Uang merupakan alat pembayaran yang telah digunakan secara luas oleh manusia selama hampir 3.000 tahun. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti mengenai bangsa manakah yang pertama kali menciptakan uang dan menggunakannya sebagai alat tukar.
Indonesia sendiri sudah mulai menggunakan uang koin logam sebagai alat pembayaran sejak peradaban Hindu-Budha. Buktinya tersimpan di Museum Nasional berupa dua keping uang logam yang terbuat dari perak dan berbentuk cembung. Pada sisi depan bergambar pot bunga, dua tangkai bunga, dan garis-garis lekuk di sekitarnya. Sedangkan pada sisi belakang, ada gambar bunga lotus mekar dalam persegi.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, penggunaan uang sebagai alat pembayaran secara fisik perlahan mulai tergeser oleh kemunculan uang elektronik (e-money).
Uang elektronik dinilai lebih mudah dibawa dan digunakan sehingga kini orang-orang dapat bepergian tanpa membawa uang secara fisik dalam jumlah besar. Oleh sebab itu, penggunaan uang elektronik sebagai instrumen pembayaran juga dinilai lebih aman untuk digunakan dan minim resiko.
Selain alasan keamanan dan fleksibilitas, kehadiran uang elektronik sebagai instrumen pembayaran yang inovatif dan praktis diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transaksi keuangan para generasi milenial yang bersifat massal, cepat, dan mikro. Seperti membantu kelancaran transaksi di jalan tol, minimarket, bahkan foodcourt.
Namun di balik setiap keunggulan terselip pula adanya kekurangan uang elektronik yang harus diperhatikan. Nah, pada pembahasan kali ini kita akan belajar mengenai kelebihan dan kekurangan uang elektronik agar kamu lebih bijak dalam menggunakannya.
Apa Itu Uang Elektronik?

Uang elektronik adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik yang nilainya disimpan pada media elektronik tertentu dan penggunanya harus menyetorkan uang terlebih dahulu kepada penerbit untuk disimpan dalam media elektronik tersebut.
Adapun unsur-unsur uang elektronik adalah sebagai berikut:
- Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit.
- Nilai uang disimpan secara elektronik dalam media tertentu seperti server, aplikasi, atau chip.
- Nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan.
Jenis-jenis Uang Elektronik
Uang elektronik diklasifikasikan ke dalam dua kategori berdasarkan tercatat atau tidaknya data identitas pengguna pada penerbit uang elektronik, yakni:
Jenis | Penjelasan |
Registered | Sesuai namanya, registered adalah jenis uang elektronik yang data identitas penggunanya tercatat atau terdaftar pada penerbit uang elektronik melalui penerapan prinsip mengenal nasabah. Batas maksimum nilai uang elektronik yang diijinkan untuk disimpan pada media chip atau server untuk jenis registered ialah sebesar lima juta Rupiah. Pengguna uang elektronik registered mendapatkan beberapa fasilitas antara lain pengisian ulang (top up), pembayaran transaksi, pembayaran tagihan, transfer dana, dan tarik tunai. |
Unregistered | Unregistered adalah jenis uang elektronik yang data identitas penggunanya tidak tercatat atau terdaftar pada penerbit uang elektronik. Batas maksimum dana yang dapat disimpan pada media chip atau server untuk jenis uang elektronik unregistered lebih kecil dibanding uang elektronik registered, yakni sebesar satu juta Rupiah. Selain itu, fasilitas yang diperoleh pengguna umumnya hanya meliputi pembayaran transaksi tertentu dan pengisian ulang (top up). |
Kelebihan Uang Elektronik

1. Mudah dan Praktis
Uang elektronik dinilai sangat cocok dan mendukung kebutuhan transaksi generasi milenial karena cara penggunaannya yang mudah dan praktis sehingga dapat dibawa kemana saja.
Selain itu, uang elektronik juga mendukung kecepatan transaksi pembayaran. Artinya, kamu tidak perlu membuang waktu untuk menunggu kembalian baik dalam bentuk uang maupun barang, seperti permen.
Di era pandemi seperti saat ini, penggunaan uang elektronik juga mendukung transaksi cashless sehingga meminimalkan kontak fisik yang dinilai dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran virus.
2. Banyak Promo Menarik
Selain kemudahan transaksi pembayaran, pihak penerbit uang elektronik biasanya menyediakan berbagai promo menarik yang sayang untuk dilewatkan.
Promo tersebut umumnya merupakan bentuk kerjasama antara pihak penerbit dengan para pedagang atau merchant. Berbagai promo menarik ini bisa kamu dapatkan pada tanggal atau hari tertentu, seperti anniversary, ulang tahun, atau weekend.
Hadirnya promo-promo menarik ini, selain memberikan penawaran terbaik bagi para pengguna maupun calon pengguna juga dapat meningkatkan permintaan produk atau jasa bagi mitra pedagang atau merchant.
3. Meminimalisir Risiko Pencurian
Sebagaimana telah kamu ketahui, membawa uang cash dalam jumlah besar tentunya akan menjadikanmu sebagai sasaran empuk berbagai kejahatan seperti pencopetan, perampokan, atau pencurian.
Kehadiran uang elektronik memungkinkan seluruh transaksi dilakukan secara cashless atau non-tunai sehingga kamu tidak perlu khawatir akan risiko penjambretan di jalan. Kamu dapat melakukan transaksi dengan aman dan nyaman, di manapun dan kapanpun.
Kekurangan Uang Elektronik
Namun di balik segala kelebihan penggunaan uang elektronik, tentu saja terdapat beberapa poin kekurangan uang elektronik yang perlu kamu waspadai, seperti.
1. Mendorong Gaya Hidup Konsumtif
Kehadiran uang elektronik sebagai instrumen pembayaran memang membuat transaksi keuangan dapat dilakukan dengan mudah di manapun dan kapanpun.
Namun kamu perlu waspada terhadap gaya hidup konsumtif yang siap menguras pundi-pundi uangmu. Pasalnya, kemudahan transaksi menggunakan uang elektronik akan membuat penggunanya cenderung tidak mempedulikan besaran nominal uang yang dikeluarkan. Terlebih dengan hadirnya promo-promo menarik di berbagai merchant yang bekerja sama.
Hal ini akan berbeda jika menggunakan uang cash karena kamu akan secara langsung mengetahui jumlah uang yang dimiliki dan secara otomatis tidak akan melakukan transaksi apabila jumlah uang tidak mencukupi.
2. Mudah Hilang
Beberapa jenis uang elektronik memang sengaja di desain agar mudah dibawa kemana saja oleh para penggunanya. Namun di sisi lain, apabila penggunanya tidak rapi dalam menyimpan barang maka uang elektronik yang berbentuk kartu akan mudah terselip dan hilang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kamu bisa saja melapor pada penerbit agar mereka membekukan transaksi keuangan. Namun masalahnya, hal itu tidak berlaku bagi uang elektronik unregistered yang dapat langsung digunakan tanpa perlu otorisasi password seperti kartu e-toll.
3. Sisa Saldo Tidak Dapat Diuangkan
Kekurangan uang elektronik lainnya yang harus kamu waspadai ialah sisa saldo yang tidak dapat diuangkan kembali.
Pada uang elektronik registered, biasanya sisa saldo pada nominal tertentu, umumnya kurang dari sepuluh ribu Rupiah, tidak akan dapat diuangkan kembali. Sedangkan pada uang elektronik unregistered umumnya saldo yang telah di deposit tidak dapat diuangkan kembali.
Oleh sebab itu kamu perlu memperhitungkan dengan baik agar jumlah yang diisi pada akun elektronik sesuai dengan kebutuhan.
Nah, itulah beberapa kelebihan dan kekurangan uang elektronik. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangannya, diharapkan kamu dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Kunci lainnya ialah membuat perencanaan keuangan dan komitmen yang teguh. Hal ini penting agar kamu tetap dapat memenuhi target keuangan yang diharapkan.
Jadi, sudahkah kamu bijak dalam mengelola penggunaan uang elektronik?
Baca Juga Artikel Lainnya:
You must be logged in to post a comment.