Sekarang hampir semua kegiatan dilakukan secara digital. Mulai dari berinteraksi sampai dengan bertransaksi.
Semakin banyaknya traffic kegiatan di dunia maya maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya kejahatan secara online. Salah satu modus kejahatan yang biasa dilakukan adalah mencuri data pribadi.
Modus ini cukup marak terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Apalagi kini masyarakat semakin tergantung pada platform yang disajikan secara digital. Semua data pribadi pun tersimpan lengkap pada ponsel yang digunakan.
Ada berbagai macam data pribadi yang biasa hanya diketahui oleh pengguna. Seperti, alamat, kontak HP, nomor rekening, foto KTP, password, dan masih banyak lagi.
Jika sampai bocor ke tangan yang tidak bertanggung jawab, data pribadi tersebut bisa saja disalah gunakan. Sudah ada beberapa modus yang memanfaatkan data pribadi seseorang yaitu phishing, pembajakan media sosial, melakukan transaksi gelap, dan lain-lain.
Karena itulah, sangat penting bagi Anda untuk tidak membagikan data pribadi tersebut ke khalayak umum. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari kejadian-kejadian yang tak diinginkan tersebut, yaitu:

1. Ubah Akun Media Sosial Menjadi Private
Banyak orang yang memilih untuk membagi keluh kesahnya di akun media sosial. Alasannya pengguna yang curhat di media sosial akan lebih cepat mendapat tanggapan. Seperti view, like, atau comment. Hal ini memberikan efek psikologis kepada mereka karena merasa pendapatnya didengar, meskipun tidak juga.
Oversharing di akun media sosial, merupakan kegiatan yang tidak baik. Karena ini merupakan salah satu cara para pelaku penipuan mendapatkan informasi pribadi Anda. Jadi jangan heran jika banyak yang mengetahui data dan masalah pribadi kalau Anda juga oversharing.
Kalaupun memang tidak bisa, setidaknya ubah pengaturan akun media sosial Anda menjadi private. Batasi mereka yang ingin mengikuti Anda. Jika memang tidak kenal, jangan setujui permintaan pertemanan seseorang karena tidak ada yang tahu jika ada yang berniat buruk.
2. Perkuat Kata Sandi di Berbagai Akun
Tips kali ini bisa diterapkan tidak hanya di akun media sosial saja tapi juga di beberapa akun yang biasa Anda gunakan untuk bertransaksi. Jangan gunakan password seperti tanggal lahir, hal umum yang sudah banyak orang tahu, apalagi password seperti ‘123456789’.
Biasakan untuk mengkombinasikan kata sandi yang hendak digunakan. Jangan lupa untuk menambahkan huruf besar dan angka di dalamnya.
Selain itu, manfaatkan two step verification pada email dan semua akun media sosial Anda. Sehingga, diperlukan kode OTP setiap kali melakukan aktivitas login dan keamanan akun akan lebih terjaga.
3. Jangan Klik Tautan Tidak Jelas
Selama masa pandemi, penipuan online berbasis pesan singkat/ email pun semakin banyak. Penipu biasanya menawarkan hadiah, pinjaman, dan hal serupa lainnya. Dalam pesan tersebut, biasanya mereka akan memberikan beberapa tautan.
Namun, ternyata tautan atau link tersebut berfungsi agar pelaku bisa mengakses perangkat yang digunakan oleh calon korbannya.
Nah, di sini lah penipu tersebut mulai bekerja. Mereka akan mendapatkan informasi pribadi dari gawai yang Anda gunakan atau melakukan hal-hal merugikan lainnya.
4. Jangan Melakukan Transaksi Menggunakan Wifi Umum
Peretas tidak hanya bisa mengambil alih perangkat yang sedang digunakan melalui tautan. Mereka juga bisa mengakses gawai dan laptop Anda semudah saat perangkat terhubung ke jaringan Wifi yang sama.
Oleh karena itu, hindarilah melakukan transaksi menggunakan Wifi bersama atau umum. Gunakanlah kuota/ Wifi pribadi ketika hendak melakukan transaksi.
5. Hindari Menyimpan Data Kartu Kredit di E-commerce
Biasanya banyak pengguna yang menyimpan data kartu kreditnya di akun e-commerce. Alasannya karena hanya ingin mempermudah aktivitas transaksinya di e-commerce. Tanpa disadari, hal tersebut juga menjadi kesempatan bagi pelaku kriminal untuk beraksi.
Sebab tidak hanya pengguna yang bisa mengakses informasi tersebut. Informasi tersebut juga bisa diakses oleh pihak e-commerce atau diretas pihak tidak bertanggung jawab. Demi menghindari tindak kriminalitas, ada baiknya jika Anda tidak menyimpan informasi kartu kredit di media manapun.
Selalu input data tersebut secara manual tepat ketika ingin melakukan transaksi saja. Dengan ini, Anda tidak membuka kesempatan bagi peretas dan penipu untuk menyalahgunakan data serta limit kartu kredit yang dimiliki.
Baca Juga: Tips Membuat Password agar Akun Semakin Aman
Bijaklah dalam Saat Bertransaksi dan Menggunakan Perangkat
Dalam zaman yang modern ini, Anda memang harus berhati-hati terutama dalam membagikan informasi pribadi. Sebab kini pelaku tindak kriminalitas juga menyesuaikan diri dengan zaman. Jadi jangan sampai Anda keduluan hanya karena malas mengikuti perubahan.
Berpikirlah dua kali ketika hendak membagikan informasi pribadi, apalagi memutuskan untuk menyimpannya di akun media sosial dan e-commerce yang dimiliki. Jangan percaya penawaran tidak jelas dan bualan orang tidak dikenal.
Batasi ruang lingkup Anda dalam bermedia sosial. Hanya pilih mereka yang benar-benar dikenal di dunia nyata, bukan orang asing yang baru ditemukan di media sosial. Karena tidak ada yang mengetahui niat sesungguhnya orang tersebut.
Baca Juga: Modus Penipuan Online yang Marak Terjadi Selama Pandemi Covid-19
You must be logged in to post a comment.