FOMO bukan istilah yang asing lagi di telinga. Dilansir dari halaman Trust Pulse, sebanyak 69% anak sering kali mengalami FOMO. Anak yang terkena imbasnya adalah generasi milenial, Z, dan Alpha.
Tak heran kalau sekarang ini banyak anak yang mengalaminya dan mencari cara untuk mengatasi FOMO agar hidupnya menjadi lebih tenang dan bahagia setiap harinya.
Apakah kamu salah satu yang sering mengalami FOMO atau kamu belum mengetahui tentang FOMO?
Berikut ulasan mengenai FOMO mulai dari pengertian hingga tips mengatasinya yang bisa dilakukan dengan mudah.
Apa Itu FOMO?
FOMO atau Fear of Missing Out adalah perasaan takut yang biasa dialami seseorang karena melihat orang lain bahagia, sukses, atau akrab dengan orang-orang terdekatnya. FOMO bukanlah hal baru karena hampir semua orang pernah merasakannya.
Merasa takut adalah hal yang wajar, apalagi di era sekarang karena hampir semua orang berusaha menunjukkan sisi terbaik dalam hidupnya. Padahal tidak semua orang punya keberuntungan yang sama, makanya muncul FOMO.
Tips Mengatasi FOMO

1. Jangan mencari perhatian dari orang yang tidak dikenal
Kebanyakan orang suka diperhatikan, baik oleh orang yang dikenal maupun tidak dikenal. Yang menjadi masalah adalah saat kamu gagal mendapat perhatian seperti yang diinginkan, ujung-ujungnya malah menimbulkan FOMO. Kamu akan berasumsi kalau dirimu kurang menarik dan kurang layak, makanya tidak ada satu orang pun yang mau memperhatikan.
Padahal bukan karena itu, tapi karena timing-nya kurang tepat. Kamu sih minta diperhatikan saat orang lain sibuk dengan urusannya masing-masing, wajar kalau tidak ada yang memperhatikan.
Kalaupun ingin cari perhatian, tunjukkan dengan prestasi. Alhasil, perhatiannya lebih awet karena semua orang akan mengingatmu.
2. Berusaha menambah pengalaman, bukan barang atau objek
Pepatah rumput tetangga selalu lebih hijau benar-benar terjadi dalam dunia nyata. Terkadang, hasil yang kamu tuai tidak selalu sebagus yang orang lain dapatkan meskipun pengorbananmu lebih besar daripada orang tersebut. Ya, seperti itulah hidup.
Namun, jangan menjadikan ini sebagai alasan untuk iri pada kehidupan orang lain. Semakin kamu iri, maka semakin besar FOMO yang dirasakan karena kamu selalu merasa kekurangan.
Biarkan orang lain bahagia dengan objek yang dimilikinya, sedangkan kamu fokuslah menambah pengalaman. Sebab, pengalaman bukan sesuatu yang bisa dibeli dengan uang karena ini lebih mengarah pada pembelajaran hidup.
3. Kebahagiaan tidak diukur dari seberapa banyak yang bisa kamu beli
Selalu membandingkan apa yang kamu punya dengan kepunyaan orang lain acap kali menyebabkan FOMO. Membuatmu berasumsi kalau dunia ini tidak berpihak kepadamu atau malah menyalahkan keadaan karena kamu kurang beruntung. Salah besar!
Ingatlah kebahagiaan sesungguhnya tidak diukur dari banyaknya barang yang bisa dibeli, tapi dari tingkat kepuasan saat membeli barang. Apakah kamu merasa cukup setelah memiliki barang tersebut kurang.
Ketika kamu merasa semuanya cukup, disana lah kebahagiaan itu akan muncul. Sebab, kamu tidak menginginkan hal yang sama dan bisa fokus pada hal lain.
4. Nikmati setiap prosesnya
Cara mengatasi FOMO selanjutnya adalah dengan menikmati setiap proses yang kamu lalui setiap harinya. Mulai dari bangun pagi, olahraga, sarapan, berangkat kerja, bekerja, dan seterusnya sampai kamu kembali beristirahat di malam hari.
Proses yang kamu lalui adalah salah satu berkat yang patut disyukuri karena tidak semua orang melalui hal semulus kamu melaluinya. Beberapa mungkin mengalami hambatan yang membuat hari-hari mereka menjadi kacau.
Belajarlah berpikir positif agar hari-harimu berubah menjadi positif meskipun ada masalah. Dengan begini, beban hidupmu akan berkurang tanpa disadari.
5. Belajarlah bersyukur dalam hal apapun
Bersyukurlah dalam segala hal, baik yang skalanya besar maupun kecil. Jangan hanya bersyukur saat kamu sukses mendapat pekerjaan atau menjadi karyawan terbaik, misalnya, tapi bersyukur jugalah atas udara yang masih dapat kamu hirup sampai saat ini.
Sederhana, tapi tanpa udara kamu tidak akan bisa bernapas. Kalaupun bisa, kamu harus menggunakan bantuan sejumlah alat agar kamu bisa bertahan hidup dengan biaya yang cukup mahal.
Jadi, coba buang FOMO jauh-jauh dari hidupmu. Tidak ada gunanya karena ketakutan yang kamu rasakan justru akan menjauhkanmu dari rasa syukur.
6. Catat hal-hal baik selama ini
Setiap kali FOMO menghantui hidupmu, ingatlah hal-hal baik yang selama ini diterima. Catatkan dalam bentuk jurnal sebagai pengingat kalau hidupmu tidak seburuk apa yang dibayangkan. Buktinya masih banyak orang di luar sana yang sampai sekarang berharap ada di posisimu.
Oke, kamu selalu mengalami kegagalan dalam beberapa bulan terakhir. Merasa kalau setiap usaha yang kamu lakukan sia-sia, tapi kegagalanmu tidak mengubah hidupmu secara drastis, kan?
Percayalah kalau hal-hal yang lebih baik akan datang, sehingga FOMO bisa berkurang secara perlahan. Kamu cuma perlu sabar saja, kok.
7. Kurangi penggunaan sosial media, terutama Instagram
Kemunculan sosial media menjadi penyebab utama timbulnya FOMO, terutama di kalangan anak muda. Hal yang wajar karena semua orang berlomba-lomba menunjukkan sisi terbaik hidupnya, sementara orang lain cuma bisa melihat karena tidak bisa melakukan hal yang sama.
Kalau benar sosial media membuatmu insecure, coba kurangi berselancar di dunia maya, terutama Instagram. Dari yang tadinya 5 jam per hari menjadi 2 jam per hari.
Kamu juga tidak perlu scroll down timeline milikmu atau membuka profil orang lain supaya FOMO bisa terkikis secara perlahan.
Atasi FOMO dengan Cara yang Pas Menurut Versimu
Setiap orang memiliki FOMO dalam konteks yang berbeda. Maka dari itu, cari tahu hal apa yang membuatmu merasa FOMO, lalu temukan cara yang pas untuk mengatasinya agar FOMO bisa hilang dan kamu akan merasakan kehidupan yang lebih bahagia.
Baca Juga:
You must be logged in to post a comment.