Secara umum, pengertian ekspansi adalah sebuah tindakan atau proses yang dikerjakan secara bertahap dengan tujuan memperbesar atau memperluas sesuatu hal, mengacu pada bidang ilmu atau konteks yang sedang dibahas.
Misalnya dalam ilmu politik, istilah ekspansi merujuk pada upaya perluasan wilayah yang dilakukan dengan cara menduduki sebagian atau keseluruhan wilayah lainnya. Pada pembahasan kali ini, kita akan mempelajari tentang apa itu ekspansi bisnis, manfaatnya bagi perusahaan, dan tahap apa saja yang harus dilalui oleh perusahaan ketika melakukanya.
Pengertian Ekspansi Bisnis

Kamus Bank Indonesia memberikan definisi tentang ekspansi dalam bidang ekonomi sebagai suatu perkembangan ekonomi yang dilakukan dengan pola konjungtur atau proses kemajuan maupun kemunduran ekonomi yang berlangsung secara bergantian dan terus-menerus.
Ekspansi ekonomi biasanya ditandai dengan adanya kenaikan harga barang atau jasa, peningkatan jumlah uang yang beredar, dan peningkatan produksi yang diimbangi dengan meningkatnya permintaan atau konsumsi masyarakat.
Sedikit berbeda dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa ekspansi mengandung dua macam makna, yakni suatu peningkatan kegiatan ekonomi dan peningkatan di dunia usaha atau bisnis.
Lalu, apa itu ekspansi bisnis? Ekspansi bisnis adalah suatu kegiatan untuk memperbesar atau memperluas bisnis. Biasanya ekspansi usaha ditandai dengan menciptakan pasar baru, menambah fasilitas yang sudah ada, dan rekrutmen karyawan baru.
Apa Saja Keuntungan Melakukan Ekspansi Bisnis?
1. Merekrut Tenaga Profesional
Salah satu alasan mengapa perusahaan perlu melakukan ekspansi bisnis adalah untuk merekrut karyawan yang memiliki keahlian khusus atau berpengalaman di bidangnya.
Hal ini tidak dapat dilakukan ketika perusahaan masih berstatus startup. Lantaran biasanya karyawan yang memiliki keahlian khusus akan lebih memilih bergabung dengan perusahaan yang sudah “bonafit” dan mampu menghargai kompetensi atau keahlian mereka dengan baik.
2. Memperluas Pangsa Pasar
Ketika suatu perusahaan mulai dikenal oleh konsumen dari beberapa daerah, maka untuk memudahkan operasional dan menjadikannya lebih efisien, perusahaan perlu melakukan ekspansi bisnis pada daerah tertentu.
Wujud ekspansi bisnis pada daerah baru yang dilakukan oleh perusahaan antara lain membuka kantor cabang atau gudang baru yang merekrut karyawan dari daerah tersebut.
3. Meningkatkan Pendanaan
Ketika menjalankan bisnis, kamu tentunya tidak bisa memungkiri fakta bahwa perusahaan yang bonafit akan lebih mudah mendapatkan pendanaan dari investor maupun sektor perbankan dalam bentuk pinjaman usaha.
Batasan limit pinjaman untuk perusahaan bonafit dan perusahaan biasa tentu saja berbeda. Oleh sebab itu setiap perusahaan pasti berlomba-lomba untuk meningkatkan omzet guna mendapatkan lebih banyak dana tambahan bagi perkembangan perusahaan.
4. Memindahkan Lokasi Perusahaan
Beberapa lokasi yang potensial untuk dijadikan tempat usaha sebenarnya hanya diperuntukkan bagi perusahaan yang sudah dikenal oleh masyarakat.
Tanpa adanya ekspansi bisnis, maka lokasi yang paling strategis sekalipun tidak akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Oleh sebab itu, ekspansi bisnis perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum memindahkan lokasi perusahaan ke tempat baru.
5. Memaksimalkan Potensi Pertumbuhan Usaha
Setiap perusahaan, baik yang berskala besar maupun UMKM, pastinya menghadapi berbagai tantangan tersendiri dalam menjalankan aktivitas operasional. Salah satu tantangan yang umum dihadapi oleh perusahaan adalah potensi pertumbuhan usaha.
Potensi pertumbuhan usaha disini tidak hanya berbicara tentang peningkatan omzet penjualan dalam jangka waktu tertentu melainkan juga peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profitabilitas perusahaan.
Ekspansi usaha umumnya dilakukan untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh sebab itu, penting sekali melakukan evaluasi terkait tingkat pengembalian investasi usai melakukan ekspansi usaha. Dari sinilah kita dapat menilai apakah strategi ekspansi yang diterapkan menguntungkan perusahaan.
Jenis-jenis Ekspansi Bisnis
Merger | Merger adalah proses penggabungan antara dua atau lebih perusahaan dan hanya ada satu perusahaan yang dipertahankan. Perusahaan-perusahaan yang bergabung ini tidak mengalami likuidasi, namun harus berhenti beroperasi karena perusahaan yang bertahan harus membeli aset perusahaan mereka.Proses merger hanya dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama. Contohnya, Lippo Bank yang meleburkan diri ke CIMB Niaga dan menyebabkan Lippo Bank berhenti beroperasi. |
Konsolidasi | Berbeda dari proses merger, konsolidasi perusahaan merupakan peleburan dua atau beberapa perusahaan dengan tidak menyisakan entitas manapun yang meleburkan diri guna membentuk satu entitas baru. Contoh konsolidasi adalah pembentukan Bank Mandiri yang merupakan hasil dari peleburan empat bank yaitu Bank Bumi Daya, BDN, Ekspor Impor, dan Bapindo. |
Akuisisi | Akuisisi adalah proses pengambilalihan perusahaan yang dilakukan dengan cara membeli saham mayoritas. Sehingga perusahaan yang membeli saham akan menjadi pengendali perusahaan yang sahamnya dibeli. Berbeda dari proses merger dan konsolidasi, proses akuisisi mempertahankan eksistensi dari dua perusahaan yang terlibat di dalamnya. Sehingga keduanya tetap dapat beroperasi sebagaimana mestinya.Terdapat dua macam proses akuisisi yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yakni akuisisi saham atau aset perusahaan. Akuisisi saham hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) sedangkan akuisisi aset perusahaan biasanya dilakukan pada perusahaan yang berbentuk UD, CV, atau badan hukum. |
Hostile Takeover | Hostile takeover sebenarnya merupakan salah satu bentuk akuisisi saham namun dilakukan secara paksa lantaran adanya penolakan dari perusahaan yang hendak diakuisisi. Hostile takeover dilakukan dengan membuka penawaran harga saham yang ingin diakuisisi di pasar modal dengan harga di atas harga pasar. Hal ini biasanya diikuti dengan adanya itikad tidak baik oleh spekulan. |
Leveraged Buyout | Leveraged Buyout adalah usaha untuk memiliki suatu perusahaan dengan cara meminjam uang untuk membeli perusahaan yang diinginkan. |
Kualifikasi yang Harus Dipenuhi
Ekspansi bisnis pada dasarnya merupakan suatu lompatan yang besar bagi perusahaan. Di satu sisi ada kemungkinan dapat menguntungkan, namun di sisi lain juga berpotensi menimbulkan kehancuran bagi perusahaan.
Oleh sebab itu, perusahaan tidak bisa sembarangan dalam mengambil langkah ekspansi bisnis. Perusahaan yang hendak melakukan ekspansi bisnis sebaiknya memiliki kualifikasi sebagai berikut:
- Perusahaan sudah memiliki produk dengan brand sendiri dan telah aktif melakukan aktivitas produksi secara massal;
- Target pasar sudah sangat luas dengan tingkat permintaan yang hampir mencapai batas kemampuan perusahaan; dan
- Karyawan yang dimiliki oleh perusahaan sudah memaksimalkan seluruh potensi mereka namun dinilai masih kurang memadai untuk mencapai efektivitas dan efisiensi kinerja akibat tingginya permintaan.
Tahapan Melakukan Ekspansi Bisnis
1. Membuat Perencanaan yang Matang
Perencanaan merupakan aspek utama yang harus dilakukan sebelum perusahaan siap untuk menjalankan keputusan yang telah disepakati, termasuk dalam melakukan ekspansi bisnis.
Sebelumnya telah disebutkan bahwa ekspansi bisnis merupakan lompatan yang besar bagi perusahaan. Apabila perusahaan memang sudah siap untuk melompat maka pencapaian target menjadi lebih mudah dilakukan. Namun apabila tidak, maka kehancuran sudah menanti perusahaanmu.
Oleh sebab itu, ketika hendak melakukan ekspansi bisnis pastikan bahwa kamu sudah membuat perencanaan yang matang mengenai target. Misalnya, apabila perusahaan ingin fokus pada pemenuhan kebutuhan konsumen di pasar. Maka kamu perlu mempersiapkan peralatan produksi dengan kapasitas yang lebih besar dan gudang baru untuk menampung barang hasil produksi.
2. Menentukan Strategi Bisnis yang Baru
Adanya ekspansi usaha tentunya akan membawa perubahan yang signifikan terhadap kondisi internal perusahaan. Misalnya, ketika angka permintaan barang atau jasa semakin tinggi maka akan menyebabkan adanya pergeseran terhadap strategi penjualan.
Dalam rangka mengantisipasi dampak yang terjadi akibat perubahan terhadap internal perusahaan, maka kamu perlu melakukan evaluasi kinerja dan strategi perusahaan guna menilai apakah hal tersebut masih relevan untuk dilakukan setelah ekspansi.
Jika ya maka perhatikan apakah kamu perlu melakukan penyesuaian. Namun jika tidak, maka artinya kamu perlu merumuskan strategi yang baru.
3. Menyiapkan Modal yang Dibutuhkan
Tanpa adanya modal, maka rencana perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis akan menjadi sia-sia. Modal untuk melakukan ekspansi bisnis dapat diperoleh dari laba yang ditahan selama kurun waktu tertentu. Baik yang berasal dari dana pribadi pemilik, pinjaman modal dari sektor perbankan atau pihak penyedia jasa keuangan, atau tambahan dana dari investor.
Download App Pinjaman Indodana Sekarang!Baca Juga Artikel Lainnya:
You must be logged in to post a comment.