kompetitor

Kompetitor: Siapa Mereka dan Bagaimana Cara Cerdas Menghadapinya?

No comments

Sebagai seorang pebisnis, kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah kompetitor yang secara sempit dapat diartikan sebagai pesaing. Istilah tersebut muncul lantaran memang dunia bisnis identik dengan persaingan. 

Setiap pelaku bisnis merupakan pesaing bagi pelaku bisnis lainnya. Begitu pula halnya dengan bisnis yang kamu jalankan, merupakan kompetitor bagi bisnis lainnya. 

Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu kompetitor, siapa mereka dan bagaimana cara memenangkan persaingan dari para kompetitor.

Siapakah yang Dimaksud Kompetitor?

Pada dasarnya, kompetitor adalah pelaku bisnis lain yang turut terjun di pasar yang sama dan berusaha untuk mendapatkan konsumen melalui barang dan jasa yang mereka tawarkan. 

Terdapat tiga jenis kompetitor yang dapat kamu temui di pasar, antara lain:

  • Pelaku bisnis yang menjual barang atau jasa yang sama, serta sudah terjun terlebih dahulu ke pasar sebelum kamu;
  • Pelaku bisnis yang menjual barang atau jasa yang sama, namun baru terjun setelah kamu bergabung ke pasar, atau lebih dikenal dengan istilah pesaing baru;
  • Pelaku bisnis yang menjual barang atau jasa pengganti (substitusi) dari barang atau jasa yang kamu tawarkan pada konsumen.

Kompetitor dapat menjadi risiko yang mengancam eksistensi bisnis kamu. Namun jika kamu lihai, maka hadirnya pesaing juga dapat membuka peluang bisnis baru yang mendatangkan keuntungan bagi kamu. 

Oleh sebab itu, penting bagi kamu agar dapat mendefinisikan kompetitor agar kamu dapat merumuskan strategi yang tepat dan memenangkan persaingan. 

Penyebab Munculnya Persaingan Usaha

Kendati persaingan merupakan hal yang biasa terjadi dalam dunia bisnis, namun jika kamu ingin menjadi pebisnis yang handal, maka kamu perlu mengenal penyebab munculnya persaingan usaha, antara lain:

1. Salah Memilih Lokasi

Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dan sangat menentukan keberhasilan bisnis yang kamu jalankan, terlebih lagi jika kamu mendirikan usaha jual-beli atau usaha dagang. 

Lokasi yang strategis dengan area parkir yang luas serta mudah dijangkau oleh pembeli, seperti di pinggir jalan raya, seringkali menempati urutan pertama dalam opsi pemilihan lokasi oleh para pebisnis. 

Memang tidak salah jika kamu memilih lokasi tersebut untuk berbisnis, namun kamu juga harus mempertimbangkan konsekuensi seperti harga sewa yang tinggi atau tingkat persaingan yang ketat dan kompetitif. 

Pemilihan lokasi tanpa didukung oleh pengenalan tentang kompetitor usaha dan strategi pemasaran yang berkualitas justru akan menghantar bisnismu pada kehancuran. 

2. Tidak Mampu Memenuhi Ekspektasi Konsumen

Tujuan utama yang harus diperhatikan oleh para pengusaha dalam menjalankan bisnis adalah menyediakan kebutuhan konsumen.

Hal ini berarti setiap barang atau jasa yang dihasilkan atau ditawarkan harus dapat memenuhi kebutuhan dan ekspektasi konsumen terhadap produk atau layanan. 

Oleh sebab itu, sebelum kamu memilih jenis barang atau jasa yang akan kamu tawarkan pada konsumen, ada baiknya jika kamu melakukan survei tentang kebutuhan para konsumen yang akan kamu tuju. 

Misalnya, jika kamu ingin menjual produk make up dengan anak-anak SMA sebagai target konsumen, maka kamu perlu melakukan survei terlebih dahulu tentang kebutuhan kulit mereka, kebiasaan make up yang biasa mereka lakukan, serta kisaran harga yang tepat untuk mereka. 

3. Kesalahan Strategi Pemasaran 

Pada poin sebelumnya telah disinggung bahwa strategi pemasaran yang berkualitas memegang peranan yang penting dalam menghadapi persaingan bisnis. 

Oleh sebab itu, kesalahan dalam strategi pemasaran dapat membawa dampak fatal terhadap perkembangan bisnis yang sedang kamu jalankan. 

Kesalahan strategi pemasaran ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Ketiadaan atau minimnya tim yang berperan dalam melakukan riset data.
  • Tim pemasaran kurang bersemangat atau hilang fokus.
  • Kurang memahami target pasar.
  • Tidak dapat mendefinisikan kompetitor serta menemukan celah dalam strategi yang dijalankan oleh kompetitor.

Manfaat Kompetitor dalam Bisnis

Kompetitor seringkali dipandang sebagai pihak kontra dalam bisnis yang kita jalankan. Kompetitor identik dengan risiko yang sebisa mungkin harus diminimalkan jumlahnya. 

Padahal jika suatu bisnis tidak memiliki pesaing maka bisa jadi bisnis tersebut mengalami kondisi stagnan atau tidak berkembang. Maka tak heran jika terdapat beberapa pebisnis yang bahkan merangkul kompetitor untuk menjaga bisnis mereka tetap berkembang. 

Berikut ini merupakan sederet manfaat kompetitor yang perlu kamu ketahui, antara lain:

1. Memberikan Motivasi untuk Terus Berinovasi

Bisnis dikenal sebagai dunia persaingan yang sangat ketat dan kompetitif bagi para pelaku yang berkecimpung di dalamnya. Lalu apa jadinya jika kamu memulai bisnis yang tidak memiliki pesaing?

Mungkin kamu akan berbahagia lantaran konsumen tidak memiliki pilihan selain membeli produk atau layanan yang kamu tawarkan. Kamu pun memiliki tingkat pendapatan yang stabil karena pasti ada konsumen. 

Namun dalam jangka panjang, hal tersebut akan membawa malapetaka bagi keberlangsungan perusahaan yang kamu jalankan. Mulai dari program yang stagnan, minimnya inovasi, hingga kebuntuan strategi pemasaran. 

Dengan adanya pesaing, kamu akan termotivasi untuk menemukan celah atau kelemahan produk atau layanan yang disediakan pesaing dan menjadikannya sebagai inovasi yang memperkuat brand kamu di mata konsumen. 

2. Mendorong Peningkatan Mutu Produk atau Layanan 

Setiap produk atau layanan yang dihasilkan pasti tidak dapat mencapai apa yang disebut zero defect atau sempurna tanpa kecacatan. Dengan kata lain, setiap produk atau layanan yang kamu hasilkan pasti memiliki kelemahan. 

Sebagai seorang pebisnis, tidak dapat kita pungkiri bahwa kita kurang memahami kelemahan produk maupun layanan yang kita tawarkan pada konsumen. 

Padahal pemahaman mengenai kelemahan produk akan sangat kita perlukan sebagai inovasi demi terciptanya produk baru dengan tingkat kecacatan yang lebih minim. 

Untuk memahami kelemahan produk, memang kita dapat meminta feedback dari konsumen. Namun, tentu saja tidak semua konsumen bersedia memberikan umpan balik terhadap mutu atau kualitas produk. 

Cara lain yang dapat kamu terapkan untuk mengatasi permasalahan ini adalah membandingkan produk atau layanan yang kamu tawarkan dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh pesaing. 

3. Mengisi Kekosongan Usaha

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, suatu produk atau layanan yang dihasilkan oleh perusahaan selalu memiliki kelemahan di balik setiap keunggulan yang ditawarkan.

Bisa jadi apa yang menjadi kelemahan produk atau layanan yang kamu hasilkan saat ini dapat diatasi dan menjadi keunggulan bagi produk maupun layanan yang dihasilkan oleh pesaing bisnis kamu. 

Dengan demikian, maka konsumen dapat menimbang dan tetap dapat memilih yang terbaik sesuai kebutuhan mereka. Pada akhirnya, bisnis memang selalu mengutamakan kebutuhan konsumen, bukan?

Tips Cerdas dalam Menghadapi Kompetitor

Kecerdasan kamu dalam menghadapi kompetitor adalah salah satu kunci penting dalam meraih keberhasilan bisnis yang kamu jalankan. Dalam menghadapi kompetitor, kamu tidak boleh lengah, namun kamu juga tidak boleh bertindak agresif.

Berikut ini merupakan tips-tips cerdas yang dapat kamu aplikasikan dalam bisnis guna menghadapi kompetitor, antara lain:

1. Jangan Menjadi Peniru

Kreativitas merupakan aspek penting yang harus kamu miliki sebagai seorang pebisnis yang handal. 

Sebab dalam memulai bisnis, kamu perlu memikirkan ide, konsep, nama brand, packaging, hingga strategi yang akan kamu gunakan untuk menarik minat konsumen. 

Sebenarnya tidak sedikit pebisnis licik yang berusaha mengambil jalan pintas dengan meniru ide maupun konsep bisnis yang sudah dijalankan oleh pelaku bisnis lainnya. Kamu pun dapat melakukannya. 

Namun, perlu kamu pahami bahwa hal tersebut belum tentu dapat membuat bisnis kamu lebih berhasil dari sang pemilik original ide bisnis tersebut. 

Yang ada justru akan timbul permasalahan seperti tuduhan plagiat, tidak ada ciri khas yang membedakan produk kamu dengan milik pesaing, hingga hilangnya respect konsumen terhadap produk kamu.

Jadi, hindari plagiarisme ya dan gunakan ide bisnis yang berasal dari hasil pemikiran kamu sendiri!

2. Jangan Lengah dalam Kompetisi

Sebelumnya telah ditekankan bahwa bisnis merupakan tempat berkompetisi, baik secara konsep atau ide bisnis, maupun kualitas produk. Dalam setiap kompetisi pasti ada kompetitor. 

Di sini kamu tidak boleh lengah apalagi meremehkan setiap kompetitor. Karena mereka juga berpotensi dapat mencuri pelanggan setia kamu atau bahkan menciptakan peluang dari kelemahan perusahaan kamu. 

Untuk mengatasi hal tersebut, kamu perlu melakukan analisis terhadap hasil evaluasi secara rutin mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis kamu. 

3. Jangan Bermain Kotor

Terakhir, hal yang tidak boleh kamu lakukan dalam menghadapi kompetitor adalah bermain kotor. Kamu harus memiliki kepercayaan diri bahwa bisnis yang kamu jalankan akan membawamu pada kesuksesan yang kamu dambakan. 

Sedangkan permainan kotor itu sama saja dengan menodai kepercayaanmu pada bisnis yang kamu jalankan. Akhirnya, sia-sia saja kerja kerasmu di awal untuk mewujudkan ide bisnis.

Jika kompetitor berlaku curang, maka kamu tidak boleh membalasnya dengan berperilaku serupa. Tunjukkan perbedaan dengan bersikap bijak dan cerdas dalam menentukan strategi untuk mengalahkan mereka. 

Jadi, kompetitor adalah pelaku bisnis lain yang terjun di pasar yang sama. Bagaimana kamu memperlakukan kompetitor menjadi kunci penting bagi kamu dalam menggapai keberhasilan. 

Kamu tidak boleh meniru apalagi bersikap lengah dengan cara meremehkan para kompetitor, namun di sisi lain kamu juga tidak boleh menggunakan cara kotor untuk menjatuhkan mereka.

Baca Juga: