Ada banyak sekali perbincangan mengenai latte factor akhir-akhir ini. Mengapa? Karena hal tersebut bisa mempengaruhi kondisi keuangan secara drastis tanpa disadari. Latte factor merupakan istilah dari kebiasaan kecil yang kerap dilakukan seperti minum kopi. Namun bukan hanya latte saja, ada banyak pengeluaran kecil yang sebenarnya jika dikalkulasikan menghasilkan nominal besar.
Sayangnya, hal-hal kecil ini kurang disadari sehingga cukup sulit untuk dihindari. Berikut beberapa latte factor yang bisa membuat gaji Anda hanya numpang lewat saja.
Baca Juga: Awas, Tips Hemat Ini Malah Bikin Anda Boros
Macam-Macam Latte Factor

1. Jajan Kopi
Kopi sudah menjadi bagian penting yang seakan tak boleh dilewatkan bagi generasi milenial. Tak heran jika banyak milenial yang sudah terpapar dengan yang namanya kopi. Dari mulai kopi ala kafe dengan kisaran harga Rp 20-50 ribu per cup hingga kopi susu Rp 5 ribuan di warung kopi.
Pemikiran ‘hanya sekadar kopi’, membuat banyak orang jadi tak pernah menghitung atau mengkalkulasikan pengeluaran ini. Nah, hal inilah yang disebut sebagai latte factor.
Coba hitung pengeluaran untuk beli kopi dalam sebulan. Misalnya saja, Anda membeli kopi seharga Rp 30 ribu setiap hari. Maka dalam setahun, Anda bisa menghabiskan Rp 10 jutaan hanya untuk jajan kopi. Jumlah yang sangat besar bukan?
2. Tergiur dengan Diskon
Promo diskon atau super sale hingga 70% itu memang merupakan suatu hal yang paling susah untuk dihindari. Setiap melihatnya, pasti ada keinginan untuk membeli barang diskon tersebut sampai tak bisa berhenti.
Parahnya lagi, budget belanja barang diskon tersebut bisa membengkak dan menyita seluruh anggaran kebutuhan bulan ini. Latte factor ini nih yang bisa bikin keuangan jadi bocor terus.
3. Membeli Rokok
Buat Anda yang punya kebiasaan merokok, apakah sudah buat anggaran per bulan untuk membeli rokok habis berapa rupiah? Kalau bagi Anda yang punya kebiasaan merokok dan menghabiskan satu bungkus rokok dengan harga Rp 20 ribu per harinya. Maka dalam satu minggu, pengeluaran untuk rokok bisa sampai Rp 140 ribu dan Rp 7,2 juta dalam setahun.
Belum lagi, jika harga rokok tiba-tiba naik, pasti pengeluaran untuk beli rokok pun juga ikut naik. Coba bayangkan dengan uang tersebut, Anda bisa gunakan untuk apa saja? Ketimbang dibakar dan jadi asap, bukankah lebih baik digunakan untuk membayar utang atau investasi?
4. Selalu Menyetok Camilan
Semua orang pasti suka ngemil, apalagi ketika suntuk dan bete di rumah atau kantor, pasti bawaannya pengen ngemil terus-terusan. Tapi, pernah tidak Anda menghitung pengeluaran buat beli camilan tadi? Misalnya saja, Anda membeli camilan seharga Rp 10 ribuan per bungkus dan paling tidak dalam seminggu bisa membelinya sebanyak 3 sampai 4 kali.
Jika dihitung, pengeluaran buat membeli camilan tersebut dalam seminggu bisa mencapai Rp 40 ribu – 50 ribu. Bisa bayangkan berapa budget buat beli camilan dalam setahun? Bisa sampai jutaan Rupiah uang yang dikeluarkan hanya untuk camilan. Coba bayangkan kalau uang tersebut ditabung, angka di rekening mungkin bisa semakin besar, ya?
5. Beli Air Mineral di Luar
Jika termasuk orang yang tidak suka ribet dan lebih suka sesuatu yang praktis, pasti Anda lebih memilih beli air mineral botol dibandingkan membawa bekal minum dari rumah. Ayo dihitung dulu, berapa yang akan dihabiskan hanya untuk memenuhi hal tersebut.
Misalnya saja, dalam sehari Anda membeli minuman botol satu kali dengan harga Rp 5 ribu, maka uang yang dihabiskan dalam sebulan bisa mencapai Rp 140 ribu. Lumayan bukan? Jika memang urgent, tak masalah Anda membelinya tapi jika bisa lebih berhemat, buat apa buang-buang uang?
Catat Semua Pengeluaran Dari yang Kecil Hingga Besar Agar Terhindar dari Latte Factor
Lalu, bagaimana caranya agar bisa menghindari latte factor atau minimal bisa menguranginya agar keuangan tidak bocor? Salah satu cara paling mudah adalah dengan mencatat seluruh pengeluaran harian Anda. Baik dari yang paling kecil hingga paling besar dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
Selain itu, Anda juga harus melakukan pencatatan berapa jumlah uang yang dibelanjakan, baik dari rekening ataupun dompet. Pengeluaran yang tercatat dengan baik akan membuat Anda bisa melacak kemana saja perginya uang tersebut. Sehingga, latte factor yang mungkin muncul dan membuat keuangan jadi bocor bisa dihindari.
Baca Juga: Pebisnis Pemula Wajib Tahu Hal Ini!
You must be logged in to post a comment.