konsep dasar bisnis

Mau Memulai Sebuah Usaha? Kenali Konsep Dasar Bisnis Ini dulu Ya!

No comments

Salah satu kualifikasi penting yang harus dimiliki oleh setiap pelaku usaha (entrepreneur) adalah memahami bagaimana konsep dasar bisnis. 

Pemahaman mengenai konsep dasar bisnis sangat dibutuhkan dalam menyusun perencanaan kerja, dan sebagaimana kita ketahui, perencanaan memegang peranan penting dalam usaha mencapai keberhasilan visi dan misi perusahaan. 

Oleh sebab itu, pada pembahasan kali ini, kami akan menyediakan berbagai informasi yang telah dirangkum dari berbagai sumber untuk menambah wawasan kamu mengenai konsep dasar bisnis. 

Definisi Konsep Dasar Bisnis

Pada dasarnya konsep bisnis adalah sekumpulan ide yang bersifat konkret dan penerapannya melibatkan berbagai komponen utama dalam suatu usaha seperti core strategy, sumber daya, perantara pelanggan, dan rantai nilai (value chain). 

Dalam praktiknya, ketika seseorang hendak menjalankan suatu bisnis, pasti ia memiliki berbagai gambaran atau ide-ide kreatif yang nantinya akan dituangkan ke dalam bisnis yang dijalankan. Baik dari segi pemasaran, kegiatan operasional, hingga manajemen keuangan.

Nah, gambaran mengenai hal-hal tersebut inilah yang dimaksud dengan konsep bisnis. 

Pentingnya Konsep Dasar Bisnis

Penyusunan konsep bisnis adalah langkah yang sangat penting dan menjadi bagian dari perencanaan sebelum mulai menjalankan suatu usaha. Berikut ini merupakan beberapa alasan logis yang mendasari pentingnya merancang konsep bisnis secara matang:

1. Kesiapan Strategi

Dengan adanya konsep bisnis yang dirancang dan dipertimbangkan secara matang melalui adanya ide dan masukan dari berbagai pihak termasuk mentor bisnis, maka otomatis usaha yang dijalankan juga memiliki gambaran strategi yang jelas.

Gambaran yang jelas mengenai strategi perusahaan akan membantu perusahaan dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya guna menghadapi pesaing serta memenuhi kebutuhan konsumen.  

2. Mencari Sumber Dana

Selain memberikan gambaran yang jelas mengenai strategi perusahaan, konsep bisnis yang inovatif dan detil juga dapat membantu kamu dalam menyusun estimasi perkiraan modal yang dibutuhkan serta bagaimana poin-poin peruntukannya secara detil. 

Informasi tersebut akan sangat berguna untuk dibagikan pada calon investor dalam bentuk business plan. Dengan demikian, kamu juga tidak akan kesulitan dalam mencari tambahan dana investasi bagi perusahaan. 

3. Arah Bisnis

Dunia bisnis selalu dipenuhi dengan berbagai tren, mulai dari tren produk baru, kemasan, hingga teknik pemasaran. Hal tersebut seringkali menjadi permasalahan utama, khususnya bagi para pemula dalam bisnis. 

Tanpa adanya konsep bisnis yang jelas, maka perusahaan akan berkembang tanpa arah yang jelas dan cenderung mengikuti tren yang ada tanpa mempertimbangkan apakah tren tersebut sesuai dengan jenis bisnis yang dijalankan atau tidak.  

4. Prediksi Masa Depan Usaha

Prediksi usaha di masa depan mencakup kesiapan suatu usaha dalam mencapai target yang telah ditetapkan, mulai dari target jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang. 

Konsep bisnis yang jelas akan memberikan prediksi yang jelas pula mengenai masa depan usaha – apakah bisnis tersebut dapat bertahan dalam jangka panjang dan mencapai tujuan-tujuan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. 

5 Macam Konsep Dasar Bisnis

Pemahaman pelaku usaha mengenai konsep dasar bisnis menjadi suatu kualifikasi penting dalam menjalankan bisnis. Hal ini dikarenakan kehadiran konsep bisnis merupakan salah satu faktor penentu dalam mencapai keberhasilan perusahaan.

Berikut ini merupakan lima macam konsep dasar bisnis yang wajib dipahami oleh para pengusaha:

1. Pelanggan

Griffin (2005) mengungkapkan bahwa istilah pelanggan (customer) berasal dari kata custom, dan memiliki makna membuat sesuatu menjadi kebiasaan dan mempraktikkan suatu kebiasaan. 

Sedangkan Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Principles of Marketing mendefinisikan pelanggan sebagai semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang maupun jasa untuk dikonsumsi secara pribadi. 

Setiap perusahaan memiliki definisi yang berbeda mengenai pelanggan. Definisi tersebut meliputi:

  • Siapa saja yang dimaksud dengan pelanggan?
  • Jenis produk seperti apa yang saat ini mereka butuhkan?
  • Adakah jenis produk yang mereka sukai? Hal apakah yang membuat produk tersebut lebih disukai?
  • Bagaimanakah kebiasaan mereka dalam membeli produk – kapan mereka akan melakukan pembelian kembali (repurchasing) dan kendala apa yang sering mereka temui ketika melakukan pembelian produk?

Semakin detail pemahaman para pelaku usaha mengenai pelanggan mereka, maka semakin detail pula konsep pemasaran yang dapat disusun untuk menjangkau para pelanggan. 

2. Permintaan dan Penawaran

Permintaan dan penawaran merupakan hukum dalam ilmu ekonomi yang lingkup penerapannya sangat luas sekaligus menjadi hal penting yang harus dipahami oleh setiap pelaku usaha. 

Hukum permintaan menyatakan bahwa apabila harga suatu barang atau jasa mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan mengalami kenaikan. 

Sedangkan hukum permintaan menyebutkan bahwa apabila penawaran terhadap suatu barang mengalami peningkatan maka harga yang ditawarkan akan menjadi semakin tinggi. Sebaliknya apabila penawaran suatu barang mengalami penurunan maka harga yang ditawarkan menjadi semakin rendah. 

Pemahaman mengenai hukum permintaan dan penawaran sangat penting untuk menentukan keseimbangan harga jual suatu produk atau jasa. Keseimbangan harga dapat dicapai ketika produsen dapat menjual semua produk yang diproduksi dan pembeli dapat membeli semua produk yang diinginkan. 

3. Persaingan

Setiap bisnis atau usaha pasti akan selalu menghadapi apa yang disebut dengan persaingan, baik persaingan dari segi harga, kualitas, maupun pelayanan.

Pesaing yang dihadapi oleh para pelaku usaha dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu:

  • Pelaku usaha yang sudah lebih dahulu terjun dalam bidang bisnis tertentu;
  • Pemula yang baru terjun dalam bidang bisnis tertentu; dan
  • Pelaku usaha yang memproduksi atau menjual barang atau layanan yang dapat menggantikan barang atau jasa yang kamu tawarkan (barang substitusi).

Keunggulan kompetitif menjadi salah satu strategi yang terbukti dapat membawa perusahaan kepada kesuksesan, terutama dalam menghadapi ketatnya persaingan di dunia bisnis. 

Konsep dasar bisnis yang unik dan direncanakan secara matang dengan melibatkan pemikiran yang out of the box merupakan salah satu modal yang dapat dikembangkan untuk mencapai keunggulan kompetitif.  

4. Pengembalian Investasi

Ketika terjun secara langsung dalam menjalankan bisnis, baik dengan menggunakan modal yang berasal dari dana pribadi maupun dana investor, maka kamu akan menghadapi berbagai situasi yang mengharuskan untuk memilih salah satu opsi sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi. 

Pengambilan keputusan penting mengenai masa depan perusahaan. Seperti diversifikasi produk, pembukaan cabang baru, atau kegiatan penanaman modal pada perusahaan lain sebaiknya didasarkan pada analisa mengenai tingkat pengembalian investasi atau return on investment (ROI). 

Tingkat pengembalian investasi dihitung dengan cara membagi manfaat atau keuntungan yang akan diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan sebagai investasi. Selanjutnya, buatlah perbandingan hasil perhitungan pada masing-masing opsi dan pilihlah yang paling menguntungkan bagi perusahaan. 

5. Penggolongan Biaya

Untuk memulai dan menjalankan aktivitas operasional suatu bisnis, maka kamu tentunya memerlukan biaya yang harus dikeluarkan secara rutin. Misalnya biaya sewa, perlengkapan, listrik, transportasi, iklan, dan sebagainya. 

Dalam ilmu akuntansi biaya, biaya dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan dalam jumlah tetap, misalnya biaya listrik, sewa, dan gaji karyawan. 

Sedangkan biaya variabel ialah biaya yang besarnya dapat berubah-ubah tergantung pada pemakaian maupun faktor-faktor lain, misalnya biaya pemakaian bahan baku. 

Pemahaman mengenai jenis-jenis biaya dapat membantu kamu untuk menjaga agar pengeluaran yang terjadi pada pos-pos biaya berbanding lurus dengan efektivitas kinerja atau aktivitas operasional. 

Tips Mengembangkan Konsep Bisnis

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan betapa pentingnya konsep bisnis bagi keberlangsungan usaha. Nah, berikut ini kami telah merangkum beberapa tips untuk membantu kamu dalam menyusun dan mengembangkan konsep bisnis:

Melihat Peluang Pasar

Ketika kamu hendak merancang sebuah konsep bisnis, hal pertama yang harus dilakukan ialah melihat permasalahan yang terjadi dan memicu kebutuhan konsumen mengenai sebuah produk atau layanan. 

Bagi seorang pelaku usaha, penting untuk bersikap jeli dan cermat dalam menganalisa setiap permasalahan dan kebutuhan konsumen. Hal tersebut dikarenakan adanya kemungkinan lahirnya suatu konsep yang unik dari peluang bisnis. 

Kemampuan Analisis 

Tidak semua permasalahan dan kebutuhan konsumen dapat menjadi sebuah peluang bisnis. Oleh sebab itu, selain kejelian dalam menilai kemungkinan adanya peluang bisnis, para pelaku usaha juga harus memiliki daya kemampuan analisis yang kuat. 

Hal tersebut akan berguna dalam menilai apakah peluang bisnis tersebut memiliki potensi keuntungan yang baik, dan jika ya, berapakah besar modal yang diperlukan untuk menjalankan peluang bisnis tersebut.  

Berani Membuat Inovasi

Ingatlah bahwa setiap peluang bisnis memiliki tingkat potensi keuntungan yang relatif sama. Kecuali apabila kamu berhasil menambahkan keunikan terhadap produk atau layanan yang dihasilkan. Disinilah pentingnya melakukan inovasi secara berkala terhadap produk atau layanan. 

Ada berbagai cara untuk melakukan inovasi. Seperti mengikuti trend, menciptakan produk hasil kerjasama antar brand, hingga melakukan upgrade berdasarkan hasil evaluasi terhadap feedback yang diberikan oleh konsumen. 

Konsep bisnis merupakan aspek penting yang tidak boleh luput dari kegiatan perencanaan sebelum memulai suatu usaha. Konsep bisnis dapat membantu kamu dalam menciptakan keunikan terhadap produk atau layanan serta mewujudkan keunggulan kompetitif dari pesaing. 

Jadi, apakah kamu sudah memiliki konsep bisnis?

Baca Juga Artikel Lainnya: