puasa bagi ibu hamil

Wajib Tahu! Begini Tips Aman Puasa Bagi Ibu Hamil

No comments

Mengingat berpuasa adalah kewajiban bagi umat muslim, banyak wanita yang juga tetap memilih melaksanakan ibadah puasa saat hamil. Bagi ibu hamil yang menjalankan puasa, penting untuk memperhatikan asupan kalori, nutrisi dan gizi agar tetap sehat.

Setidaknya, ibu hamil memerlukan asupan 2200 kalori yang dapat dibagi untuk dua waktu, yakni sahur dan berbuka. Puasa saat hamil memang memberikan manfaat tersendiri, namun ada juga risiko kesehatan yang mengintai di baliknya. Bagi para ibu hamil, ketahui beberapa berikut agar puasa saat hamil tetap lancar dan aman bagi kesehatan diri dan si jabang bayi.

Kelonggaran bagi Ibu Hamil Berpuasa

Hukum berpuasa bagi ibu hamil dan ibu menyusui dapat menjadi haram jika membahayakan diri sendiri serta janinnya. Apalagi jika sampai mengantarkan pada derajat kehancuran. Namun, ibu hamil diperbolehkan berpuasa jika kuat secara lahir batin serta aman bagi diri sendiri dan kandungannya.

Islam memberikan kelonggaran dan keringanan (rukhsah) bagi para ibu hamil dan ibu yang sedang menyusui untuk tidak berpuasa. Bila ibu hamil cemas akan kondisi kesehatan diri sendiri dan kondisi kesehatan sang janin, maka diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

Bagi para ibu hamil yang meninggalkan puasanya, mereka dapat mengganti puasa di luar Bulan Suci Ramadhan (qadha) atau membayar fidyah sesuai jumlah hari puasa yang telah ditinggalkan.

Manfaat Puasa Bagi Ibu Hamil

Ada berbagai manfaat puasa bagi ibu hamil di antaranya adalah perbaikan metabolisme tubuh serta mengurangi risiko dan mencegah penyakit diabetes. 

Selain itu, berpuasa saat hamil juga dapat membantu ibu hamil dalam mengendalikan berat badannya sehingga terhindar dari kenaikan yang melonjak. Ibu hamil yang berpuasa terbukti lebih sehat jantungnya. 

Risiko yang Bisa Dihadapi Ibu Hamil saat Berpuasa

Puasa saat hamil juga memiliki risiko tersendiri. Sampai sekarang, memang belum ada riset yang membuktikan puasa menjadi penyebab keguguran. Meski begitu, ibu hamil yang menjalankan puasa menjadi lebih rentan mengalami dehidrasi hingga anemia. 

Ibu hamil yang berpuasa pada kehamilan trimester pertama juga lebih berisiko melahirkan bayi prematur (berat badan di bawah normal) sebab asupan gizi dan nutrisi di trimester pertama sangatlah penting bagi perkembangan serta pertumbuhan si jabang bayi. Pasalnya, pada saat inilah organ janin tengah dibentuk. 

Masalah kesehatan lainnya yang dapat dialami para ibu yang berpuasa saat hamil di antaranya adalah sakit kepala, lemas, pusing, kekurangan cairan (dehidrasi), naiknya asam lambung, bahkan hingga pingsan.

Tips agar Aman Berpuasa saat Hamil

Pada dasarnya, ibu hamil masih diperbolehkan menjalankan ibadah puasa selama tetap memperhatikan dan menjaga kondisi kesehatan diri dan janin di dalam kandungannya. Pastikan stamina ibu hamil tetap prima dengan menerapkan berbagai tips berikut ini:

1. Berkonsultasi dengan Tenaga Kesehatan

Periksakan kesehatan diri ke dokter kandungan atau bidan sebelum memutuskan untuk berpuasa. Pastikan ibu hamil dalam keadaan sehat dan sanggup melaksanakan ibadah puasa.

Bijaklah dalam mengambil keputusan, jika ternyata memiliki riwayat kesehatan tertentu. Terlebih jika sudah memiliki catatan medis yang berisiko menyebabkan persalinan prematur dan keguguran.

2. Istirahat yang Cukup dan Kurangi Aktivitas

Kurangi aktivitas berat terutama jika ibu hamil juga sambil bekerja. Penting diingat bahwa istirahat yang cukup akan sangat bermanfaat untuk kesehatan diri dan janin.

Jangan tunggu hingga kewalahan, segera beristirahat jika badan sudah mulai merasa kelelahan. Hindari mengangkat barang dengan bobot berat. Penuhi waktu tidur dengan enam hingga delapan jam setiap harinya. 

3. Cukupi Kebutuhan Gizi dan Nutrisi

Ibu hamil yang akan berpuasa bisa memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizinya dengan cara mengonsumsi susu hamil, vitamin juga suplemen makanan tambahan. Selain itu, perhatikan pula menu makanan saat menyantap sahur dan berbuka puasa. 

Tentukan pengaturan menu makanan yang hendak disantap agar semua kandungannya dapat menunjang kesehatan diri dan janin. Konsumsi nasi, pasta, roti atau berbagai opsi karbohidrat lainnya.

Tambahkan pula sajian dengan kandungan cairan tinggi seperti sayur-mayur, sup dan buah-buahan sewaktu berbuka puasa dan sahur. Hindari asupan yang terlalu asin sewaktu sahur agar tidak lebih mudah merasa haus saat mulai berpuasa.

Saat berbuka, santap menu takjil yang manis guna menggantikan cairan yang telah hilang. Camilan asin juga dapat menjadi alternatif untuk menggantikan kadar garam dalam tubuh.

4. Cegah Terjadinya Dehidrasi

Seperti yang diketahui, ibu hamil membutuhkan cairan lebih banyak bila dibandingkan dengan orang dewasa lainnya. Umumnya, orang dewasa akan membutuhkan asupan delapan gelas (dua liter) setiap hari. Sedangkan untuk ibu hamil, diperlukan setidaknya sepuluh gelas per harinya. 

Ibu hamil tidak boleh sampai kekurangan cairan. Pasalnya, air ketuban membutuhkan cairan yang cukup banyak. Oleh karena itu, ibu hamil yang hendak berpuasa dapat meminum lima gelas saat sahur dan lima gelas lagi ketika berbuka. 

Jangan mengonsumsi asupan yang mengandung caffeine. Dengan demikian, ibu hamil puasa akan aman dari refluks asam lambung, keguguran, bayi lahir dengan berat badan rendah dan juga anemia. 

Hindari juga asupan yang terlalu manis ketika sahur agar ibu hamil puasa tidak merasa cepat lelah atau lemas. Sebagai gantinya, konsumsi multivitamin agar tubuh tetap terjaga vitalitasnya. 

Konsumsi takjil seperti kurma dan kolak dengan porsi secukupnya. Makanan manis memang dapat meningkatkan kadar gula darah dengan lebih cepat. Namun hindari minuman yang terlalu dingin agar tidak berbahaya bagi lambung. 

Disarankan untuk menyantap hidangan berat seusai shalat maghrib. Hindari langsung menyantap makanan dalam porsi besar karena langkah ini hanya akan membuat tubuh menjadi lemas.

5. Berpikir Positif dan Cegah Stres

Stres dapat membahayakan kondisi kesehatan janin dalam kandungan. Sehingga ibu hamil harus mengelola suasana hati dan pikirannya untuk tetap positif. 

Usahakan ibu hamil tetap dalam keadaan rileks dan menghindari diri dari stres. Pasalnya saat pikiran mengalami tekanan berlebih, tubuh pun jadi terpicu mengeluarkan hormon kortisol. 

Sayangnya, kortisol dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. Sebagai akibatnya, bayi bisa lahir dengan panjang tubuh yang tak normal, hingga berat badan yang terlalu ringan.

Beberapa Sinyal Bahaya yang Patut Diwaspadai

Ada beberapa tanda bahaya yang patut diwaspadai saat ibu hamil berpuasa. Jika ibu hamil merasakan mual, pandangan kabur, muntah, pusing dan sangat lemas, maka segeralah batalkan puasa.

Ibu hamil juga disarankan untuk segera membatalkan puasanya jika mengalami mimisan dan terkena diare. Demikian pula jikamulai merasakan gerak janin yang berkurang, kram perut yang teramat nyeri, berat tubuh yang menurun, kontraksi hingga pendarahan. 

Jika kondisi tersebut dialami oleh ibu hamil yang berpuasa, maka segeralah minum dan makan dengan perlahan, lalu istirahatkan diri sejenak selama sejam. Kemudian periksakan diri ke dokter kandungan atau bidan terdekat. Jika memungkinkan, selalu periksakan kehamilan secara rutin satu minggu sekali. 

Demikianlah uraian dari sejumlah manfaat, risiko dan tips berpuasa bagi ibu hamil. Semoga bermanfaat dan tetap jaga kesehatan selama berpuasa.

Baca Juga Artikel Lainnya: