bisnis ikan hias

Bisnis Ikan Hias: Berawal dari Hobi Menjadi Pundi-pundi

No comments

Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak tahun 2020 membuat tak sedikit perusahaan mulai terkena dampaknya. Sektor ekonomi yang lesu berimbas pada penurunan omzet pada beberapa perusahaan. 

Bertahan dengan mengurangi karyawan menjadi opsi yang kian memperparah penurunan daya beli masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, tidak sedikit orang yang mulai beralih membuka bisnis kecil-kecilan demi bertahan hidup. 

Salah satu jenis bisnis yang mulai banyak diminati dan memiliki peluang cukup bagus di era pandemi ini adalah bisnis ikan hias. 

Mengapa ikan hias?

Alasannya cukup sederhana. Kebiasaan belajar dan bekerja di rumah yang diberlakukan selama pandemi membuat banyak orang memiliki terlalu banyak waktu luang di rumah. Akibatnya, banyak orang merasa jenuh, stress, dan mudah lelah. 

Untuk mengatasi hal tersebut, maka mencari hobi baru adalah salah satu solusi yang tepat dan dapat dilakukan. Mengoleksi ikan hias sudah lama menjadi salah satu hobi yang populer, khususnya di kalangan kaum Adam.

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas segala hal tentang bisnis ikan hias yang perlu diketahui. 

Alasan Berbisnis Ikan Hias

Apakah kamu seorang pecinta ikan hias? Jika ya, maka bisnis ini sangat cocok untukmu karena selain mendatangkan keuntungan, kamu juga dapat melakukan hobimu. 

Dilansir dari Fish Farm Tank, berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sebaiknya memulai bisnis budidaya ikan hias, antara lain:

1. Dapat Melakukan Bisnis dan Hobi secara Bersamaan

Budidaya ikan hias merupakan salah satu hobi yang populer di kalangan kaum Adam. Seperti hobi lain, tak sedikit pula para pecinta ikan hias yang membentuk komunitas untuk saling berbagi pengalaman. 

Jika kamu memiliki hobi budidaya ikan hias serta memelihara beberapa ikan hias di rumah, maka dapat dipastikan kamu tidak akan mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnis ini. 

Hal ini dikarenakan kamu pasti sudah mengetahui hal-hal mendasar seperti jenis-jenis ikan hias, kisaran harga ikan hias, hingga bagaimana cara perawatannya. 

Jika kamu kesulitan dalam memasarkan ikan hias, bergabunglah dengan komunitas pecinta ikan hias dan mulai membuat penawaran dengan anggota komunitas sebagai target pasar. 

2. Tidak Membutuhkan Area Lokasi yang Luas

Ikan yang dipelihara untuk tujuan konsumsi, seperti ikan lele, biasanya membutuhkan tempat budidaya yang luas. Namun tidak demikian halnya dengan ikan hias. Kamu hanya perlu membeli akuarium sebagai modal awal memulai usaha ini. 

Terdapat beberapa jenis dan ukuran akuarium yang dapat dipilih dan sesuaikan dengan budget dan tempat yang disediakan. Akan tetapi tetap perhatikan kebersihan akuariumnya, ya!

3. Tidak Membutuhkan Banyak Tenaga Kerja

Budidaya ikan hias tidak terlalu membutuhkan tenaga fisik yang berat. Sebagai pengalaman awal, kamu pun bisa melakukannya sendiri tanpa harus mempekerjakan pegawai. 

Dengan demikian, kamu bisa mengalokasikan dana modal yang dimiliki untuk kebutuhan lainnya. 

4. Mudah Dibesarkan

Selama kamu memahami ilmu biologi dasar dan menyukai ikan hias, maka sepertinya tidak akan sulit bagimu untuk membesarkan jenis ikan hias tertentu. 

Jika takut merasa kesulitan, bergabunglah dengan salah satu komunitas dan aktif bertanya pada anggota komunitas yang lain. 

5. Terlibat dalam Pelestarian Jenis Ikan Tertentu

Selain menambah pemasukan dan menjalankan hobi, membuka bisnis ikan hias juga dapat melestarikan jenis ikan tertentu, lho! Dengan demikian maka ikan hias akan terhindar dari kepunahan. 

6. Permintaan yang Tinggi

Hingga saat ini ikan hias memiliki angka permintaan yang tinggi. Selain untuk dijadikan hewan peliharaan, ikan hias juga sering dijadikan pemanis untuk memperindah ruang kantor dan mall

Jenis-jenis Ikan Hias yang Menguntungkan

Berikut ini merupakan beberapa referensi jenis ikan hias yang dapat diperdagangkan antara lain:

1. Ikan Cupang

Cupang adalah salah satu spesies ikan yang hidup di air tawar. Ikan cupang menjadi primadona di kalangan pecinta ikan hias berkat ekornya yang terlihat cantik dan berbentuk menyerupai kipas.

Ikan air tawar yang satu ini memiliki habitat di wilayah Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Brunei Darussalam.

Apabila dirawat dengan baik, ikan cupang bisa bertahan hidup selama 3 sampai 5 tahun dan dapat mencapai ukuran 7 cm. Setiap kali bertelur, ikan cupang betina dapat menghasilkan 10 hingga 40 butir telur.

2. Ikan Guppy

Apakah kamu seorang pemula dalam memelihara ikan? Jika ya, ikan Guppy mungkin cocok untuk dipelihara. 

Nama latin ikan tawar ini ialah Poecilia reticulata, anggota suku Poecilidae yang terkenal dengan ukurannya yang kecil dan memiliki sirip berwarna-warni. 

Ikan Guppy adalah spesies ikan tawar tropis yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan dan baru diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1920 silam sebagai ikan akuarium. Ikan Guppy dikenal memiliki perilaku yang tenang, dan perawatan serta budidaya yang cenderung mudah. Oleh sebab itu, ikan Guppy menjadi favorit bagi para pemula. 

3. Ikan Koi

Ikan Koi sebenarnya tergolong sebagai saudara satu suku dari ikan mas (Cyprinus carpio). Oleh sebab itu ikan Koi sering disebut juga ikan mas Koi.

Nama Koi berasal dari bahasa Jepang yang bermakna ikan karper. Di Jepang, ikan Koi melambangkan cinta dan persahabatan. Hal ini dikarenakan kata “koi” merupakan homofon dari kata cinta dan persahabatan dalam bahasa Jepang. 

Ikan Koi dipercaya dapat membawa keberuntungan baik di dalam maupun di luar rumah. Tak hanya itu, ikan Koi juga banyak dipelihara untuk mempercantik rumah berkat keindahan coraknya. 

Ikan Koi dapat dibedakan berdasarkan warna, pola corak, dan ukurannya. Beberapa unsur warna pada ikan Koi antara lain putih, hitam, merah, kuning, biru, dan krem. Spesies ikan Koi yang paling dikenal adalah jenis gosanke.

4. Ikan Arwana

Ikan Arwana atau Scleropages formosus merupakan spesies ikan air tawar yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Indonesia. Keunikan bentuk dan warnanya menjadikan ikan ini memiliki harga jual yang tinggi. 

Semua jenis ikan arwana dijual dengan harga yang berbeda, tergantung pada kondisi geografis tempat penjualan, ukuran, kelangkaan, hingga kualitas ikan. Harga ikan Arwana bisa berubah sewaktu-waktu dan cenderung mengalami kenaikan setiap tahun. 

Namun berapapun harga untuk seekor ikan Arwana tidak akan menghalangi para pecinta ikan hias ini untuk merogoh kocek mereka. Oleh sebab itu, budidaya ikan Arwana menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan.

Sukses Menjalankan Bisnis Ikan Hias dengan Modal Tipis

Untuk memulai bisnis ikan hias, maka berikut ini ada beberapa tips yang harus dilakukan agar sukses menjalankannyas:

1. Buat Perencanaan Dulu

Langkah pertama dan yang terpenting harus dilakukan sebelum mulai berbisnis adalah membuat perencanaan yang matang mengenai bisnis yang akan dijalankan.

Dalam tahap perencanaan ini, setidaknya kamu harus memikirkan tiga hal berikut:

  • Jenis ikan hias yang akan dijual

Pertama, tentukan produk yang akan dijual. Pemilihan jenis produk dapat disesuaikan dengan besar modal yang dimiliki. 

Jika kamu tidak memiliki modal yang besar, ada baiknya jika memulai dengan satu jenis ikan dulu, misalnya ikan Guppy. 

Jika sudah memiliki dana tambahan, tambahkan varian ikan hias yang dijual. 

  • Target pasar

Setelah menentukan spesies ikan yang akan dijual, selanjutnya tentukan target pasar yang dituju. 

Penentuan target pasar akan sangat menentukan jenis strategi pemasaran yang digunakan nantinya.  

  • Strategi pemasaran

Ketiga, tentukan jenis strategi pemasaran. Kamu bisa menggunakan digital marketing dengan memanfaatkan media sosial maupun aplikasi e-commerce.

Namun jika menggunakan aplikasi e-commerce, pastikan kamu memahami ketentuan apa yang harus dipenuhi. 

2. Miliki Pengetahuan tentang Ikan Hias

Hal yang tak kalah penting dari perencanaan ialah memiliki pemahaman mendalam mengenai spesies ikan hias yang dijual. 

Dengan memiliki pengetahuan yang mendalam, maka kamu dapat melakukan perawatan dan pemeliharaan dengan baik. 

Tak hanya itu, kamu juga dapat menjawab permasalahan pelanggan, khususnya pemula, seputar bagaimana merawat dan memelihara ikan hias. 

3. Maksimalkan Potensi Bisnis

Jika bisnis yang dijalankan perlahan mulai berkembang dan balik modal, maka ini saatnya melihat potensi bisnis lain yang dapat kamu kembangkan. 

Misalnya, kamu bisa berjualan pakan ikan, atau batu-batu untuk menghias akuarium. 

Nah, bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk memulai bisnis ikan hias?