Cara Memulai Usaha Kecil

Menjanjikan, Beginilah Cara Memulai Usaha Kecil yang Benar!

No comments

Perkembangan teknologi yang kian pesat perlahan mulai menggeser kebutuhan perusahaan terhadap tenaga kerja sehingga menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan. Jumlah lapangan pekerjaan yang tidak seimbang dengan banyaknya tenaga kerja berdampak pada semakin ketatnya persaingan antar pencari kerja. 

Dalam kondisi demikian, memulai bisnis mungkin bisa menjadi solusi yang tepat untuk menambah penghasilan sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru. Masalahnya, membuka bisnis baru tidak sesederhana itu. 

Banyak orang berpikir bahwa memulai bisnis berarti mereka harus siap dengan berbagai konsekuensi. Seperti berhadapan langsung dengan supplier dan konsumen, kebutuhan modal yang tidak sedikit, hingga kemungkinan rugi yang tak dapat diprediksi.

Nyatanya, tidak semua usaha membutuhkan modal awal yang besar. Anda dapat memulainya dengan membuka usaha kecil-kecilan sesuai dengan budget yang dimiliki. 

Asalkan memahami cara memulai usaha kecil dan pengelolaannya, maka usaha tersebut pasti akan mendatangkan kesuksesan. 

Bagaimana Cara Memulai Usaha Kecil?

Ini merupakan pertanyaan paling dasar yang sering diajukan oleh pemula saat akan menjalankan suatu bisnis.

Jika Anda bertanya tentang cara memulai usaha kecil pada beberapa orang pebisnis, tentu Anda akan mendapatkan jawaban yang beragam. Hal tersebut wajar karena pengalaman setiap orang dalam memulai bisnis pasti berbeda-beda.

Namun berikut ini ada beberapa cara memulai usaha kecil yang umum dan dapat diterapkan dalam sebuah bisnis:

1. Tetapkan Ide Bisnis

Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum memulai usaha, baik skala besar maupun kecil adalah menetapkan ide bisnis. Bisnis seperti apa yang ingin dijalankan? Produk apakah yang ingin dijual? Layanan jasa apa yang ingin disediakan? 

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda harus jeli dalam membaca kebutuhan masyarakat dan peluang bisnis di baliknya.

Selain itu, ketika ingin memulai suatu usaha maka Anda juga perlu memastikan bahwa diri sendiri sanggup untuk memulainya. Hal ini menjadi penting karena motivasi akan menentukan besarnya effort yang diberikan. 

Oleh sebab itu, penting bagi An untuk bertanya pada diri sendiri:

  • Apa alasan menjadi seorang pengusaha?
  • Apakah Anda berharap bisnis tersebut akan menjadi besar di masa yang akan datang? Jika ya, seberapa besar?
  • Siapkah menghadapi risiko di masa mendatang?

Ingat, memulai bisnis adalah tentang usaha dan keyakinan. Jika diri sendiri gagal untuk mempercayai ide bisnis yang sudah ditetapkan sebelumnya, lantas siapakah yang akan mempercayai produk dan layanan yang ditawarkan?

2. Lakukan Riset

Kesalahan umum lainnya yang sering dilakukan oleh para pemula adalah mengikuti tren bisnis tanpa melakukan riset terlebih dahulu. 

Perlu diketahui bahwa tidak semua tren cocok diterapkan dalam usaha Anda. Pelaksanaan riset berperan dalam memberikan pertimbangan dan analisa yang akan membantu proses pengambilan keputusan. 

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda riset sebelum mulai berbisnis:

  • Siapakah target konsumen yang dituju?
  • Strategi dan bauran pemasaran apakah yang dapat digunakan untuk menjangkau target konsumen?
  • Adakah supplier dan saluran distribusi yang mendukung bisnis tersebut?

Pelaksanaan riset sendiri dapat dilakukan dengan berbagai metode. Misalnya, dengan melakukan survey terhadap konsumen mengenai kebutuhan mereka, observasi, hingga meminta saran dari para pengusaha lain yang sudah terjun terlebih dahulu. 

3. Susun Rencana 

Setelah berhasil memperoleh hasil riset maka inilah saatnya untuk berpindah ke tahap berikutnya yaitu menyusun perencanaan.

Tahap perencanaan berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas operasional bisnis. Meliputi perencanaan keuangan, pemasaran, dan pengembangan.

Tanpa adanya perencanaan maka bisnis tidak akan pernah bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Jika Anda seorang pemula dan berniat untuk membuka bisnis kecil-kecilan, maka Anda cukup membuat perencanaan yang sederhana. Berikut ini merupakan beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan:

Pertama, tentukan target yang ingin dicapai dalam bisnis tersebut. Usahakan agar target yang ingin dicapai bersifat dapat diukur (measurable). Misalnya, ingin memperoleh omzet sebesar 20 juta dalam jangka waktu satu bulan. 

Kedua, tentukan strategi apa yang kiranya dapat dilakukan untuk mencapai target tersebut. Misalnya menawarkan produk atau jasa secara door-to-door atau memberikan diskon spesial selama jangka waktu tertentu.Ketiga, lakukan evaluasi secara berkala terhadap strategi yang diterapkan.

4. Take Action

Dalam tahap ini, Anda dapat mulai menjalankan bisnis kecil yang dimiliki dengan berpegang pada hasil perencanaan yang telah disusun sebelumnya.

Seringkali para pemula atau pelaku usaha kecil menganggap bahwa perencanaan tidak perlu dilakukan. Anggapan tersebut salah karena tanpa perencanaan yang baik maka Anda akan cenderung menghabiskan modal untuk hal-hal yang tidak perlu.

Dengan adanya perencanaan, khususnya keuangan, maka Anda dapat mengantisipasi pengeluaran yang tidak perlu. Sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih efisien.

Selain itu, dua hal yang perlu setiap orang miliki agar dapat menjalankan usaha kecil dengan baik adalah kerja keras dan percaya diri.

5. Bertumbuh secara Bertahap

Sebagai pemula dalam bisnis, Anda harus paham bahwa kesuksesan yang didambakan selalu membutuhkan proses dalam pencapaiannya. Demikian halnya dengan bisnis yang dijalankan. Semua bisnis memerlukan waktu untuk dapat menghasilkan penghasilan yang tetap. 

Oleh sebab itu, setiap pemilik bisnis dituntut untuk rela berkorban pada tahap awal sampai usaha tersebut memiliki arus kas yang sehat.

Jika perlu, Anda juga dapat meminta saran dari mentor bisnis atau orang terdekat untuk mengetahui pendapat mereka mengenai bisnis ini. Dengan demikian, pebisnis akan menemukan celah untuk selalu berkembang. 

Contoh Usaha Kecil Yang Menjanjikan

Setelah memahami cara memulai usaha kecil, tentunya Anda sudah memiliki gambaran tentang bisnis yang akan dijalankan. 

Jika belum, maka berikut ini kami sajikan beberapa contoh usaha kecil dengan prospek yang bagus sebagai referensi ide bisnis:

1. Dropshipper atau Reseller

Memulai bisnis dengan menjadi dropshipper atau reseller bukan hal yang buruk untuk dicoba. Bisnis ini tergolong mudah untuk dijalankan dan tidak membutuhkan modal yang besar. Apa yang dimaksud dengan dropshipper dan reseller?

Dropshipper adalah bisnis online di mana pemiliknya berperan sebagai perantara yang bertugas menawarkan produk ke pembeli. Bisnis ini tidak mengharuskan Anda untuk memiliki stok barang.

Sedangkan reseller adalah pelaku bisnis yang menjual kembali produk yang telah dibeli dari penjual atau distributor. Berbeda dari dropshipper, reseller biasanya masih harus menyimpan beberapa produk sebagai stok. 

Di era perkembangan teknologi seperti saat ini, Anda dapat memanfaatkan berbagai platform e-commerce untuk menemukan produk yang bagus dengan harga terjangkau sesuai kebutuhan orang-orang terdekat dan mulai memasarkannya. 

2. Laundry Kiloan

Jika Anda seorang ibu rumah tangga dan membutuhkan penghasilan tambahan, maka contoh usaha kecil berikut ini pasti cocok. Benar, jasa laundry kiloan. 

Mencuci adalah kegiatan yang menguras waktu dan tenaga, terlebih bagi beberapa orang yang terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Seperti, karyawan atau mahasiswa. Anda dapat memanfaatkan peluang ini sebagai sumber penghasilan tambahan. 

Dengan dana sebesar 7 juta Rupiah saja, calon pebisnis sudah dapat membeli peralatan mencuci dan membayar gaji seorang karyawan sebagai modal usaha. Murah ya?

3. Hampers atau Parsel

Apakah Anda tipikal orang yang kreatif dan senang membuat sesuatu? Jika ya, contoh usaha kecil berikut ini sangat cocok untuk dijadikan pilihan. Apalagi jika bukan membuat parsel atau hampers?

Anda dapat memanfaatkan budaya saling mengirim hadiah pada momen-momen berharga. Seperti Valentine, Imlek, Idul Fitri, bahkan perayaan Natal, sebagai peluang guna menambah penghasilan. 

Modal yang diperlukan untuk memulai bisnis ini pun tak begitu besar. Anda cukup menyiapkan peralatan untuk menghias. Sedangkan untuk membeli kue atau biskuit yang dikemas Anda dapat menyiasatinya dengan memberlakukan sistem pre-order.

Baca Juga Artikel Bisnis Lainnya: