Dalam memulai sebuah bisnis, nama untuk usaha menjadi satu hal yang tak boleh luput dari perhatian. Karena dari sebuah nama, calon konsumen bisa lebih mengenal bisnis tersebut secara lebih dekat.
Saat ini, masih banyak bisnis atau usaha yang masih menggunakan nama-nama mainstream, seperti, Berkah, Abadi, Sentosa, Jaya, Sejahtera dan sejenisnya. Memang bukan sesuatu yang keliru dengan penggunaan nama-nama tersebut.
Akan tetapi nama tersebut terlalu umum dan kurang memberikan kesan atraktif yang membuat pelanggan aware dengan nama tersebut. Sehingga, banyak pelanggan yang merasa kurang tertarik. Jika ditarik lebih dalam, sebuah nama usaha sedikit banyak bisa mempengaruhi dalam presentase penjualan, lho.
Nah, buat kamu yang sedang mempersiapkan sebuah usaha, maka jangan lupa siapkan nama terbaik. Supaya lebih jelas, yuk simak tips membuat nama untuk usaha berikut ini!
Tips Membuat Nama untuk Usaha Agar Terdengar Menarik

Dalam sebuah bisnis, pemberian nama sangat penting sebagai salah satu bagian dalam proses branding hingga menentukan strategi marketing dengan tepat. Tentu, sebagai pemilik usaha, memilih nama perlu ada banyak hal yang dipertimbangkan.
Supaya, nama yang dipilih untuk usaha bisa lebih sesuai dan cocok. Berikut beberapa tips yang akan membantu kamu memilih nama-nama untuk bisnis atau usaha yang dimiliki, antara lain.
1. Buat dengan Singkat, Mudah Diingat dan Dieja
Agar mampu meninggalkan kesan positif pada calon pelanggan, nama untuk usaha harus memiliki sebuah ciri khas tertentu. Jangan sampai saat konsumen membaca atau mendengar nama bisnis kamu, mereka kemudian merasa kebingungan.
Nama yang singkat dengan ejaan yang gampang dan mudah diingat menjadi satu cara yang tepat untuk menunjukkan ciri khas atau menggambarkan bisnis kamu. Ketiganya menjadi satu paket yang tak terpisahkan, jadi kamu tidak bisa memilih nama yang singkat tapi sulit dieja dan diingat, begitu juga sebaliknya.
Ketika sudah ada beberapa nama yang dipilih, cobalah untuk membacanya kembali. Perhatikan, apakah namanya terlalu panjang? Apakah sulit dilafalkan dan bisa diingat banyak orang dengan mudah?
Meski kamu sudah suka dengan satu nama, jangan terburu-buru untuk memilihnya atas dasar suka saja. Tetapi pastikan dulu, apakah nama tersebut bisa mendukung keseluruhan aspek dalam branding bisnis
Perlu diketahui juga bahwa nama untuk usaha cukup berpengaruh dalam domain website. Terlebih jika bisnis berorientasi online. Karena panjang pendek kata pada nama usaha, juga mempengaruhi popularitas website nantinya.
Poin pentingnya adalah, semakin singkat sebuah nama pada bisnis, maka akan semakin mudah untuk diingat. Sehingga kunjungan pengunjung di website juga semakin tinggi.
Nama yang cenderung ear-catchy akan meningkatkan peluang branding awareness pada calon pelanggan makin tinggi.
2. Nama Usaha ≠ Bidang Usaha
Untuk hal ini sifatnya lebih optional, kamu bisa saja menambahkan bidang bisnis di nama usahanya ataupun tidak. Seperti misalnya, mencantumkan “teknologi”, “food“, “logistic” dan sebagainya.
Meski demikian, perlu diingat juga bahwa nama usaha tidak sama dengan nama bidang usahanya. Bisnis kamu tetap mampu bersaing meski tanpa menggunakan kata-kata yang menunjukkan bidang usahanya.
Contohnya saja perusahaan Apple Inc. Meski tidak ada kaitannya antara buah apel dan teknologi. Namun nama “Appel” saat ini masuk dalam jajaran perusahaan teknologi ternama dan terdepan di bidangnya.
3. Buat dari Akronim

Membuat nama untuk usaha yang keren bisa juga dengan memakai akronim. Banyak bisnis besar yang menggunakan akronim sebagai nama bisnis atau usaha mereka. Ini bisa jadi satu cara efektif membuat nama usaha jadi lebih mudah dikenal dan diingat.
Ada banyak contoh bisnis yang memakai akronim sebagai nama bisnisnya. Ada BMW yang merupakan akronim dari Bayerische Motoren Werke, BBC dari British Broadcasting Corporation dan masih banyak lagi.
Sebagaimana poin pertama di atas, semakin singkat nama, maka akan lebih mudah diingat dan dikenal.
Jadi akronim ini adalah mempersingkat nama bisnis yang tadinya panjang menjadi nama yang lebih singkat, gampang dieja dan diingat. Sehingga membuat bisnis diingat dan dikenal secara luas dengan lebih efektif.
4. Menyatukan Beberapa Kata Hingga Ear-catchy
Nama adalah sesuatu yang berisi harapan dan juga tujuan, karenanya penting memilih nama untuk usaha yang enak didengar sekaligus mudah diingat. Salah satunya dengan menggabungkan beberapa kata menjadi sebuah nama usaha yang lebih keren dan penuh makna.
Ada beberapa perusahaan yang memakai cara ini untuk memberikan nama untuk usahanya. Misalnya saja, TripAdvisor yang merupakan gabungan dari kata trip dan juga advisor. Lalu ada pula GoJek yang digabung dari kata Go dan juga Ojek. Serta banyak lagi yang lainnya.
Nama-nama yang tadinya berdiri sendiri, setelah digabungkan bisa memberikan makna baru yang terdengar lebih fresh dan ear-catchy. Jadi jangan takut untuk mengeksplor dan menemukan kata-kata baru untuk menamai bisnis agar membuatnya lebih otentik.
5. Sematkan Idealisme

