Mengiklankan barang atau jasa yang dijajakan adalah hal yang wajib dilakukan oleh pebisnis. Tanpanya, mustahil produk dapat dikenal oleh masyarakat dan menciptakan penjualan yang berimbas pada keuntungan bagi bisnis. Kalaupun bisa, pasti membutuhkan waktu yang amat lama dan tak efektif bagi perkembangan sebuah usaha.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan pebisnis untuk beriklan. Salah satunya adalah dengan menyewa jasa influencer di berbagai media sosial untuk mereview suatu produk. Tujuannya tidak lain agar popularitas barang, jasa, atau sebuah brand terdongkrak karena dilihat oleh para pengikut dari influencer tersebut.
Berbicara soal aktivitas pengiklanan via influencer di media sosial, pernahkah kamu mendengar istilah bayar pakai exposure? Istilah tersebut sempat menghebohkan jagat maya beberapa waktu silam karena salah seorang influencer ternama meminta sebuah produk atau jasa secara cuma-cuma pada sebuah brand ternama dan membayarnya pakai exposure, bukan uang.
Pada dasarnya, praktik tersebut bukanlah hal yang baru di dunia bisnis, terlebih perkembangan dunia maya dan media sosial saat ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Yang menjadi pertanyaan, apakah benar jika praktik bayar dengan exposure tersebut mampu memberikan keuntungan dan dampak positif bagi perkembangan sebuah bisnis?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu perlu memahami dulu apa itu exposure dan pengaruhnya bagi bisnis. Selain itu, ketahui pula beberapa faktor yang menentukan apakah praktik iklan ini bakal berdampak positif bagi bisnis atau tidak.
Apa Itu Exposure?

Eksposur atau exposure adalah sebuah keuntungan yang didapatkan oleh sebuah brand dalam bentuk popularitas atau awareness. Biasanya, exposure dijanjikan oleh seorang influencer yang memiliki banyak pengikut atau dikenal oleh banyak orang. Sebagai contoh, Selebgram, Youtuber, Selebtweet, dan lain sebagainya.
Umumnya, eksposur dilakukan dengan cara pebisnis membayar serta memberikan barang atau jasa kepada pihak influencer. Kemudian, influencer tersebut akan membuat konten dan membagikannya melalui akun media sosial agar bisa dilihat oleh semua pengikutnya. Harapannya adalah agar suatu brand, produk, atau jasa mendapatkan popularitas dan dikenal oleh lebih banyak orang.
Secara singkat, exposure ini dibutuhkan oleh pebisnis agar produk atau jasa yang dimilikinya mampu mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. Dengan begitu, potensi produk dibeli oleh konsumen akan menjadi lebih tinggi dan mampu meningkatkan keuntungan serta perkembangan bisnis secara menyeluruh.
Tips untuk Menjamin Kesuksesan Bayar Pakai Eksposur pada Bisnis
Setelah memahami penjelasan mengenai arti exposure, kamu pasti menyadari bahwa hal tersebut mampu memberikan keuntungan bagi bisnis. Meski begitu, mengiklankan bisnis via bayaran eksposur tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Pasalnya, jika mengambil langkah yang tidak tepat, aktivitas pengiklanan tersebut hanya memberikan dampak yang minimalis pada perkembangan bisnis, bahkan menimbulkan citra negatif.
Lantas, bagaimana cara agar bayar dengan exposure mampu memberikan keuntungan optimal? Tak perlu khawatir, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu aplikasikan agar tak merugi dan memaksimalkan dampak positif bayar pakai eksposur bagi bisnis.
1. Cari Tahu Kredibilitas Influencer dan Pilih yang “Senada”
Sebelum memutuskan untuk melakukan aktivitas bayar pakai eksposur, alangkah lebih baiknya jika kamu mencari tahu dulu kredibilitas dari influencer yang bersangkutan. Pastikan influencer tersebut tak memiliki terlalu banyak citra negatif yang malah mampu menimbulkan blunder pada popularitas brand yang ingin dibangun.
Hindari memilih influencer berdasarkan jumlah followersnya saja. Melainkan, cek pula berapa tingkat interaksi dari para pengikutnya tersebut. Interaksi dari followers tersebut bisa berupa like, komen, saved post, dan lain sebagainya.
Kala mendapatkan penawaran barter produk dengan eksposur, kamu berhak meminta influencer untuk menunjukkan data terkait interaksi dengan pengikut. Sebagai pemengaruh yang baik dan bertanggung jawab tentu tidak akan menolak permintaan dari calon kliennya tersebut. Bahkan akan menunjukkannya terlebih dahulu sebelum diminta.
Ibarat orang yang menjajakan produknya, influencer tentu perlu membuktikan bahwa dirinya mampu memberi keuntungan bagi pebisnis melalui exposure yang ditimbulkannya. Hal ini bisa ditunjukkan melalui beberapa bukti aktivitas endorse sebelumnya maupun portofolio selama menjadi seorang influencer. Nah, tugas kamu sebagai pebisnis adalah menentukan apakah influencer tersebut termasuk pada jenis konten dan followers yang dimilikinya sesuai dengan aktivitas marketing yang sedang dijalankan.
2. Pastikan Audience-nya Cocok dengan Target Pasar
Sebagai seorang pengusaha yang menjajakan sebuah produk, kamu tentu saja memiliki target konsumen atau pangsa pasar tertentu. Sebagai contoh, target konsumen dari produk yang dijual adalah mahasiswa atau pelajar. Maka, kamu perlu mencari influencer yang memiliki banyak pengikut atau followers dari kalangan tersebut.
Sekali lagi, jangan sampai kamu terbutakan dengan jumlah followers yang dimiliki oleh seorang influencer tanpa mengetahui jenis audiencenya. Pasalnya, jumlah audiens yang kecil namun cocok dengan produk atau jasa yang ditawarkan bisnismu jauh lebih baik ketimbang jumlah audiens besar tapi tak sesuai dengan target market. Jadi, tetap lakukan riset terlebih dahulu sebelum menggunakan jasa endorse dari pemengaruh yang menawarkan sistem bayar pakai eksposur.
3. Tentukan Jenis Exposure Sesuai Tujuan Marketing
Semakin banyaknya aktivitas di media sosial yang bisa dilakukan oleh para influencer untuk melakukan exposure, termasuk juga platformnya, masing-masing akan memberikan dampak yang berbeda. Contoh paling sederhana adalah konten yang disuguhkan di Twitter dan Instagram tentu tidaklah sama.
Di Twitter, konten yang dibagikan biasanya berupa kalimat, cerita, thread, dan konten berbasis kata lainnya. Sedangkan di Instagram, mayoritas kontennya berupa gambar dan video yang lebih atraktif. Instagram pun masih memiliki beberapa jenis aktivitas lainnya yang tentu akan menciptakan eksposur yang berbeda, seperti IG Story, IG TV, Feed Post, Live Video, dan sebagainya.
Nah, dari banyaknya pilihan tersebut, pebisnis harus menentukan jenis exposure manakah yang paling sesuai dengan produk, jasa, atau brand bisnismu. Tentu saja setiap dari jenis tersebut mempunyai keuntungan serta kekurangannya tersendiri.
Sebagai referensi, kini, eksposur yang didapatkan dari Live Video dan Instagram Story dianggap lebih unggul ketimbang jenis yang lainnya. Meski begitu, kamu tetap harus melakukan riset sendiri dan menyesuaikannya dengan tujuan marketing bisnis atau produk.
4. Cek Portofolio dan Kualitas Konten
Tak kalah pentingnya, sebelum menerima tawaran bayar pakai eksposur, kamu perlu melihat portofolio dan juga kualitas konten yang dibagikan oleh influencer yang bersangkutan. Pastinya, baik pihak influencer dan pebisnis keduanya ingin sama-sama diuntungkan. Dalam hal ini, kamu memberikan produk atau jasa secara cuma-cuma kepada pihak pemengaruh yang kemudian dijadikan sebagai konten review atau ulasan kepada para followersnya.
Jika kualitas konten yang dibuat oleh influencer terbilang kurang baik, maka eksposur yang diterima oleh produk atau bisnismu juga semakin kecil. Bahkan, jika saat melakukan review atau memberikan ulasan mereka menyampaikannya dengan konotasi negatif, bukan tidak mungkin produkmu akan dicap buruk oleh para pengikutnya.
Tidak hanya itu, pastikan kualitas produk atau layanan yang diberikan kepada influencer terjamin. Dengan begitu, pengikut influencer dapat mengetahui bahwa produk tersebut layak untuk dibeli.
Pastikan Simbiosis Mutualisme Terjalin dari Kedua Pihak
Bukan untuk dihindari, tawaran bayar pakai exposure dari influencer pada dasarnya sah-sah saja untuk dilakukan. Bahkan sudah lama menjadi praktik marketing bisnis. Seperti yang kamu tahu, membayar influencer juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dalam kata lain, bayar pakai eksposur dapat menjadi alternatif murah bagi kamu yang ingin mengenalkan produk, jasa, atau brand bisnis pada masyarakat dan meledakkan penjualan.
Hal yang terpenting adalah saat menjalani aktivitas tersebut, pastikan kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan yang setara dan tak ada yang dirugikan.
Baca Juga Artikel Lainnya:
You must be logged in to post a comment.