Laju inflasi di Indonesia bisa terbilang salah satu yang tertinggi diantara negara ASEAN. Berdasarkan data Institute Development of Economic and Finance (Indef) pada tahun 2017, laju inflasi Indonesia mencapai 3,4%. Jika dibandingkan dengan Thailand yang sama-sama sebagai Negara berkembang, perbandingan inflasi negeri gajah putih tercatat lebih stabil dimana laju inflasinya hanya berkisar diangka 2%.
Mengatasi Inflasi dengan Investasi

Salah satu kebijakan yang membuat angka inflasi di Indonesia meningkat menurut Indef adalah kebijakan impor beras yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk menyiasati angka inflasi yang fluktuatif tersebut, masyarakat Indonesia pun saat ini sudah mulai berbenah dengan mengalokasikan dana dalam bentuk investasi.
Salah satunya adalah invetasi dalam bentuk saham. Penerapan sistem investasi dalam bentuk saham sendiri sebelumnya sering diadaptasi oleh perusahaan dengan tingkat pencapaian target yang tinggi. Seorang manajer keuangan yang bijak tentunya tak akan membiarkan dana menganggur. Untuk mengoptimalkan penggunaan dana, biasanya seorang manajer keuangan akan mengalokasikan dana dalam bentuk investasi saham lantaran dapat menghasilkan keuntungan.
Keuntungan yang didapat dari investasi saham salah satunya adalah berasal dari pembagian dividen yang dibagikan sesuai dengan jumlah modal atau bagian saham yang dimiliki oleh investor. Tak hanya keuntungan dalam bentuk saham, untuk pemegang saham tertinggi pun biasanya akan mendapatkan control management yaitu hak untuk menentukan kebijakan perusahaan yang dibelinya.
Tujuan dari berinvestasi salah satunya adalah untuk menebarkan resiko atau yang dikenal dengan istilah risk spread, selain itu dengan investasi dalam bentuk saham juga dapat memperkokoh jaringan pasar, memperkuat distribusi serta menjaga suplai terhadap bahan baku.
Baca Juga: Mau Kaya Raya Meski Gaji UMR? Terapkan 7 Tips Investasi Saham Berikut Ini
Apakah Akuisisi Juga Termasuk dalam Investasi Saham?

Berbicara mengenai investasi tentunya tak terlepas dari istilah akuisisi seiring dengan dinamika bisnis di Indonesia. Akuisisi sendiri adalah istilah yang mengacu pada pembelian, penguasaan, atau pengambilan (take over) oleh perusaaan besar terhadap perusahaan sasaran. Dalam prakteknya, penggunaan istilah akuisisi telah lama digunakan di negara-negara dengan industri yang maju.
Proses akuisisi sendiri pada prakteknya akan mengakibatkan penggabungan atau peleburan perusahaan target yang menimbulkan munculnya entitas hukum baru atau new legal entity. Di Indonesia sendiri badan hukum yang melakukan penggabungan diantaranya adalah Lippo Bank, Bank Mandiri, Maybank, dan masih banyak lagi.
Namun tak jarang pula perusahaan target tetap menggunakan legal entitas lama seperti yang dilakukan oleh Bimoli meskipun saat ini telah dibeli oleh Salim Group.
Namun investasi dalam bentuk saham tak melulu soal Business to Business (B2B) saja. Saat ini ada banyak sekali produk investasi yang dapat dibeli oleh masyarakat dan dialokasikan oleh pengelola dana invetasi ke dalam bentuk saham.
Kenali Peran yang Tepat Sebagai Pemegang Saham
Berbicara mengenai jual beli saham tentunya kita akan mengenal degan istilah trading atau kegiatan jual beli saham dan trader sebagai pelaku penjual dan pembeli saham. Yang harus Anda perhatikan saat ingin menentukan alokasi dana adalah peran Anda sebagai pemegang saham. Apakah Anda hendak menjadi trader yang dituntut harus mengerti berbagai peluang untuk meraup untung dengan sistem investasi jangka pendek?
