Hampir semua layanan dan aplikasi online mengharuskan penggunanya untuk mengonfirmasi identitas ketika melakukan pendaftaran atau registrasi. Umumnya, cara yang diminta untuk mengonfirmasi identitas tersebut adalah dengan mengupload foto selfie atau swafoto dengan menunjukkan wajah secara jelas, sekaligus membawa KTP.
Sebenarnya, cara pembuktian identitas diri pengguna seperti ini terbilang efektif serta mudah untuk dilakukan. Bahkan, kebanyakan layanan terkemuka dan memiliki reputasi baik pun menggunakan cara ini untuk membuktikan keaslian identitas dari penggunanya.
Meski begitu, lain halnya jika kamu mengunggah foto KTP dan selfie saat melakukan pendaftaran di layanan ilegal atau palsu. Bukan untuk membuktikan identitas diri, mengupload informasi tersebut malah dijadikan kesempatan bagi oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan scam atau penipuan yang dapat merugikanmu.
Tak perlu merasa khawatir berlebihan, ada beberapa ciri yang mengisyaratkan kamu untuk tidak mengunggah/memberikan foto KTP dan selfie agar terhindar dari ancaman penipuan online.
Baca Juga: Hati-Hati! Jangan Berikan Kode OTP Sembarangan
7 Ciri Penipuan Online dengan Kedok Upload Selfie dan KTP

1. Terdapat Typo dan Gaya Bahasa Tidak Formal
Semua penyedia layanan online yang resmi pasti berusaha untuk memberikan kesan yang positif kepada penggunanya. Salah satu caranya adalah dengan mengupayakan tidak adanya kesalahan penulisan atau typo dan menggunakan tata bahasa yang baik juga formal.
Saat kamu melihat situs atau layanan memiliki banyak typo dan tata bahasa yang tidak baku, besar kemungkinan kamu sedang mengunjungi situs yang tidak resmi dan tengah terancam tindakan penipuan. Jadi, segera urungkan niat mengunggah dokumen penting apapun saat menemui ciri ini.
2. Alamat Email Mencurigakan
Penipuan online seringkali berasal dari alamat email pada layanan gratisan yang bisa dengan mudah dibuat oleh siapa saja, seperti Gmail dan Yahoo. Selain itu, alamat email yang tidak menunjukkan afiliasi apapun dengan nama perusahaan atau layanan juga dapat menjadi ciri bahwa pesan elektronik tersebut berasal dari penipu atau oknum tidak jelas. Oleh karena itu, teliti dulu apakah alamat email yang kamu terima berasal dari alamat yang resmi dan bukan dari layanan surel gratisan.
3. Nama Situs atau Domain yang Tidak Sesuai
Selayaknya dengan ciri sebelumnya, situs layanan yang resmi pasti menggunakan domain yang berbayar, bukan blogspot ataupun wordpress. Jadi, jika memang situs yang kamu kunjungi mencurigakan dan tidak berhubungan dengan situs resminya, segera hentikan niat mengunggah dokumen apapun.
4. Memberikan Rasa Urgensi untuk Segera Melakukan Pendaftaran
Memberikan kesan desakan atau urgensi menjadi siasat penipu online untuk menjebak korbannya. Biasanya, rasa urgensi ini muncul dengan adanya klaim tautan akan hilang dalam kurun waktu tertentu dan lain sebagainya.
Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat korbannya tidak sempat berpikir dan tidak menaruh curiga bahwasanya sedang dijebak.
5. Diminta Kembali Memasukkan Informasi
Semua informasi yang telah kamu masukkan di sebuah situs layanan online pasti akan langsung tersimpan di database yang bersangkutan. Tidak mungkin pengguna diminta untuk memasukkan kembali informasi yang sebelumnya sudah diberikan.
Nah, jika kamu diminta untuk memasukkan kembali data diri tanpa tujuan atau alasan yang jelas, mungkin saja itu merupakan jebakan dari pelaku penipuan online.
6. Terdapat Tuntutan
Tak jarang penyedia layanan online yang meminta penggunanya untuk memberikan informasi pribadi lain agar bisa memanfaatkan fitur yang lebih canggih. Umumnya, tawaran untuk menggunakan fitur tambahan tersebut hanyalah berupa pilihan dan bisa ditolak oleh pengguna.
Lain halnya jika tawaran tersebut berasal dari oknum phishing karena pasti ada unsur paksaan dan menuntut agar mereka mendapatkan informasi yang diinginkan. Jadi, jangan mudah panik dan ketahui cara untuk menolak menggunakan fitur yang tidak kamu butuhkan atau curigai.
7. Tidak Ada Informasi yang Menunjukkan Alasan Pengguna Wajib Mengonfirmasi Identitasnya
Keharusan pengguna untuk mengonfirmasi identitas dengan mengunggah swafoto dengan KTP mungkin saja benar adanya. Namun, untuk meyakinkan pengguna, pihak situs atau penyedia layanan pasti menuliskan alasan mengapa konfirmasi identitas tersebut perlu untuk dilakukan.
Jika kamu tidak menemukan informasi tersebut atau bahkan terkesan ditutup-tutupi, mungkin saja itu berasal dari pelaku penipuan online.
Cara MenJAGA Keamanan KTP dan Foto Selfie
- Tidak memberikan NIK dan foto KTP atau selfie secara sembarangan.
- Selalu mengecek dan memastikan kembali kredibilitas dari sebuah aplikasi atau layanan online.
- Selalu mengetahui data dan dokumen apa saja yang diperlukan untuk pembuatan media sosial, aplikasi keuangan, hingga pinjaman online.
Tetap Waspada dan Jangan Asal Memberikan Data Pribadi Secara Online
Kebanyakan layanan online biasanya mengharuskan penggunanya untuk memberikan informasi pribadi saat melakukan registrasi atau pendaftaran. Akan tetapi, hal ini membuka kesempatan bagi oknum tak bertanggung jawab melakukan penipuan online yang bisa merugikan pemilik identitas.
Nah, agar terhindar dari ancaman tersebut dan tidak menjadi korban selanjutnya, memahami ciri-ciri di atas perlu untuk kamu lakukan.
Baca Juga: Tips Membuat Password agar Akun Semakin Aman
You must be logged in to post a comment.