Ketika membangun sebuah bisnis pastinya perlu sebuah idealisme, begitu pula ketika ingin menentukan nama dari bisnis itu sendiri. Sudah pasti memiliki harapan dengan memberikan nama bisnis yang baik bisa menghasilkan sesuatu hal yang juga baik.
Namun, saat ingin membubuhkan idealisme pada nama bisnis haruslah dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya, penggunaan kata-kata yang terlalu filosofis atau idealisme tetap bisa memunculkan dua kesan berbeda pada konsumen. Yakni kesan yang “biasa” saja atau bahkan sesuatu yang terlalu “berlebihan”.
Kamu bisa menggunakan beberapa kata yang mampu mencerminkan bisnis dengan baik. Sehingga saat mendengar nama tersebut, siapapun yang mendengar pasti langsung paham soal produk, layanan, bidang bisnis, hingga karakter bisnisnya.
Hal-hal yang Perlu Dihindari dalam Membuat Nama untuk Usaha
Meski dituntut agar lebih kreatif dan hingga menonjolkan bisnis saat membuat nama usaha, tetapi ada sejumlah hal yang perlu dihindari. Berikut beberapa diantaranya:
1. Simbol atau Tanda Baca Tertentu
Poin penting yang harus dihindari dalam membuat nama untuk bisnis atau usaha adalah penggunaan simbol atau tanda baca tertentu. Misalnya saja simbol seperti, @,#,$,&,(),/,*,{},¶ dan lain sebagainya.
Selain lebih sulit untuk dibaca dan diingat, nama usaha dengan simbol atau tanda baca tertentu juga lebih sulit ketika memilih domain. Bukankah poin penting dalam membuat nama usaha adalah mudah dibaca dan diingat?
Lantas, bagaimana bisa mengingat nama usaha yang memiliki tanda baca tak lazim, sedangkan untuk membacanya saja sulit?
2. Penggunaan Angka
Berbeda dengan nama brand, penggunaan angka untuk nama usaha atau bisnis sebetulnya tidak disarankan. Salah satu alasannya, adalah hal tersebut membuat bisnis yang dijalankan terlihat kurang serius. Bukan hanya itu, nama bisnis akan lebih sulit dibaca apalagi diingat.
Jika memungkinkan, hindari penggunaan angka di nama usaha atau bisnis kamu. Penggunaan angka masih diperbolehkan jika ditujukan untuk nama produk yang memiliki banyak seri berbeda.
Angka juga bisa dimanfaatkan sebagai jargon atau tagline di bisnis yang dikembangkan.
3. Menggunakan Nama Tempat
Banyak bisnis yang menggunakan nama tempat atau negara asalnya ketika membuat nama untuk usaha. Namun, umumnya bisnis tersebut sudah berkembang dan memiliki banyak jaringan.
Tapi untuk bisnis baru, sebaiknya hindari penggunaan nama tempat secara spesifik. Misalnya, menggunakan nama “Fashion Surabaya”. Calon pelanggan mungkin tertarik dengan apa yang ditawarkan, namun karena melihat namanya bisa jadi mengurungkan niatnya yang dianggap terlalu jauh.
Menggunakan nama usaha yang terdengar terlalu lokal, juga bisa menjadi hambatan. Terutama jika di masa depan ada rencana atau keinginan untuk melebarkan bisnis hingga mancanegara. Nama yang menggunakan embel-embel nama tempat akan membuat bisnis seolah-olah hanya dikhususkan untuk suatu tempat saja.
Jadi sebaiknya hindari sebelum nanti kebingungan harus membuat nama baru lagi.
4. Jangan Gunakan Huruf Asing

Dalam membuat nama usaha, disarankan untuk menghindari penggunaan huruf-huruf dengan bahasa yang asing. Terlebih jika bisnis yang dijalankan pangsa pasarnya di Indonesia atau bahkan internasional. Misalnya, huruf-huruf dalam bahasa China, Jepang atau Korea.
Karena kemungkinan besar target konsumen bisnis kamu di Indonesia tidak banyak yang bisa memahaminya. Untuk di Indonesia, penggunaan huruf Latin akan jauh lebih disarankan.
Selain menghindari misinformasi, kamu pun tak perlu lagi menjelaskan apa makna dari nama bisnis berulang kali. Penting untuk diingat, yang perlu dihindari bukan bahasa asingnya melainkan penggunaan huruf yang asing.
Karena banyak bisnis yang tetap mendapatkan respon yang baik dan positif dari masyarakat meski namanya menggunakan kosakata bahasa asing. Asalkan tetap di tulis dalam abjad Latin, ya.
Sudah Punya Ide Nama untuk Usaha yang Bagus?
Dari beberapa tips yang sudah dijelaskan, semoga bisa membantu untuk membuat dan mempertimbangkan nama yang tepat untuk bisnis yang dijalankan. Selain mempermudah dalam proses branding hingga go online sebuah bisnis, nama juga menjadi satu hal yang nantinya paling banyak dan sering disebut.
Terlebih ketika para pelanggan teringat akan layanan atau produk yang bisnis kamu tawarkan. Jadi, sudah punya gambaran nama untuk usaha yang cocok dengan bisnis yang dijalankan?
Baca Juga Artikel Lainnya:
You must be logged in to post a comment.