literasi keuangan

Manfaat dan Kegunaan Literasi Keuangan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Hidup

No comments

Kemandirian finansial merupakan fondasi utama agar seseorang dapat hidup sejahtera. Tak hanya harus andal menciptakan pendapatan, setiap individu hendaknya membekali diri dengan literasi keuangan yang memadai agar lebih melek finansial.

Literasi keuangan adalah ilmu, keterampilan, pengetahuan, wawasan, serta kemampuan dalam pengaturan uang, demi tercapainya kemandirian finansial dan kesejahteraan hidup.

Memiliki kecakapan dalam mengelola keuangan itu sama pentingnya dengan terampil mencari uang. Tak terelakkan, pemahaman yang baik akan apa itu literasi keuangan dapat membuatmu jadi lebih cakap lagi dalam mengatur keuangan. 

Mengapa Manajemen dan Literasi Keuangan Itu Penting?

Financial Literacy atau Literasi Keuangan

Salah satu contoh literasi keuangan yang buruk adalah kurangnya pengetahuan mengenai manajemen keuangan yang baik. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mengambil keputusan finansial yang buruk. 

Utang yang menumpuk, gaya hidup konsumtif, gaji yang tak cukup dan terasa kurang, enggan berhemat, lebih besar pengeluaran dari pendapatan juga merupakan ciri dari ketidakcakapan finansial. Kurangnya skill dan wawasan dalam mengelola keuangan dapat mengakibatkan kondisi keuangan menjadi tak stabil.

Yang mana jika dibiarkan terus-menerus, maka kondisi tersebut dapat membuat seseorang jatuh miskin, terjerat utang, juga hidup jauh dari kesejahteraan dan kemakmuran.

Seberapa besar gajimu memang penting. Namun bagaimana cara serta sikapmu membelanjakan uang juga menjadi faktor yang tak kalah penting. Jika manajemen keuanganmu tidak baik, hidupmu pun bisa tertekan dan tak ada habisnya mengejar income besar.

Bekali Diri dengan Literasi Keuangan yang Mumpuni

Menurut survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat empat tingkat literasi keuangan di masyarakat, yaitu:

Jenis LevelPenjelasan
Well LiterateKelompok well literate mencapai 21,84% dari populasi penduduk. Di mana kelompok ini mempunyai keyakinan serta pengetahuan terkait lembaga jasa keuangan beserta produk-produknya. Hal ini termasuk fitur, risiko dan manfaat, kewajiban serta hak berkenaan jasa dan produk keuangan. Kelompok well literate pun terbilang terampil dalam menggunakan jasa serta produk keuangan yang ada.
Sufficient LiterateSementara itu, kelompok sufficient literate mencapai 75,69%. Sufficient literate ialah golongan yang berpengetahuan dan yakin akan manfaat dan kegunaan dari lembaga jasa keuangan.Kelompok ini juga percaya akan manfaat, risiko, fitur, kewajiban dan hak akan jasa serta produk keuangan. Namun, belum secakap kelompok pertama yang sudah andal dan optimal dalam memanfaatkan berbagai fitur keuangan.
Less LiterateAdapun kelompok ketiga yakni less literate yang mencapai 2,06%. Kelompok less literate hanya mempunyai pengetahuan teoritis mengenai lembaga jasa keuangan beserta jasa dan produk-produknya. Sehingga kelompok ini belum menerapkan pengetahuannya secara maksimal dalam penggunaan berbagai produk, fitur, dan jasa yang tersedia di lembaga keuangan. 
Not LiterateSedangkan kelompok terakhir ialah not literate yang mencapai 0,41% dari populasi penduduk Indonesia. Golongan ini tidak mempunyai keyakinan dan pengetahuan akan lembaga jasa keuangan. Termasuk produk dan jasanya. Belum menyadari pentingnya literasi keuangan, kelompok yang not literate ini juga tidak terampil dalam menggunakan berbagai fitur, produk, serta jasa dari bermacam lembaga keuangan yang ada. 

Manfaat Literasi Keuangan bagi Hidup Layak yang Berkualitas

Tingginya tingkat literasi keuangan akan membuatmu semakin andal dalam membentuk dan menjaga anggaran belanja yang seimbang. Dengan begitu, pengeluaran pun akan lebih terawasi dan tidak sampai membengkak (lebih besar pasak daripada tiang).

Selain itu, kamu pun akan lebih cakap dalam mengelola pinjaman dan utang agar keuanganmu senantiasa stabil. Sebagai informasi, utang atau pinjaman yang sehat ialah 30% dari penghasilanmu per bulannya. Apabila porsinya lebih dari itu, akan makin sulit bagimu untuk melunasinya.

Adapun manfaat lain dari literasi keuangan adalah keterampilan lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Salah satunya yakni kesanggupan menabung dengan lebih terencana untuk persiapan masa pensiun. Demikian juga dengan pendanaan untuk pembelian rumah dan kendaraan yang diperlukan.

Membekali diri dengan literasi keuangan yang memadai sejatinya dapat bermanfaat untuk pengaturan dana untuk pendidikan (pribadi maupun si kecil). Di samping untuk menambah pengetahuan dan wawasan seputar investasi, kamu pun bisa mengasah kecakapanmu dalam menggunakan produk asuransi guna memenuhi beragam kebutuhan hidup.

Kecerdasan Finansial Bisa Bikin Cepat Kaya

Semua orang berhak mendapat kehidupan sejahtera yang layak. Namun, tak semua orang menyadari pentingnya menguasai kecakapan literasi keuangan.

Padahal, penguasaan literasi keuangan ini sangat diperlukan. Dengan begitu, kualitas hidupmu dapat meningkat, keuangan lebih tertata dengan baik, hingga akhirnya masa pensiun yang nyaman pun dapat kamu ciptakan.

Beberapa kiat dan contoh literasi keuangan yang dapat meningkatkan kecerdasan finansial serta memecahkan masalah keuanganmu, ialah:

  1. Mengetahui, mengelola, dan memaksimalkan sumber daya internal dan eksternal yang kamu miliki secara kreatif. Dengan memaksimalkan seluruh potensimu, kamu akan menjadi SDM yang resourceful dan bisa menggandakan pemasukan untuk menambah pundi keuangan.
  2. Mengidentifikasi dan membedakan keinginan, kebutuhan, serta prioritas utamamu. Jangan impulsif dan boros. Sebaliknya, adopsi gaya hidup sederhana dan belajar berhemat.
  3. Menciptakan dana darurat untuk menanggulangi situasi saat terjadi hal-hal tidak terduga. Idealnya, siapkan dana darurat sebesar 3-6 kali biaya hidup bulanan bagi yang melajang. Untuk yang sudah berumah tangga, sediakan dana darurat sebesar 6-12 kali pengeluaran per bulannya. Sisihkan minimal 5% dari gaji per bulan untuk menciptakan dana darurat ini.
  4. Mengatur dan mengelola dana pendidikan, dana kesehatan, serta dana pensiun sejak dini.
  5. Menciptakan aset untuk menjaga keamanan masa depan dan hari tua. Hal ini mencakup adanya tempat tinggal permanen, kendaraan, asuransi, dan sebagainya.
  6. Mengatur visi, rencana, serta anggaran keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
  7. Mengutamakan menabung dan berinvestasi.
  8. Mengenali, menyadari dan menghindari fenomena Inflasi Gaya Hidup (Lifestyle Inflation), yaitu pengeluaran yang malah ikut membengkak ketika pendapatanmu sudah meningkat.
  9. Menguasai teknik pengelolaan utang secara efektif dan efisien. Dahulukan melunasi utang yang jumlahnya paling besar dan mendesak.
  10. Berpikir dan bertindak layaknya investor yang andal menggandakan uang.

Yuk, Lebih Melek Finansial dari Sekarang!

Memulai semuanya sedini mungkin

Dibutuhkan waktu dan proses untuk memulai hidup dengan kesadaran keuangan yang lebih baik. Tak jarang, orang-orang akan mengalami kesulitan dalam menerapkan gaya hidup baru yang lebih melek dan cerdas finansial. 

Maka dari itu, mulailah secara perlahan dan bertahap. Bulatkan tekad dengan sabar dan tekun untuk secara maksimal menyejahterakan kondisi finansialmu.

Teruslah belajar menyesuaikan diri dengan pengetahuan, keterampilan, keyakinan, serta prinsip dan konsep keuanganmu yang baru. 

Sejatinya, kecerdasan dan kecakapan finansial merupakan bekal yang krusial, terutama bagi para generasi muda di usia produktif. Jika kamu sudah membekali diri dengan literasi keuangan yang memadai dan mumpuni, niscaya kesejahteraan finansialmu pun akan meningkat.

Individu yang telah mengaplikasikan literasi keuangan dengan maksimal diharapkan dapat hidup lebih layak dan berkualitas. Kondisi tersebut pada akhirnya dapat turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.

Terpenting, kamu dapat mengambil andil untuk membantu orang-orang yang kamu cintai, baik dalam mengedukasi kesadaran finansialnya maupun meningkatkan kesejahteraan mereka.

Baca Juga Artikel Lainnya: