Para pengguna laptop pasti sudah sangat tidak asing dengan mode Sleep dan Shutdown. Dua mode ini sering sekali digunakan orang untuk mematikan laptop ketika sedang tidak digunakan.
Saat mode ini diaktifkan, layar akan meredup lalu berubah jadi gelap. Lampu LED keyboard juga ikut redup. Suara bising mesin juga tidak lagi terdengar.Jika dilihat dari cara kerjanya secara umum, melakukan Shutdown atau Sleep tampak tidak ada bedanya. Keduanya sama-sama bisa membuat layar laptop mati.
Tetapi sebenarnya, kedua mode ini memiliki fungsi yang berbeda. Mekanisme mematikan laptop dari mode Sleep dan Shutdown pun tidak sama.Meskipun tampaknya sepele, penggunaan mode Sleep dan Shutdown ini ternyata juga memiliki pengaruh terhadap kesehatan laptop dalam jangka panjang. Lalu, seperti apakah perbedaan dari kedua mode ini?
Apa Itu Mode Sleep?

Lebih baik Sleep atau Shutdown di Laptop?
Dari penggunaan katanya, mungkin kamu bisa sedikit memiliki gambaran tentang bagaimana mode ini bekerja. Sleep jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti tidur. Jadi secara gampangnya, ketika mode ini diaktifkan , laptop akan memasuki mode tidur.
Laptop memang terlihat mati, tetapi sebenarnya sistem di dalam perangkat tidak benar-benar dinonaktifkan. Beberapa komponen yang ada di dalam laptop masih ada yang bekerja secara diam-diam.
Dalam kondisi tidur, semua aktivitas di laptop yang masih berjalan akan dipindahkan ke RAM. Jadi jika sebelum memasuki mode Sleep kamu sedang membuka berbagai aplikasi, seperti Microsoft Word, Excel, atau yang lain, tidak akan tertutup.
Pasalnya, dalam mode Sleep hanya bagian audio, layar, serta sejumlah lampu LED yang ada di kamera atau keyboard saja yang mati. Jadi dalam kondisi ini, laptop masih tetap mengonsumsi daya baterai meskipun tidak sebanyak saat dihidupkan.
Ketika laptop sedang dalam kondisi Sleep dan kamu berniat untuk menghidupkannya lagi, proses boot-up akan berjalan dengan lebih cepat. Jadi begitu kamu menekan tombol power, layar akan langsung menyala dan memperlihatkan kembali aplikasi apa saja yang dibuka sebelum mode Sleep diaktifkan.
Proses boot-up bisa berjalan dengan lebih singkat karena ketika mode Sleep diaktifkan, RAM masih dalam kondisi bekerja. Jadi saat dihidupkan, laptop akan langsung kembali siap bekerja. Kamu tidak lagi perlu bersabar menanti booting yang biasanya butuh waktu beberapa saat.
Apa yang Terjadi Pada Laptop Saat Shutdown?
Jika mode Sleep hanya membuat laptop tertidur sementara, berbeda lagi dengan mode Shutdown. Jika kamu memutuskan untuk mengaktifkan mode Shutdown, maka laptop akan mati secara menyeluruh. Jadi tidak ada lagi aktivitas yang terjadi di dalam perangkat.
Mulai dari layar, audio, Hard Drive, hingga RAM akan mati total saat mode Shutdown diaktifkan. Ini juga berarti semua aplikasi yang sedang dibuka sebelum mode Shutdown dipilih akan tertutup. Pada mode Shutdown, laptop hampir tidak membutuhkan daya.
Karena dalam kondisi mati sepenuhnya, proses boot-up yang terjadi juga akan lebih lama dibanding dengan saat menggunakan mode Sleep. Saat dihidupkan kembali, butuh waktu beberapa menit sebelum laptop bisa kembali menyala.
Ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan saat melakukan Shutdown pada laptop. Pertama, kamu jadi bisa lebih hemat baterai atau listrik. Sebab, ketika komputer mati maka hampir tidak ada daya baterai yang digunakan.
Jadi misalkan ketika malam hari baterai laptop kamu masih penuh, maka ketika di Shutdown jumlah baterainya akan tetap sama di esok harinya. Karena itu, kamu jadi lebih jarang mengisi ulang daya baterai laptop sehingga listrik juga lebih hemat.
Selain itu, rutin mematikan laptop dengan cara Shutdown juga dapat memperpanjang usia penggunaannya. Sebagai sebuah perangkat elektronik, kemampuan laptop memang akan menurun setelah beberapa waktu.
Umumnya, perangkat keras di dalam laptop masih dapat bekerja baik sekitar 3 hingga 5 tahun. Setelah itu masalah-masalah komponen di dalamnya baru akan bermasalah.
Tetapi jika kamu jarang mematikan laptop dengan mode Shutdown, umur laptop bakal jadi lebih pendek.
Pasalnya, ketika digunakan dalam jangka waktu lama secara terus menerus, komponen yang ada di dalamnya bisa mengalami overheat sehingga menyebabkan kerusakan.
Dengan rutin melakukan Shutdown, artinya kamu memberi waktu bagi komponen ini untuk beristirahat. Dengan begitu, laptop kamu bisa memiliki umur yang lebih panjang. Tentu saja selain itu kamu juga harus secara rutin memperbarui software untuk meringankan beban laptop dan membersihkan komponen perangkat keras dari debu yang mungkin masuk.
Mana yang Harus Digunakan untuk Mematikan Laptop?
Meskipun jika dilihat dari manfaatnya mematikan laptop dengan cara Shutdown dapat memperpanjang umur laptop, tetapi penggunaan mode Sleep juga tetap diperlukan dalam beberapa kasus. Jadi bukan berarti menggunakan mode Sleep sepenuhnya buruk ya.
Mode Sleep bisa kamu gunakan seandainya pekerjaan belum selesai tetapi kamu membutuhkan waktu istirahat atau harus mengerjakan sesuatu yang lain untuk waktu yang terlalu lama. Dengan menggunakan mode Sleep, kamu bisa segera kembali melanjutkan pekerjaan saat kembali membuka laptop.
Sebenarnya kamu juga bisa meninggalkan laptop dalam keadaan Sleep dalam jangka waktu yang lebih lama. Tetapi biasanya laptop akan secara otomatis memasuki mode Hibernate saat kamu melakukannya. Mode ini bisa kamu temui baik di laptop berbasis Window maupun MacOS.
Untuk cara kerja mode Hibernate sebenarnya mirip dengan Sleep. Pekerjaan yang belum kamu selesaikan di dalam aplikasi yang masih berjalan akan tetap tersimpan di dalam laptop. Hanya saja, yang tadinya disimpan di RAM akan dipindah ke Hard Drive untuk kemudian digunakan kembali.
Saat kamu ingin melanjutkan pekerjaan yang tertunda, cukup menekan tombol power dan semua aktivitas kamu sebelum memasuki mode Hibernate akan langsung terbuka. Tidak butuh waktu lama untuk kembali menyala karena tidak ada fungsi reboot yang berjalan.
Meski begitu, mematikan laptop dengan cara Sleep atau Hibernate tidak bisa dilakukan terus menerus. Sebab hal ini berpotensi membuat kinerja laptop melambat dan merusak komponen perangkat keras yang ada pada laptop.
Hal ini karena laptop yang tidak dimatikan secara sempurna masih harus tetap bekerja sehingga tidak memiliki waktu istirahat. Laptop pun jadi lebih cepat panas sehingga komponen yang ada di dalamnya jadi lebih cepat rusak.
Sementara untuk mode Shutdown bisa kamu lakukan jika memang semua pekerjaan sudah selesai atau ada rencana untuk tidak menggunakan laptop dalam waktu lama. Misalnya ketika malam hari saat tiba waktu tidur atau saat akhir pekan dan tidak ada pekerjaan.
Namun untuk melakukan Shutdown pada laptop ini juga tidak boleh dilakukan sembarangan. Kamu perlu melakukannya dengan benar agar laptop tidak malah rusak. Jangan mencoba memaksa melakukan Shutdown dengan menggunakan tombol power.
Sebab hal ini akan menimbulkan berbagai masalah pada komputer jinjing, Misalnya saja sistem operasi terganggu khususnya bagian registry, terjadi bad sector di Hard Disk, dan menimbulkan masalah pada RAM.
Untuk melakukan Shutdown pada laptop kamu bisa menggunakan beberapa cara. Bisa dengan mengklik tombol jendela yang biasanya ada di bagian kanan atau kiri bawah layar laptop untuk mencari mode Shutdown.
Kamu juga bisa menggunakan keyboard untuk melakukan Shutdown. Untuk melakukannya kamu cukup memencet beberapa kombinasi dari tombol pintas seperti Win + X, Ctrl + Alt + Del, serta Alt + F4.
Rutin Lakukan Shutdown Perpanjang Umur Laptop

Shutdown Laptop agar Lebih Awet
Mode Sleep maupun Shutdown sebenarnya sama-sama bisa digunakan untuk mematikan laptop. Semua tergantung dari tujuan laptop akan dimatikan. Jika hanya untuk ditinggal sebentar, mode Sleep bisa jadi pilihan yang praktis agar kamu bisa segera kembali melanjutkan pekerjaan.
Tetapi jika ada kemungkinan laptop tidak digunakan dalam waktu lama, melakukan Shutdown menjadi pilihan yang lebih tepat. Sama seperti tubuh manusia, laptop juga membutuhkan waktu istirahat agar kinerjanya tetap optimal.
Ketika kamu memilih mode Shutdown sama artinya dengan kamu membiarkan laptop untuk beristirahat. Ini juga akan mendinginkan komponen-komponen perangkat keras yang sudah bekerja saat laptop digunakan.
Dengan begitu, maka masalah overheat atau kelebihan panas yang mungkin terjadi pada komponen perangkat keras bisa lebih diminimalkan. Hasilnya pun laptop jadi lebih awet dan kamu tidak perlu membeli laptop baru dalam waktu yang singkat.
Ditambah lagi kamu juga bisa lebih hemat listrik karena baterai jadi tidak boros saat mengaktifkan mode Shutdown.
Promo Belanja ElektronikBaca Juga Artikel Lainnya:
You must be logged in to post a comment.