Setiap orang yang bekerja tentu akan menantikan waktu gajian, karena rasa lelah selama satu bulan penuh telah terbayarkan. Tetapi, tanpa disadari rasa senang tersebut terkadang justru membuat khilaf dan kemudian membelanjakan uang gaji sesuka hati.
Dari mulai belanja baju, sepatu dan tas baru, makan mewah di resto, maupun traveling bareng teman. Sebenarnya tidak ada yang salah, asalkan kamu sudah tahu bagaimana caranya mengatur gaji dengan bijak supaya uang gaji tidak langsung habis padahal masih tengah bulan dan kebutuhan masih banyak yang harus dipenuhi.
Apalagi di bulan Ramadhan ini, tentunya kebutuhan pribadi ataupun keluarga akan bertambah. Entah untuk membeli takjil atau makanan buka puasa, beli kue persiapan lebaran, atau hampers untuk dibagi-bagikan kepada para sahabat menjelang lebaran dan masih banyak lainnya.
Agar semua kebutuhan tetap terpenuhi dan keuangan dalam kondisi aman setelah lebaran, kamu perlu menerapkan cara bijak dalam mengelola gaji. Tak perlu bingung, ulasan berikut ini bisa kamu jadikan sebagai gambaran dalam mengelola gaji.
Cara Bijak Mengelola Gaji di Bulan Ramadhan
1. Buat List berisi pengeluaran tetap

Siapapun pasti tahu apa saja pengeluaran bulanannya termasuk di bulan Ramadhan ini. Agar perhitungannya lebih jelas, buatlah daftarnya lalu kurangi jumlah gaji dengan jumlah pengeluaran yang sudah dicatat. Karena sifatnya tetap, sebaiknya jangan ganggu gugat jumlahnya, terkecuali ada sesuatu yang benar-benar mendadak.
Misalnya saja pengeluaran bulanan terdiri dari biaya sewa rumah atau cicilan rumah, transportasi selama satu bulan, pulsa atau paket data, biaya servis kendaraan, asuransi maupun biaya-biaya yang lain dengan jumlah tetap.
2. List semua kebutuhan bukan keinginan
Ingat bahwa kebutuhan bukanlah keinginan. Artinya, utamakan untuk membeli barang-barang yang memang menjadi kebutuhan utama. Misalnya, barang yang dibutuhkan sehari-hari seperti sembako, peralatan mandi, belanja bahan makanan untuk dimasak dan lain sebagainya.
Sebaiknya buatlah daftar dengan rinci dan detail, agar bisa memperhitungkannya dengan matang. Jangan lupa beri perkiraan harga juga, sehingga bisa menentukan alokasi dana maksimal untuk belanja bulanan.
Karena jumlahnya yang rata-rata sama, biaya untuk belanja bulanan yang sudah dibuat ini juga dapat dimasukan ke dalam pengeluaran tetap. Sehingga lebih mudah untuk mengalokasikan dana.
3. Sisihkan untuk tabungan

Langkah bijak selanjutnya dalam mengelola gaji adalah jangan lupa menabung. Bisa dengan menyisihkan sebagian gaji untuk ditabung.
Jumlah gaji yang ingin ditabung bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang lainnya. Akan jauh lebih baik apabila alokasi untuk ditabung lebih besar, agar bisa menekan pengeluaran pribadi.
4. Siapkan rekening ganda
Rekening pertama digunakan untuk berbagai macam pengeluaran harian, sementara rekening kedua sebagai tabungan. Penting untuk dipertimbangkan, cobalah untuk memilih rekening tanpa ATM dengan biaya administrasi yang relatif rendah.
Dengan membuat rekening ganda, kita dapat membedakan rekening mana yang boleh digunakan sesuka hati serta mana yang mesti di tabung.
Pastikan agar jangan sampai mengutak-atik juga uang di dalam rekening tabungan, kecuali ada sesuatu hal yang memang sangat mendesak.
5. Bawalah uang tunai secukupnya
Ketika pergi ke luar, sebaiknya jangan membawa uang tunai di dompet terlalu banyak dan bawa saja secukupnya. Ketika uang di dompet sedikit, kamu akan berpikir ulang sebelum berbelanja atau beli sesuatu.
Cara ini bisa dibilang cukup ampuh buat seseorang yang malas gerak alias mager. Jadi tubuh bisa lebih aktif beraktivitas, karena harus bolak-balik ke ATM buat ambil uang.
6. Jadwalkan waktu untuk berbelanja kebutuhan sekunder

Selain kebutuhan pokok, barang-barang sekunder seperti sepatu, baju, tas dan lain sebagainya biasanya menjadi jenis pengeluaran bulanan paling besar apalagi menjelang lebaran ini. Padahal nyatanya barang-barang tersebut tak perlu dipenuhi setiap bulan, karena sifatnya yang terbilang tahan lama.
Agar tidak selalu buang-buang uang buat belanja baju dan fashion item lainnya yang belum dibutuhkan, coba buat jadwal belanjanya. Misalnya tiap dua bulan atau tiga bulan sekali, dan pastikan untuk tetap membatasi jumlah maksimal belanja.
Untuk fashion item, sebaiknya pilih yang memang berkualitas agar lebih awet dan tahan lama. Memang sedikit lebih mahal awalnya, tapi ini akan membantu berhemat karena tak perlu tiap bulan belanja.
7. Pilih lingkungan pertemanan yang sederhana
Ada pepatah yang berbunyi, jika berteman dengan penjual minyak wangi maka kamu akan tertular wanginya. Pepatah ini bermakna dengan siapa kita berteman maka kita akan tertular sifatnya atau berpengaruh besar terhadap kehidupan.
Jika lingkungan pertemanan kamu suka sekali pergi nongkrong di resto atau cafe mahal, secara otomatis hal tersebut akan membuat kamu harus ikut. Bisa dipastikan, pengeluaran bulanan akan membengkak luar biasa. Sebaiknya, pilih lingkungan pertemanan yang sederhana.
Selain mengajarkan kita untuk hidup bersahaja, pengeluaran juga tidak akan membengkak. Sehingga keuangan akan jadi lebih aman. Pilih-pilih soal teman bukan hanya sebagai investasi untuk kehidupan sosial, tapi juga menyelamatkan isi kantongmu.
8. Catat pengeluaran harian dan batasi

Hal ini sangat jadi satu cara yang ampuh untuk membuat pengeluaran terkontrol. Catat semua pengeluaran dalam satu hari, misalnya dengan menulisnya di notebook secara manual atau dengan aplikasi yang ada di smartphone.
Dengan mencatatnya, hal ini akan mempermudah untuk melakukan penghitungan besaran pengeluaran rata-rata. Selain itu, juga lebih memudahkan untuk menentukan batas pengeluaran maksimal yang boleh dilakukan selama sehari.
9. Hilangkan pikiran jadi “Kaya Raya” setelah hajian
Hal ini jadi salah satu poin yang mendasar dalam mengatur gaji agar tak cepat habis ketika baru memasuki minggu ke 2. Saat seseorang berpikir sedang punya uang banyak, maka akan muncul pemikiran bahwa bisa membeli apapun yang diinginkan dengan uang tersebut.
Perlu diingat bahwa, masih ada banyak keperluan jangka panjang yang perlu diperhitungkan. Dengan menahan perasaan ‘merasa kaya’ setelah gajian, bisa dipastikan gaji bulanan akan tetap aman hingga bulan berikutnya. Bahkan mungkin bisa menyisihkannya sebagian untuk ditabung.
Mengatur gaji dengan konsisten
Mengatur gaji bulanan memang harus pandai-pandai, jika tidak maka gaji hanya buat tutup lubang gali lubang saja. Setiap orang memiliki kebutuhan dan keinginannya masing-masing, tapi perlu disesuaikan dengan jumlah gaji yang dimiliki agar kebutuhannya tetap terpenuhi.
Meski mungkin agak sulit mengatur gaji bulanan, apalagi jika jumlahnya tidak banyak. Tapi bukan tidak mungkin. Satu hal yang pasti adalah konsisten saat mengaturnya, agar kondisi keuangan bisa lebih baik.
Baca Juga:
You must be logged in to post a comment.