Penipuan tidak melulu harus terjadi pada dunia digital. Pasalnya, penipuan tradisional pun masih umum terjadi, salah satunya kasus uang palsu.
Kali ini, bukan uang yang dipalsukan melainkan uang yang dimutilasi. Apa itu? Nah, uang mutilasi merupakan uang yang disobek dan dijahit kembali.
Jahit-menjahit ini pun tidak sembarang menjahit dua sobekan jadi satu. Ada ciri khas dari jahitan ini. Ingin tahu bagaimana bentuk uang mutilasi ini? Simak penjelasan berikut.
Ciri-ciri Uang Mutilasi
Supaya tidak penasaran lagi, berikut ciri-ciri uang mutilasi.
1. Terjadi pada Nominal Uang Besar
Biasanya, uang mutilasi ini terjadi pada uang tunai dengan nominal besar. Misalnya, Rp50.000 dan Rp100.000. Dengan kata lain, uang yang memiliki nilai yang tinggi, berpeluang besar terhadap modus penipuan ini.
2. Adanya Kerusakan pada Lembar Uang
Sebagaimana yang diketahui, uang tunai yang rusak tidak dapat diterima untuk bertransaksi, apalagi untuk melakukan setoran. Nah, modus penipuan ini terjadi dengan cara merusak uang sehingga uang tersebut tidak dapat digunakan. Alhasil, uang tunai tersebut tidak ada nilainya.
Dalam modus penipuan ini, biasanya kerusakan yang terjadi tidak sekadar kelipat atau robek sedikit, melain uang terbelah menjadi dua.
3. Terlihat Bekas Potongan Uang
Karena uang tersebut dibelah menjadi dua bagian, kamu bisa melihat bahwa terdapat bekas potongan. Uang tunai tidak lagi mulus seperti semula. Biasanya, bekas potongannya berupa sobekan bukan potongan. Maka, bekasnya pun dapat terlihat secara kasat mata.
4. Ada Bagian Uang yang Disambung Kembali Menjadi Satu
Setelah terpotong, uang tersebut kemudian disambungkan kembali. Pernahkah kamu menemukan uang sobek yang diselotip? Nah, modus penipuan ini tidak menggunakan selotip, tapi benang. Ya, tidak salah lagi bahwa uang yang disobek itu dijahit selayaknya baju agar dapat menyatu kembali.
5. Nomor Seri yang Tertera pada Satu Lembar Uang Berbeda
Poin inilah yang menjadi inti dari penipuan ini. Sebab, uang sobek yang dijahit tersebut bukanlah dari uang dengan nomor seri yang sama. Artinya, terdapat dua lembar uang tunai yang disobek dan kemudian dijahit kembali dengan menukar nomor serinya. Biasanya, terdapat 2 nomor seri pada salah satu sisi uang tunai seperti berikut.
Jika diperhatikan, pada salah satu sisi uang tunai terdapat dua nomor seri yang sama pada bagian kanan dan kirinya. Pada penipuan ini, bagian kanan dan kiri uang memiliki nomor yang berbeda. Simak contoh berikut untuk lebih memahaminya.
Misalnya lembar A memiliki nomor seri X1234 sedangkan lembar B memiliki nomor seri X2345. Kedua lembar ini disobek di tengah sehingga menjadi dua bagian yang memiliki nomor seri. Kemudian nomor seri lembar A akan dijahit dengan lembar B, begitu pula sebaliknya.
Seperti inilah jadinya bentuk uang mutilasi.

6. Benang Pengaman Uang Tidak Ada atau Rusak
Sadarkah kamu bahwa pada uang tunai terdapat benang pengamannya? Biasanya, benang ini berupa garis putus-putus pada salah satu sisi uang. Kamu dapat melihatnya secara jelas pada uang pecahan besar, yaitu Rp50.000 dan Rp100.000.
Pada uang mutilasi ini, biasanya benang pengaman ini rusak atau bahkan sudah tidak ada. Sebab, sobekan uang tersebut biasanya dilakukan tepat pada benang pengaman tersebut. Maka, jika dijahit ulang kembali, benang tersebut tidak sempurna bentuknya atau tidak ada sama sekali.
Tips Waspada Terhadap Uang Mutilasi
Uang mutilasi ini secara sekilas terlihat sama persis dengan uang asli. Kamu akan kesulitan untuk membedakan mana uang asli dan mana uang mutilasi. Tapi, jika kamu jeli, kamu akan menemukan bahwa uang tersebut tidak sempurna alias cacat. Agar kamu tidak rugi, simak tips waspada terhadap uang mutilasi berikut ini.
- Selalu lihat kembali nomor seri pada uang.
- Jika melihat sobekan atau jahitan, jangan gunakan uang tersebut saat bertransaksi.
- Jangan lupa untuk melakukan “Dilihat, Diraba, Diterawang” untuk memastikan keaslian uang.
Uang Mutilasi Terlihat Sama dengan Uang Asli
Uang mutilasi terlihat begitu sama dengan uang asli. Bahkan, jahitannya pun begitu rapi sehingga terlihat asli. Maka, saat bertransaksi menggunakan uang tunai, pastikan untuk selalu mengecek kembali nomor serinya. Janganlah lengah terhadap uang tunai meskipun sudah berada pada zaman transaksi digital. Perhatikan dan JAGA-lah uangmu agar nilainya dapat digunakan.
Baca juga Artikel Lainnya:
You must be logged in to post a comment.