risiko bisnis

Tak Perlu Panik, Hindari Risiko Bisnis dengan Cara Ini!

No comments

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), risiko diartikan sebagai akibat yang kurang menyenangkan, bahkan bisa jadi merugikan atau membahayakan, dari suatu perbuatan atau tindakan. 

Segala hal yang kita pikirkan, lakukan, bahkan setiap keputusan yang kita ambil berkaitan dengan kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari adanya unsur risiko di dalamnya, termasuk ketika kamu memutuskan untuk mulai berbisnis. Kamu pasti akan menemukan beberapa hal yang merupakan celah terjadinya risiko bisnis. 

Jadi, apa sih yang dimaksud dengan risiko bisnis?

Dilansir dari Investopedia, risiko bisnis adalah suatu kontak antara faktor-faktor tertentu dengan perusahaan yang berdampak terhadap penurunan keuntungan yang diperoleh perusahaan atau kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuan tertentu. 

Secara sederhana, pengertian risiko bisnis adalah segala hal yang mengancam kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan mencapai tujuan keuangan perusahaan. 

Pada pembahasan kali ini, kami telah merangkum beberapa jenis risiko bisnis, faktor-faktor penyebab terjadinya risiko bisnis, dampak risiko bisnis terhadap perusahaan, serta bagaimana solusi untuk menekan kemungkinan terjadinya risiko bisnis. 

Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Risiko Bisnis

Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa risiko bisnis adalah segala hal yang merupakan ancaman bagi perusahaan yang mengakibatkan penurunan kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan finansial, salah satunya dalam hal menghasilkan keuntungan (profit). 

Risiko bisnis dapat dipicu oleh beberapa faktor, kapanpun dan dimanapun. Oleh sebab itu, penting bagi kamu untuk mengenali faktor-faktor penyebab terjadinya risiko bisnis agar kamu mengetahui bagaimana cara mengatasinya. 

Adapun, faktor-faktor penyebab terjadinya risiko bisnis dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan sekumpulan faktor yang apabila gagal dikendalikan oleh perusahaan maka akan menimbulkan risiko bisnis, seperti:

  • Kegagalan dalam menciptakan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan pelanggan, baik secara kualitas maupun kuantitas;
  • Kegagalan perusahaan dalam menentukan harga yang sesuai untuk setiap produk dan layanan yang ditawarkan; dan
  • Pengambilan keputusan yang salah oleh pihak manajemen

Sedangkan faktor eksternal merupakan sekumpulan faktor yang berasal dari luar perusahaan dan kemunculannya cenderung tidak dapat diprediksi oleh perusahaan, seperti:

  • Munculnya pesaing baru atau kehadiran barang substitusi yang mengancam eksistensi produk maupun layanan yang ditawarkan;
  • Peraturan Pemerintah, misalnya melalui pembatasan dagang, dan perpajakan; dan
  • Kondisi perekonomian negara, seperti tingkat pengangguran yang tinggi, tingkat inflasi, dan melemahnya nilai tukar rupiah

Kendati tidak dapat diprediksi secara tepat namun dampak risiko bisnis yang diakibatkan oleh faktor eksternal sebenarnya risiko bisnis dapat diminimalisir apabila perusahaan mampu beradaptasi dengan baik. 

Dampak Risiko Bisnis Terhadap Perusahaan

Risiko bisnis, baik yang ditimbulkan oleh faktor internal maupun eksternal, tentu berdampak terhadap keberlangsungan perusahaan dalam skala yang bervariasi. 

Nyatanya, dampak risiko bisnis terhadap perusahaan tidak hanya berhenti pada penurunan kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan, terutama tujuan finansial yang ditunjukkan dengan penurunan jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan. 

Penurunan profit yang diperoleh perusahaan akan sangat mempengaruhi kredibilitas perusahaan yang juga berdampak terhadap penurunan kepercayaan investor dan stakeholders terhadap perusahaan. 

Misalnya, ketika direktur perusahaan membuat keputusan yang salah dan berdampak pada penurunan profit yang diperoleh perusahaan, maka dalam hal ini direktur dianggap gagal mengantisipasi risiko bisnis yang mengakibatkan perusahaan harus menderita kerugian atau lebih parah, kebangkrutan. 

Jenis-jenis Risiko Bisnis

Secara umum, risiko bisnis dapat diklasifikasi dalam lima kategori, yakni:

1. Risiko Strategis

Seluruh aktivitas operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik berkat adanya strategi yang direncanakan dengan baik oleh masing-masing departemen di perusahaan. 

Departemen pemasaran pasti akan menyusun suatu strategi pemasaran sebelum menjalankan aktivitas pemasaran, begitu pula departemen produksi akan menyusun strategi untuk menciptakan suatu produk yang bernilai dan berkualitas. 

Risiko strategis muncul ketika suatu bisnis atau perusahaan tidak berjalan maupun beroperasi sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dan disepakati bersama. 

Akibatnya, strategi yang sudah direncanakan oleh perusahaan menjadi tidak efektif dan semakin sulit bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 

Penyebab umum terjadinya risiko strategis antara lain:

  • Kegagalan perusahaan dalam memprediksi adanya kelemahan dalam strategi yang telah disusun sehingga hal tersebut menjadi peluang bagi pesaing
  • Rendahnya komitmen pihak manajemen dalam implementasi strategi

2. Risiko Operasional

Sesuai namanya, risiko operasional merupakan kemungkinan terjadinya kesalahan yang mengganggu aktivitas operasional perusahaan. Risiko operasional dapat disebabkan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan. 

Beberapa contoh risiko operasional yang terjadi adalah sebagai berikut:

  • Perselisihan kontrak
  • Kegagalan teknologi atau kerusakan sistem yang berdampak terhadap kualitas produk atau layanan
  • Human error atau kesalahan yang berasal dari tenaga kerja perusahaan, misalnya kesalahan input data

Risiko operasional umumnya terjadi setiap hari dan cenderung tidak dapat diprediksi. Dampak risiko operasional juga tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan risiko strategis. Namun tetap saja, perusahaan perlu mengeluarkan biaya tambahan guna memperbaiki kesalahan tersebut. 

3. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang ditimbulkan akibat ketidakpatuhan terhadap peraturan, regulasi, atau hukum yang ditetapkan Pemerintah setempat baik secara tertulis maupun tidak tertulis. 

Misalnya, kamu tidak dilarang untuk membuka bisnis warnet yang menyediakan jasa scan dan edit foto. Namun tentu saja kamu tidak diijinkan untuk mengedit dokumen penting, seperti kartu identitas (KTP), akta, ijazah, dan sejenisnya. 

Dampak dari risiko kepatuhan umumnya berupa denda yang harus dibayar sesuai dengan ketetapan Pemerintah. Namun tak jarang juga Pemerintah harus bertindak menutup suatu bisnis jika pelanggarannya tergolong fatal.   

4. Risiko Keuangan atau Risiko Finansial

Risiko keuangan atau risiko finansial merupakan ketidakpastian yang muncul akibat kesalahan perusahaan dalam mengelola keuangan. Umumnya, risiko ini berkaitan dengan permasalahan dalam arus kas perusahaan. 

Misalnya, perusahaan tidak bijak dalam mengeluarkan dana untuk investasi. Akibatnya, jumlah uang yang dikeluarkan tidak sepadan dengan manfaat yang diperoleh dari hasil investasi tersebut. 

Contoh lainnya ialah mengenai hutang perusahaan. Hutang memang terkadang diperlukan sebagai salah satu aktivitas pendanaan guna membiayai aktivitas operasional perusahaan. 

Namun adanya hutang juga terkadang menjadi peluang munculnya risiko keuangan, terutama saat suku bunga tiba-tiba mengalami kenaikan saat waktu jatuh tempo pinjaman sudah dekat. 

5. Risiko Reputasional

Risiko reputasional merupakan jenis risiko yang disebabkan oleh kegagalan perusahaan dalam menjaga reputasi atau nama baik yang berdampak terhadap berkurangnya loyalitas pelanggan dan mitra kerja terhadap perusahaan. 

Misalnya, lambannya pengiriman, banyaknya barang yang hilang, hingga ketidakmampuan customer service dalam membantu pelanggan pada perusahaan yang menyediakan jasa kirim paket. 

Kendati terlihat sepele, namun kegagalan perusahaan dalam menjaga reputasi atau nama baik dapat berakibat fatal, mulai dari peningkatan kerugian hingga kebangkrutan. 

Solusi untuk Menghadapi Risiko Bisnis

Pada bagian sebelumnya, telah dijelaskan bahwa risiko bisnis dapat dipicu oleh dua macam faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Dari faktor-faktor tersebut maka terdapat dua opsi yang dapat kamu lakukan, yakni melakukan pencegahan guna menghindari risiko bisnis, atau menghadapinya. 

Berikut ini merupakan beberapa solusi yang dapat kamu lakukan untuk menghadapi risiko bisnis:

1. Mengenali Potensi Penyebab Risiko Bisnis

Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk menghadapi risiko bisnis ialah mengenali potensi pemicu terjadinya risiko bisnis. Caranya ialah dengan melakukan analisis risiko secara berkala dalam periode waktu tertentu. 

Langkah ini penting karena dengan mengenali faktor-faktor apa saja yang berpotensi menyebabkan terjadinya risiko bisnis maka kamu dapat memprediksi skala dari dampak yang ditimbulkan. 

Selain itu, kamu juga bisa merumuskan strategi sebagai langkah awal guna mencegah atau meminimalisir munculnya hal-hal yang berpotensi menimbulkan risiko bisnis.  

2. Merumuskan Strategi Baru

Langkah kedua yang harus kamu lakukan setelah mengenali potensi penyebab risiko bisnis melalui hasil analisis risiko ialah merumuskan strategi baru. 

Strategi baru ini dirumuskan dengan harapan agar dapat meminimalkan dampak risiko maupun menghindari munculnya risiko bisnis.

Dalam merumuskan strategi baru, kamu perlu melibatkan beberapa karyawan untuk dapat memberikan masukan berupa ide atau gagasan. Jika perlu, kamu juga dapat meminta bantuan dari tenaga ahli seperti konsultan. 

3. Menemukan Peluang

Risiko bisnis tidak sepenuhnya memberikan dampak negatif bagi perusahaan. Ada kalanya pula risiko bisnis mendatangkan dampak positif bagi perusahaan. 

Misalnya, Pemerintah memberikan fasilitas untuk meringankan kewajiban perpajakan atau fasilitas yang mendukung para pengusaha yang melakukan ekspor.

Oleh sebab itu, bersikap tenang dalam menghadapi risiko bisnis merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan bersikap tenang, keputusan yang diambil menjadi lebih logis dan rasional.

Bahkan kamu bisa menemukan peluang di balik risiko bisnis dan memanfaatkannya untuk menciptakan keunggulan kompetitif. 

4. Sigap dalam Mengambil Sikap 

Ketika risiko bisnis disebabkan oleh faktor eksternal yang sifatnya tidak bisa diprediksi maupun dikendalikan oleh perusahaan, maka mau tidak mau perusahaan harus mengambil sikap agar bisnis tetap dapat bertahan.  

Langkah ini harus dilakukan secara cepat dan tepat dengan mempertimbangkan:

  • Pengalaman perusahaan dalam menghadapi risiko bisnis yang sama sebelumnya
  • Dampak risiko bisnis terhadap aktivitas operasional perusahaan

Nah, sekarang kamu sudah mengenal apa itu risiko bisnis, apa saja hal yang dapat meningkatkan potensi terjadinya risiko bisnis, serta bagaimana dampaknya bagi perusahaan.

Pemahaman ini penting bagi kamu untuk mengambil langkah strategis dalam berbisnis, baik melalui tindakan preventif yang telah dirumuskan sebelumnya, maupun menghadapinya dengan cara merumuskan strategi baru. 

Baca Juga Artikel Lainnya: