8 Tips Aman Melindungi Data Pribadi dari Tindak Cyber Crime

No comments

Saat ini, kasus kebocoran sejumlah data pribadi yang berasal dari berbagai platform financial technology atau fintech sedang marak terjadi. Bahkan, belakangan ini banyak data pribadi yang diperjualbelikan melalui forum gelap atau dark web. Berdasarkan laporan dari Kaspersky, salah satu perusahaan cyber security ternama mencatat adanya penawaran aktif sejumlah data pribadi pada sepuluh dark web internasional. 

Dari hasil penelusuran tersebut diketahui, bahwa harga yang dibanderol atas data-data pribadi itu bernilai mulai dari 50 sen yang setara dengan Rp7 ribu per individu. Itulah sebabnya, penjualan sejumlah data pribadi ini tergolong berbahaya. Bahkan, bisa dikategorikan sebagai bentuk kejahatan perbankan. 

Pasalnya, data-data yang digabungkan dari tiap situs tersebut bisa jadi informasi cukup detail untuk dijadikan data dasar tindak kejahatan di dunia maya. Ketahuilah, di tangan para hacker kegunaan setiap data tersebut bisa menimbulkan kerugian cukup besar. Misalnya digunakan untuk penipuan, pemerasan, phising, hingga doxing. 

Cara Aman Melindungi Data Pribadi dari Kejahatan Dunia Maya

Perlu kamu ketahui, semakin tinggi ketergantungan masyarakat akan dunia digital, maka semakin sulit mereka melindungi data-data pribadinya. Namun, kamu tak perlu khawatir. Sebab, ada beberapa tips yang bisa dilakukan supaya data pribadi tersebut tetap aman. Nah, berikut ini di antaranya:

1. Pastikan data telah terenkripsi 

data telah terenkripsi 

Sebelum mencantumkan data-data pribadi pada situs tertentu, pastikan jika situs tersebut menerapkan sistem keamanan terenkripsi. Pada dasarnya, sistem enkripsi ini akan memastikan setiap data memiliki kode secara ketat ketika dikirimkan ke dalam situs tersebut. 

HTTPS atau secure HTTP maupun sertifikasi SSL merupakan salah satu contoh sistem enkripsi. Nah, biasanya situs yang didukung oleh keamanan enkripsi ini berawal dengan istilah https. Selain itu, ada juga ciri lain berupa ikon gembok di bagian kiri atas tepat di sebelah link atau tautan situs. 

2. Waspada terhadap tautan yang tidak resmi

Belakangan ini semakin banyak kasus tentang pencurian data pribadi yang dilakukan oleh sekelompok oknum tak bertanggung jawab. Salah satu trik yang kerap digunakan demi mendapatkan informasi semacam itu adalah penggunaan tautan atau link tidak resmi. 

Biasanya, tautan seperti ini sengaja diberi keterangan yang menggiring korban untuk membuka tautan tersebut dan mengisi kolom berisi data diri pribadi. Oleh sebab itu, kamu harus waspada terhadap segala bentuk situs yang hendak dikunjungi. 

Jangan lupa pastikan juga, bahwa domain tersebut memang benar-benar resmi. Seperti misalnya situs pemerintahan yang menggunakan domain .go.id dan situs pendidikan yang menggunakan .ac.id. 

3. Pastikan kata sandi dibuat dengan unik dan rumit

Seperti yang diketahui, kata sandi (password) adalah serangkaian kode rahasia dan unik yang hanya boleh diketahui oleh pengguna internet secara pribadi. Oleh sebab itu, ketika membuat suatu akun pada situs tertentu, disarankan untuk membuat password yang unik dan cenderung rumit supaya tidak bisa dibobol oleh orang lain. 

Pastikan juga, kamu mampu mengingat password tersebut dengan baik dan jangan lupa untuk menggantinya minimal 3 bulan sekali agar terhindar dari berbagai risiko cybercrime yang mengintai.

4. Aktifkan sistem keamanan two factor authentication

Selain membuat rangkaian kata sandi yang unik dan rumit, pastikan juga kamu telah mengaktifkan sistem two factor authentication atau verifikasi dua langkah. Sebab, sistem keamanan satu ini bisa jadi pengaman ganda ketika oknum penjahat berupaya mencuri data pribadi kamu.  

5. Gunakan fitur mode incognito

mode incognito

Bisa jadi, kamu tak terbiasa menggunakan fitur mode incognito. Padahal, fitur satu ini sangat berguna supaya data-data pribadi kamu tetap aman. Pada dasarnya, mode incognito ini dikenal sebagai mode penyamaran ketika sedang berselancar di dunia maya menggunakan browser

Melalui mode tersebut, segala bentuk perekaman data akan dinonaktifkan sehingga seluruh alamat situs tidak akan terekam. Bukan itu saja, browser yang kamu gunakan tidak akan bisa merekam data-data pribadi pada situs tersebut ketika kamu menggunakan fitur satu ini. 

6. Gunakan jaringan internet pribadi

Kamu pasti sering menemukan beberapa tempat umum yang menawarkan layanan Wi Fi gratis. Ketika hendak mengakses situs tertentu yang mengharuskan kamu memasukkan sejumlah data pribadi, ada baiknya untuk tidak menggunakan jaringan semacam ini. Lantaran, penggunaan Wi Fi gratis justru berpotensi jadi celah tindak kejahatan siber. 

7. Pasang anti-virus terbaru 

Selain cara-cara di atas, kamu juga bisa menambahkan sistem keamanan tambahan berupa anti-virus. Hal ini penting dilakukan supaya terhindar dari serangan malware maupun virus berbahaya yang berisiko membuat data pribadi kamu hilang begitu saja. 

8. Lakukan transaksi pada platform resmi dan terpercaya

Demi mengamankan data-data pribadi yang dimiliki, sebaiknya pilih platform financial technology yang resmi dan terpercaya. Contohnya, jika kamu hendak mengakses sejumlah layanan pinjaman secara online, pastikan lembaga tersebut telah terdaftar resmi di OJK. 

Seluruh fintech yang berizin dan terdaftar OJK akan diawasi secara ketat. Artinya, jika suatu hari nanti kamu mendapat masalah, pihak OJK bisa memberi sanksi kepada perusahaan fintech terkait. 

Lindungi Data Pribadi di Dunia Maya 

Melindungi keamanan seluruh data pribadi di era digital seperti saat ini kian jadi kebutuhan paling penting seiring maraknya berbagai bentuk serangan siber. Oleh sebab itu, sebagai pengguna internet kamu harus mulai waspada dengan setiap ancaman yang menargetkan sejumlah pencurian atas data-data pribadi yang dimiliki. Jangan lengah dan tetap jadi pengguna internet yang cerdas.

Baca Juga: