Suatu bisnis atau usaha dapat dikatakan berjalan dengan baik apabila bisnis tersebut setidaknya memiliki proses bisnis yang jelas dan terstruktur untuk mencapai tujuan atau visi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Sesuai namanya, proses bisnis dapat dipahami sebagai serangkaian proses yang terjadi berulang-ulang untuk mencapai tujuan perusahaan. Artikel kali ini akan membahas tentang apa itu proses bisnis, fungsi, jenis, dan tahapan di dalamnya.
Mengenal Definisi Proses Bisnis

Secara umum, proses bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian aktivitas yang saling terkait dan dilakukan perusahaan secara berulang untuk mencapai tujuan perusahaan berkaitan dengan produk atau jasa yang dihasilkan.
Agar lebih memahaminya, berikut ini kami merangkum beberapa pengertian proses bisnis menurut para ahli:
- Weske (2007) dalam bukunya mendefinisikan proses bisnis sebagai satu rangkaian instrumen yang berfungsi untuk mengorganisir aktivitas perusahaan serta meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara aktivitas perusahaan;
- Spark System (2004) menjelaskan proses bisnis sebagai kumpulan aktivitas yang dirancang oleh perusahaan dalam rangka menghasilkan output bagi pelanggan;
- Hammer dan Champy sebagaimana dikutip oleh Weske (2007) mengartikan proses bisnis sebagai suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengkombinasikan berbagai faktor masukan dalam rangka menghasilkan output berupa barang atau jasa yang memiliki value; sementara
- Rummler dan Brache dalam buku karangan Siegel (2008) secara sederhana menyebutkan bahwa proses bisnis merupakan suatu sekumpulan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa baik secara manual maupun dengan bantuan sistem informasi.
Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat kita simpulkan bahwa proses bisnis merupakan serangkaian aktivitas perusahaan yang terorganisir dan bertujuan untuk meningkatkan value barang atau jasa yang dihasilkan melalui proses manual maupun dengan bantuan sistem.
Proses bisnis yang dilakukan oleh satu perusahaan mungkin saja berbeda dari perusahaan lain. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, beberapa diantaranya adalah tujuan atau visi yang ingin dicapai dan kebijakan internal perusahaan.
Fungsi Proses Bisnis bagi Perusahaan
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, proses bisnis bertujuan mencapai visi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam kaitannya dengan aktivitas menghasilkan barang dan jasa.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, proses bisnis memiliki tiga fungsi penting di antaranya:
1. Acuan dalam Pemecahan Masalah
Pada dasarnya, proses bisnis merupakan hasil proyeksi yang memberi gambaran besar mengenai aktivitas operasional perusahaan secara menyeluruh.
Melalui proses bisnis, pihak internal perusahaan dapat menilai bagaimana kondisi perusahaan, serta mengidentifikasi kemunculan masalah yang ditimbulkan dari internal maupun eksternal, misalnya pergerakan kompetitor dan masuknya pemain baru.
Ketika suatu masalah teridentifikasi, maka pihak internal perusahaan dapat menggunakan proses bisnis sebagai acuan dalam mengambil langkah untuk memecahkan persoalan tersebut dengan harapan tujuan perusahaan dapat tercapai.
2. Indikator bagi Pelanggan
Kedua, proses bisnis dapat menjadi indikator bagi pelanggan yang memberikan informasi secara real time mengenai kapan dimulainya proses produksi, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan sebagai landasan pengambilan keputusan serta feedback terhadap pihak internal perusahaan.
Feedback ini nantinya akan dibutuhkan pihak internal dalam melakukan evaluasi agar proses bisnis berjalan dengan optimal dan mampu memenuhi kualifikasi yang diharapkan oleh pelanggan.
3. Pembagian Tugas Karyawan
Terakhir, dan yang paling penting, proses bisnis membantu pihak internal perusahaan dalam melakukan pembagian tugas, peranan, dan tanggung jawab masing-masing karyawan selama proses produksi berlangsung.
Tujuannya adalah memaksimalkan potensi dan keterampilan karyawan guna memaksimalkan tingkat efektivitas dan efisiensi produksi serta meminimalisir kemungkinan terjadinya human error karena ada alur tanggung jawab yang jelas.
Klasifikasi Jenis Proses Bisnis
Berdasarkan praktik dan pengaruhnya terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, proses bisnis perusahaan umumnya dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, antara lain:
1. Proses Bisnis Utama (Primer)
Proses bisnis utama atau juga disebut dengan proses bisnis primer merupakan serangkaian aktivitas inti operasional perusahaan yang bertujuan untuk menambah nilai suatu produk atau jasa. Proses ini meliputi aktivitas produksi, pemasaran, dan layanan pelanggan (customer service).
Proses bisnis primer dapat dikatakan sukses apabila mampu menghasilkan output berupa barang atau jasa yang memiliki nilai jual tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan serta ekspektasi pelanggan.
2. Proses Bisnis Pendukung (Sekunder)
Berbeda dari proses bisnis utama, proses bisnis pendukung atau proses sekunder tidak secara langsung menambahkan nilai pada produk akhir.
Proses ini bertujuan untuk mempersiapkan lingkungan yang kondusif agar proses bisnis primer dapat tetap berlangsung (kontinyu) secara efektif dan efisien. Proses bisnis ini meliputi aktivitas di divisi internal perusahaan, misalnya divisi keuangan, akuntansi, HRD, dan lain-lain.
3. Proses Manajemen
Terakhir, ada proses manajemen yang meliputi aktivitas perencanaan, pengawasan, dan pemantauan. Proses manajemen berfungsi untuk mengatur jalannya aktivitas operasional, tata kelola perusahaan, serta menyusun perencanaan strategis.
Selain itu, proses manajemen juga berfungsi untuk menyusun rencana dan standar aktivitas operasional guna memastikan bahwa proses bisnis primer maupun sekunder berjalan secara efektif dan efisien.
4 Tahapan Penting dalam Proses Bisnis
Supaya aktivitas operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta menghasilkan barang dan jasa yang memiliki value, terdapat beberapa tahapan penting dalam proses yang harus dilalui dan saling berkaitan satu sama lain, yakni:
1. Analisis Kegiatan Bisnis
Tahap pertama yang harus dilakukan sebelum merancang proses bisnis adalah melakukan analisis kegiatan bisnis.
Pada tahap ini, owner dan pihak manajemen perusahaan akan mendiskusikan terkait bidang bisnis perusahaan, tujuan yang ingin dicapai, dan hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Analisis kegiatan bisnis ini dilakukan untuk mengidentifikasi tujuan dan aspek apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk proses bisnis seperti apa yang kira-kira cocok dengan kriteria perusahaan.
2. Menyusun Proses Bisnis
Hasil analisis kegiatan bisnis pada tahap pertama nantinya akan menjadi dasar bagi pihak manajemen internal perusahaan dalam menjalankan tahap kedua, yakni menyusun proses bisnis.
Dalam tahap kedua ini, pihak manajemen akan secara spesifik menyusun rangkaian aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang dan jasa serta aktivitas pendukung yang mungkin diperlukan.
Lebih lanjut, pihak manajemen juga akan berdiskusi dengan owner perusahaan untuk menentukan besaran biaya operasional yang diperlukan agar bisnis dapat berjalan lancar serta mampu menghasilkan keuntungan.
Tahap kedua ini nantinya akan menghasilkan serangkaian proses dan standar yang menjadi acuan dalam pelaksanaan proses bisnis.
3. Pelaksanaan
Setelah diskusi yang panjang antara pihak manajemen dengan owner perusahaan, akhirnya pada tahap ketiga ini proses bisnis dapat dilaksanakan oleh tim operasional atau tim produksi barang dan jasa.
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, tahap pelaksanaan ini berpegang pada standar dan pedoman kerja yang telah disusun oleh pihak manajemen sebelumnya.
Berdasarkan standar dan pedoman tersebut pula, pihak manajemen nantinya akan melakukan pembagian tugas dan tanggung jawab kepada masing-masing karyawan yang tergabung dalam tim operasional atau produksi barang dan jasa.
Berbeda dari dua tahap sebelumnya, kesuksesan tahap pelaksanaan bergantung pada seberapa baik kinerja anggota tim operasional. Semakin baik kinerja anggota tim maka semakin besar pula peluang perusahaan mencapai tujuan.
4. Evaluasi
Tahapan dalam proses bisnis diakhiri dengan adanya evaluasi yang bertujuan untuk menilai efektivitas dan efisiensi pelaksanaan proses bisnis. Biasanya tahap ini dilakukan di akhir periode tertentu yang telah ditetapkan.
Sebagaimana halnya tahap pelaksanaan, tahap evaluasi juga dilakukan dengan berpegang pada standar dan pedoman kerja yang telah disusun oleh pihak manajemen serta output yang dihasilkan dari tahap pelaksanaan sebagai indikator.
Selain menilai efektivitas dan efisiensi pelaksanaan proses bisnis, tahap evaluasi juga dilakukan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi selama tahap pelaksanaan, bagaimana cara penyelesaiannya, serta hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah serupa.
Nantinya, hasil evaluasi ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan dalam melakukan perbaikan terhadap pelaksanaan proses bisnis. Bagian ini berlangsung secara kontinyu dan saling berkesinambungan.
Ajukan Indodana PayLater Sekarang!Proses Bisnis Melancarkan Usaha
Berdasarkan pembahasan mengenai definisi, fungsi, jenis, dan tahapan penting dalam proses bisnis diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses bisnis merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan melalui pelaksanaan aktivitas operasional yang terorganisir. Semoga bermanfaat!
Baca Juga Artikel Lainnya:
You must be logged in to post a comment.