Atau menjadi seorang investor dengan mengandalkan jangka waktu yang lama dalam proses investasi?
Katakanlah Anda hendak melakukan aktifitas jual beli saham terlepas dari apakah peran Anda sebagai trader maupun investor jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat baru akan memulainya :
1. Kenali Karakteristik Bursa yang Hendak Anda Pilih
Hal pertama yang harus Anda lakukan apabila hendak melakukan jual beli saham, kenalila bursa saham Anda. Saat ini ada banyak sekali bursa saham di dunia, diantaranya yang paling terkenal adalah Bursa Efek New York, Bursa Efek London, serta Bursa Efek Tokyo. Setiap bursa efek memiliki karakteristik tersendiri, pilihlah sesuai dengan apa yang hendak Anda dapatkan serta risiko yang siap Anda tanggung.
2. Pilih Pialang dengan Kredibilitas yang Baik
Indonesia sendiri memiliki Bursa Efek Jakarta (BEJ), namun untuk melakukan jual beli saham di BEJ bukanlah perkara mudah. Anda harus memilih perusahaan sekuritas terpercaya yang akan mengelola dan membantu Anda dalam jual beli saham. Biasanya perusahaan sekuritas menempatkan agen yang bertugas di BEJ dengan istilah pialang.
Seorang pialang itulah yang akan bertugas melakukan proses jual beli saham untuk Anda. Di Indonesia sendiri ada banyak sekali perusahaan-perusahaan sekuritas yang mengelola dana invetasi saham. Jika Anda tertarik untuk membeli saham perusahaan luar negeri, Anda pun dapat mengkomunikasikannya dengan perusahaan sekuritas pilihan Anda.
Setiap pialang memiliki perbedaan, begitupun degan perhitungan komisi, biaya-biaya serta pilihan jual beli. Oleh karenanya kenali lah terlebih dahulu pialang yang hendak Anda tunjuk.
3. Mulai Berinvetasi Melalui Perusahaan Sekuritas
Setelah Anda mengenal perusahaan sekuritas yang Anda pilih, Anda pun bisa mulai dengan membuka rekening melalui mereka. Sistem yang diterapkan kurang lebih sama seperti Anda menyimpan dana di bank, hanya saja yang Anda simpan di perusahaan sekuritas tersebut adalah dalam bentuk saham.
4. Tentukan Pengambil Keputusan Investasi
Setiap transaksi jual beli saham biasanya akan dikembalikan lagi kepada Anda selaku pemilik saham. Setiap transaksi jual beli saham, pihak pialang hanya lah menjadi seorang penasehat. Jika Anda berkeinginan menjual saham, pihak pialang pun akan melakukannya atau bisa juga Anda menyerahkan seluruh kewenangan kepada perusahaan investasi.
Setiap pialang yang mengelola dana Anda pun akan menentukan transaksi jual maupun beli untuk kepentingan Anda.
5. Perhatikan Sistem Pengelolaan Perusahaan yang Sahamnya Hendak Anda Beli
Mengelola dana investasi saham memang tidaklah mudah, untuk membeli saham perusahaan setidaknya Anda harus mengenali reputasi perusahaan tersebut. Caranya bisa dengan melakukan riset terkait strategi bisnis perusahaan tersebut, sebaik apa kualitas manajemen perusahaan tersebut, dan bagaimana hubungan internal baik produksi maupun distribusi barang.
Baca Juga: Jenis Investasi Aman Anti Inflasi yang Bisa Kamu Coba Sekarang
Demikianlah beberapa langkah sederhana apabila Anda hendak mengalokasikan dana yang Anda miliki dalam bentuk saham. Semoga berguna!
Butuh Dana Tambahan untuk Investasi? Download Aplikasi Indodana Sekarang dan Ajukan Pinjaman Online!
Download App Indodana Sekarang!
You must be logged in to post a comment.