Jika kamu termasuk salah seorang yang menjadi suspek (terindikasi) atau bahkan terpapar Covid-19, jangan panik dan tetap tenang. Ada beberapa langkah yang bisa kamu ikuti terkait cara isolasi mandiri di rumah. Simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Tak Semua Suspek Bisa Isolasi Mandiri di Rumah, Siapa Saja?
Menurut Kemenkes dan organisasi kesehatan dunia (WHO), tidak semua orang yang positif terpapar Covid-19 diperbolehkan untuk isolasi mandiri (isoman). Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suspek jika mereka ingin menjalani isoman. Berikut persyaratannya:
- Usia pasien kurang dari 60 tahun.
- Pasien tak memiliki gejala apapun.
- Pasien hanya memiliki gejala ringan, seperti batuk, sesak nafas, pilek, sakit tenggorokan, maupun dengan riwayat demam hingga lebih dari 38° celcius.
- Pasien tak memiliki penyakit bawaan (komorbid) seperti hipertensi, paru-paru, diabetes, hingga jantung.
- Rumah pasien memiliki beberapa kamar terpisah, dapur, ruangan dengan ventilasi yang baik dan akses sinar matahari yang cukup, sehingga memenuhi syarat sebagai tempat untuk isoman.
- Lingkungan cukup mendukung untuk pemenuhan kebutuhan pasien baik secara fisik, mental, serta medis.
Dalam kondisi tertentu, pasien pun juga bisa melakukan isoman, misalnya karena kapasitas rumah sakit tidak mencukupi. Namun, untuk memutuskan isoman harus sudah mengantongi izin dan rekomendasi dari dokter.
Tata Cara Isolasi Mandiri di Rumah
Ada beberapa aturan yang harus dipahami selama menjalani isoman di rumah. Terlebih jika anggota keluarga di rumah cukup banyak, sehingga perlu untuk melakukan tindakan pencegahan agar virus tidak menyebar ke anggota keluarga yang lain. Dilansir dari situs resmi WHO, berikut tata cara isolasi mandiri di rumah untuk pasien Covid-19:
1. Sediakan Kamar Terpisah untuk Pasien
Jika tak memungkinkan untuk memisahkan pasien di kamar tersendiri, maka pastikan untuk menjaga jarak minimal 1 meter dari pasien. Selain itu, baik pasien maupun orang lain yang berada di ruangan kamar yang sama harus menggunakan masker medis.
2. Perhatikan Ventilasi di Rumah
Pastikan ruangan bersama dan kamar pasien memiliki ventilasi udara yang bagus dan tidak pengap. Dengan udara yang selalu bersih karena sirkulasi yang bagus akan membuat suasana rumah dan kamar pasien terasa lebih segar. Selain itu, jika memungkinkan dan aman dilakukan cobalah untuk membuka jendela kamar yang ada di rumah, baik jendela depan mau pun jendela kamar pasien.
3. Gunakan Selalu Masker Medis

Selama isoman di rumah, pasien harus selalu menggunakan masker medis. Terlebih ketika sedang berada di ruangan bersama orang lain, apalagi berinteraksi dengan orang tersebut cukup dekat dan tak bisa dihindari.
Tak hanya pasien, anggota keluarga yang lain juga harus selalu mengenakan masker medis ketika berada di satu ruangan bersama pasien. Bukan itu saja, mereka juga seharusnya tak boleh menyentuh bagian wajah atau masker. Selanjutnya, buang masker setelah keluar dari ruangan pasien dan cuci tangan dengan sabun sesudahnya.
4. Batasi Aktivitas Pasien di luar Ruangan
Sebaiknya batasi aktivitas pasien yang sedang isoman untuk tidak sering-sering berada di luar ruangan kamarnya. Jika perlu, lakukan perundingan dengan anggota keluarga yang lain, dan pisahkan mana area untuk pasien positif dan area orang-orang yang negatif. Hal ini demi mengurangi interaksi langsung antara pasien positif dengan anggota keluarga lainnya di satu ruangan yang sama.
5. Larang Tamu Masuk ke Rumah
Ketika ada kabar bahwa orang terdekat sakit, pastinya keluarga atau tetangga akan datang menjenguk. Nah, jika ada tamu yang datang berkunjung, ada baiknya untuk menahan mereka di luar dan jangan izinkan masuk ke dalam rumah. Bukan bermaksud tidak sopan, namun hal ini untuk mencegah risiko penularan virus.
6. Batasi Orang yang Akan Menemani Pasien

Jika memungkinkan, sebaiknya batasi orang-orang yang akan menjaga atau menemani pasien saat isoman di rumah, cukup satu orang saja. Pastikan juga bahwa orang yang menjaga tersebut dalam kondisi fisik yang sehat tanpa ada riwayat penyakit apapun.
7. Hindari Penggunaan Perlengkapan pribadi Bersama-sama
Pasien tidak boleh berbagi peralatan pribadi dengan siapapun, mereka harus punya piring, gelas, sendok, handuk, sarung bantal dan seprai tersendiri. Perlengkapan tersebut harus dicuci sendiri dengan air dan sabun. Serta tidak boleh digunakan siapapun yang ada di rumah.
8. Bersihkan Setiap Permukaan Benda yang Disentuh
Setiap benda yang kerap disentuh pasien harus segera dibersihkan dan dilakukan desinfeksi. Permukaan tersebut harus dibersihkan dengan menggunakan desinfektan secara rutin setiap hari.
9. Semua Orang yang Tinggal di Rumah Wajib Cuci Tangan dengan Air dan Sabun

