunjung tahun, total deposito yang Anda miliki akan menjadi Rp 1.050.000. memasuki tahun kedua, bunga yang 5% bukan dihitung dari nominal awal (Rp 1 juta). Bunga akan dihitung berdasarkan nominal baru, yakni Rp 1.050.000. Sehingga dengan demikian, ketika Anda cairkan deposito tersebut bunga yang didapat akan semakin tinggi. Sehingga keuntungan yang Anda dapatkan pun jadi berakumulasi.
Fakta menarik lainnya adalah layanan bebas biaya administrasi. Dengan begitu, sudah terbayang, nominal tabungan Anda di deposito akan selalu naik sebelum Anda cairkan deposito tersebut.
Yang ketiga, banyak bank yang memberikan insentif agar Anda sebagai nasabahnya mau membuka deposito. Jika Anda cukup jeli dalam pemanfaatan bonus dari bank ini, maka Anda akan meraup keuntungan yang semakin besar ketika ingin cairkan deposito Anda di masa depan.
Optimalkan Deposito Anda

Di sisi lain, sebagian orang yang berpendapat bahwa imbal hasil deposito kurang menguntungkan atau tidak cukup tinggi. Padahal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan imbal hasil dari deposito Anda. Tentu saja ada beberapa trik khusus yang berguna untuk memaksimalkan deposito. Beberapa strategi tersebut di antaranya seperti menentukan jangka waktu, menentukan jenis deposito, membandingkan suku bunganya, serta laddering atau pengalokasian dana.
Memang benar, agar deposito Anda jadi lebih menguntungkan, diperlukan penentuan jangka waktu yang tepat agar uang deposito Anda memberikan manfaat yang sesuai keinginan. Sehingga sangat disarankan untuk memilih dana investasi deposito dengan tujuan jangka panjang. Dengan demikian, dana Anda akan bisa dimanfaatkan dalam kurun waktu yang lebih lama.
Ingatlah juga untuk terlebih dahulu melakukan perbandingan suku bunga sebelum Anda memutuskan pilihan terhadap produk deposito tertentu dalam suatu bank. Dewasa ini, banyak bank yang tak hanya memberikan tawaran kemudahan tapi juga suku bunga yang kompetitif.
Sebagai investor dan calon nasabah, Anda tentu ingin mendapatkan keuntungan terbanyak dan terbaik dari bank penerbit deposito. Dengan demikian, Anda akan ingin mencari dan membandingkan beberapa produk deposito yang diterbitkan oleh beberapa bank yang mana Anda minati.
Selanjutnya, Anda bisa membagi dana deposito ke beberapa bagian. Masukkan dana tersebut ke dalam beberapa produk deposito yang jangka waktunya berbeda-beda. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan beberapa keuntungan sekaligus karena bunga yang berbeda ditetapkan untuk jangka waktu yang juga berbeda. Misal, bagikan uang Anda ke dalam 2 produk deposito yang berjangka waktu satu tahun dan 2 tahun.
Cairkan Deposito Sebelum Jatuh Tempo
Kendati berisiko rendah, tentu bukan berarti tak ada yang dapat terjadi sewaktu Anda sedang menjalankan investasi jenis deposito ini. Khususnya jika Anda termasuk orang yang terburu-buru hendak melakukan pencairan dana deposito sebelum jatuh tempo.
Mencairkan dana sebelum jatuh tempo dalam deposito berarti Anda melakukan penarikan uang sebelum waktu yang sudah ditentukan di awal. Biasanya, produk deposito mempunyai jangka waktu mulai sebulan hingga dua tahun (1-24 bulan).
Meski begitu, beberapa nasabah akhirnya memutuskan untuk menarik uang yang disimpan sebelum waktu yang sudah ditentukan. Umumnya, alasan utama mereka mencairkan dana deposito lebih awal sebelum jatuh tempo adalah karena muncul kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi.
Tak dapat dipungkiri, urgensi semacam ini bisa saja muncul mengingat hal terduga kerap terjadi di dalam hidup. Sehingga dalam banyak kasus, beberapa nasabah kemudian mencairkan deposito mereka demi memenuhi kebutuhan tersebut.
Di lain pihak, terjadinya hal tak terduga bukan hanya salah satu alasan mengapa nasabah lebih memilih mencairkan uang deposito mereka. Banyak juga yang aji mumpung memanfaatkan keuntungan dari bunga deposito yang lebih tinggi. Hal ini terutama jika suku bunga deposito sedang berubah.
Misalnya, pada tahun ini, suku bunga deposito seorang nasabah sedang tinggi. Sehingga ia pun kemudian memanfaatkan momen tersebut. Karena tak menutup kemungkinan, di waktu berikutnya suku bunga deposito Anda bisa langsung turun.
Pada kasus lainnya, beberapa nasabah kerap mencairkan dana deposito mereka lantaran tergiur oleh promosi dari pihak bank yang lain. Karena ada promo yang lebih menarik dari bank lainnya, seorang nasabah bisa saja mencairkan depositonya lebih awal sebelum jatuh tempo, untuk kemudian dipindahkan ke bank yang menurutnya lebih menguntungkan.
Risiko dan Konsekuensi Cairkan Deposito Sebelum Jatuh Tempo
Layanan cut off dalam ketentuan deposito bisa memungkinkan Anda selaku nasabah untuk mencairkan dana di luar jangka waktu yang telah sebelumnya ditentukan. Tentunya ada beberapa risiko dan konsekuensi yang akan dihadapi nasabah jika ia hendak mencairkan dana deposito sebelum jatuh tempo.
Meski begitu, hal ini hanya akan mengurangi keuntungan jumlah dana yang diinvestasikan saja. Agar lebih jelas lagi, mari simak ulasannya sebagai berikut.
1. Anda Tidak Menerima Bunga
Pencairan uang deposito sebelum jatuh tempo bisa mengakibatkan Anda tidak menerima bunga. Pihak bank bisa jadi tidak memberikan tambahan bunga untuk uang deposito Anda. Umumnya hal ini merupakan salah satu bentuk penalti alias denda yang dijatuhkan pihak bank kepada nasabah karena telah melakukan pengambilan uang sebelum jatuh tempo yang telah ditentukan.
Biasanya, bunga yang telah ditawarkan pihak bank di awal perjanjian tidak akan diberikan jika Anda menarik uangnya lebih awal, mengingat ini tidak sesuai kesepakatan sebelumnya.
Hal ini merupakan ketentuan yang sah dan umumnya pihak bank akan menjelaskan terlebih dahulu sejak awal perihal jenis penalti ini kepada calon nasabah yang hendak mendepositokan dananya di bank.
2. Anda Dikenai Denda atau Penalti
Selain tidak membayarkan bunga untuk nasabah, pihak bank juga akan menjatuhkan penalti atau denda kepada nasabah yang melakukan pencairan dana sebelum jatuh tempo. Pihak bank menempuh cara ini guna menghindari risiko jika para nasabahnya menjadi tak sabaran untuk segera mengambil uang yang sedang diinvestasikan dalam bentuk deposito tersebut.
Biasanya, penalti ini akan berbentuk biaya administratif, yakni dilakukan pemotongan terhadap nilai pokok dan pendapatan bunga deposito milik Anda. Penalti ini secara umum sudah ditentukan sejak awal oleh pihak bank. Umumnya, denda pemotongan tersebut berkisar dari 0,5-3 persen. Tentunya jumlah ini tak selalu sama dari tiap bank. Masing-masing bank mempunyai variasi dalam penentuan denda yang mereka tetapkan.
3. Nilai Bunga jadi Lebih Rendah
Risiko dan konsekuensi berikutnya yang mungkin Anda dapatkan adalah berkenaan dengan nilai bunga. Bisa jadi pihak bank tetap membayarkan bunga kepada Anda, namun dengan nilai yang lebih rendah. Kebijakan penurunan nilai suku bunga ini bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari ketentuan dan kesepakatan awal antara Anda sebagai nasabah dengan pihak bank.
Dengan demikian, pencairan dana deposito sebelum jatuh tempo bisa membuat keuntungan yang akan Anda dapat jadi jauh lebih rendah dibandingkan dari ketentuan yang sudah disepakati di awal. Itulah sebabnya Anda perlu memperhitungkan hal ini dengan matang sebelum memutuskan untuk menarik uang yang didepositokan sebelum jangka waktu yang telah ditetapkan.
Untuk lebih lengkapnya, mari simak ilustrasi kasus di bawah ini:
Contoh Simulasi Pencairan Deposito
Nominal pokok sebesar: Rp50 juta dalam jangka waktu setahun
Penalti: 1%
Suku bunga deposito: 5% tiap tahun
Apabila Pak Kevin mencairkannya setelah 6 bulan, maka perhitungan dari deposito yang akan ia dapatkan adalah:
Bunga: Rp 50 juta x 5% x 180 hari (setengah tahun) / 365 hari = Rp 1, 23 juta
Jadi, total bunga yang diterima Pak Kevin adalah: Rp 50 juta – Rp500 ribu (penalti) + Rp 1, 23 juta = Rp 50,73 juta
Baca Juga: Susah Nabung Walaupun Sudah Hidup Hemat? Mungkin Alasan-Alasan Ini Bisa Jadi Sebabnya
Pertimbangkan dengan Matang Sebelum Anda Mencairkan Dana Deposito
Pertimbangan dan perhitungkan dengan matang sebelum Anda memutuskan pencairan dana deposito yang tak sesuai ketetapan jangka waktu awal yang ditentukan. Pastikan alasan penarikan dana tersebut memang mendukung dan memberikan manfaat lebih bagi Anda—bukan menimbulkan rugi. Dengan demikian, kelak denda yang Anda bayarkan tersebut akan sesuai dengan manfaat yang Anda inginkan.
Mau Coba Investasi Online dengan Imbal Hasil Hingga 16% per Tahun? Kunjungi Website Indodana Sekarang dan Mulai jadi Investor Online!
You must be logged in to post a comment.