Seluruh anggota keluarga yang tinggal di rumah bersama pasien yang tengah isoman, wajib dan harus rajin mencuci tangannya. Terutama, setelah bersin atau batuk, sebelum makan, sebelum dan setelah menyiapkan makanan dan peralatannya, sebelum dan setelah merawat pasien, setelah memakai toilet, serta saat tangan sudah terlihat kotor.
10. Tutup Wajah Ketika Bersin atau Batuk
Ketika sedang batuk atau tak sengaja bersin, siapa pun yang berada di rumah pasien isoman harus menutup hidung dan mulutnya. Kamu bisa menekuk siku dan mengarahkannya untuk menutupi area wajah (hidung dan mulut). Atau bisa dengan menggunakan tisu sekali pakai, setelah itu buang segera tisu tersebut ke tempat sampah.
11. Kemas Limbah Pasien dalam Kantong yang Tertutup
Sebelum dibersihkan atau dibuang, pastikan untuk mengemas limbah pasien di dalam kantong tertutup. Beberapa perlengkapan pasien yang sering digunakan, seperti masker, alas tidur, handuk, sarung tangan atau barang-barang bekas pasien selama isoman lainnya harus dikemas rapi dan tertutup agar mencegah terjadinya penyebaran virus.
12. Selalu Berkonsultasi dengan Dokter
Meski sedang menjalani isoman di rumah, pasien yang terjangkit Covid-19 tetap harus berkonsultasi dengan dokter. Hal ini bisa dilakukan secara online, agar dokter bisa terus memantau perkembangan kondisinya. Jangan lupa juga untuk minum vitamin seperti yang dianjurkan oleh dokter.
13. Berjemur dan Olahraga Ringan

Jika memungkinkan, luangkan waktu sebentar sekitar 10 sampai 20 menit untuk berjemur. Matahari pagi bagus untuk proses pembentukan vitamin D dalam tubuh, sehingga mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain berjemur, lakukanlah olahraga jika kondisi tubuh cukup kuat untuk melakukannya. Tak perlu olahraga berat lama-lama, cukup senam relaksasi otot selama 15-20 menit saja. Yang terpenting, tubuh tetap bergerak aktif untuk membantu meningkatkan imun tubuh melawan virus.
14. Cukupi Gizi Harian, Asupan Cairan dan Istirahat dengan Cukup
Pastikan tubuh mendapatkan asupan gizi dan cairan yang cukup selama menjalani isoman di rumah. Hal ini penting, karena untuk melawan virus, tubuh harus dibantu dengan asupan makanan dan minuman yang bernutrisi.
Di samping itu, jangan lupa untuk istirahat dengan cukup. Pastikan untuk tidur selama 6-8 jam setiap malam, karena tidur membantu tubuh melakukan pemulihan secara alami.
Kapan Isoman Dinyatakan Selesai?
Di sebuah posting-an yang diunggah di akun Instagram @adamprabata milik dr. Adam Prabata, menyebutkan jika pasien yang dinyatakan positif Covid-19 tapi tanpa gejala, setelah ia dinyatakan positif maka harus melakukan isoman minimal selama sepuluh hari.
Akan tetapi, jika disertai dengan gejala tertentu, maka pasien tersebut harus melakukan isoman selama sepuluh hari ditambah tiga hari setelah semua gejala yang dirasakan hilang. Paling tidak pasien sudah bisa keluar kamar dan berada di ruangan bersama, meskipun tetap harus mengenakan masker saat berinteraksi dengan anggota keluarga yang ada di rumah.
Segera Rujuk ke Rumah Sakit Jika Kondisi Menurun
Ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai ketika sedang menjalani isoman di rumah. Seperti badan mulai terasa lemas, sesak nafas, kehilangan kesadaran, tak mampu melakukan aktivitas, nafsu makan dan juga minum hilang, atau bahkan kadar oksigen kurang dari 90 persen. Jika demikian, sebaiknya segera bawa pasien ke rumah sakit rujukan.
Risiko penularan Covid-19 saat ini semakin parah dan sulit terdeteksi. Maka dari itu, jangan abaikan aturan yang diberlakukan pemerintah untuk menghindari kegiatan apapun di luar rumah, terutama aktivitas non esensial.
Bagi siapapun yang terpaksa harus beraktivitas di luar rumah, pastikan untuk selalu gunakan masker dua lapis, konsumsi vitamin, tidur dan istirahat yang cukup, jaga asupan cairan dan sempatkan diri berolahraga secara rutin.
Baca Juga Artikel Lainnya:
You must be logged in to post a comment.