cara menghindari penipuan kartu debit dan kredit

Hindari Penipuan Kartu Debit dan Kredit dengan Cara Ini

No comments

Memiliki kartu debit dan kredit kini sudah jadi bagian hidup masyarakat. Kedua kartu ini digunakan untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari berbelanja, menabung, dan masih banyak lagi.

Apapun transaksinya, pemilik kartu kredit dan debit tetap harus cermat dalam menggunakannya. Terutama dalam menggunakan fasilitas yang ada. Salah-salah Anda hanya akan menjadi korban penipuan.

Modus penipuan kini memang semakin berkembang. Ada berbagai macam penipuan baru yang bisa dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Mulai dari skimming, phishing, dan lain-lain.

Pelaku biasanya akan menyamar dengan berbagai macam peran. Mulai dari berpura-pura menjadi pembeli hingga penjual lapak online bodong. Demi mementingkan keuntungan pribadi, mereka tidak segan-segan menguras harta korbannya.

Salah satu contoh kasus pernah terjadi baru-baru ini adalah seorang penjual ditipu oleh calon pembelinya. “Pembeli palsu” ini melancarkan aksinya dengan pura-pura meminta nomor seri kartu debitnya untuk mentransfer pembayarannya melalui salah satu fasilitas sebuah bank, OneKlik.

Ada pula penjual berbasis daring lainnya yang juga nyaris menjadi korban calon pembelinya. Berkedok melakukan transfer dari ‘payment card’, si penipu juga meminta nomor seri kartu debit/kredit milik penjual. Untungnya kedua penjual ini enggan memberikan informasi pribadinya tersebut.

Untuk terhindar dalam berbagai bentuk penipuan seperti di atas, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan. 

Baca Juga: Jangan Sampai Jadi Korban! Inilah Ciri Penipuan Layanan Online Berkedok Upload KTP dan Selfie

5 Tips Menghindari Penipuan Kartu Debit dan Kredit

1. Gunakan Sarana Resmi dari Bank dalam Bertransaksi

Seiring berkembangnya zaman, bertransaksi secara cashless kini semakin mudah dilakukan. Sebab, sudah ada banyak aplikasi dan tenan yang menawarkan transaksi tanpa adanya uang secara fisik. Namun, sebenarnya aplikasi tersebut lah yang berpotensi menguras harta Anda tanpa diketahui.

Setiap aplikasi yang tidak resmi secara diam-diam akan mengambil informasi resmi yang dimasukkan. Di balik layar, operator tersebut akan menyalahgunakan informasi yang diberikan. Secara tidak sadar Anda sudah menjadi korban penipuan.

Oleh karena itu, selalu gunakan aplikasi resmi atau yang sudah terverifikasi ketika melakukan transaksi. 

2. Jangan Simpan Sandi di Browser

Tidak hanya bisa dilakukan di gawai saja. Transaksi juga bisa dilakukan ketika Anda sedang membuka komputer. Biasanya Anda akan diminta untuk memasukkan PIN atau sandi sebelum melakukan transaksi, maupun ketika hendak masuk ke sebuah website.

Jika Anda mengakses informasi pribadi tersebut di luar komputer pribadi. Apalagi menggunakan Wi-Fi umum. Ada baiknya Anda tidak mencentang pilihan ‘ingat password Anda’ ketika hendak login

Informasi tersebut bisa saja diakses oleh orang lain. Mereka bisa mengakses informasi pribadi, bahkan semudah tersambung di Wi-Fi yang sama. Jadi jangan sampai lengah, ketika hendak melakukan transaksi.

3. Lebih Dianjurkan Menggunakan Kartu Kredit 

Jika Anda memang gemar berbelanja melalui e-commerce dan sudah memiliki pekerjaan yang stabil. Mungkin Anda bisa memperhitungkan untuk membuat kartu kredit. Sehingga setiap kali melakukan transaksi di e-commerce bisa memakai kartu tersebut.

Kartu kredit memiliki sistem keamanan mereka tersendiri. Ketika pihak bank mencium adanya gelagat aneh. Anda akan terlindungi secara langsung. Transaksi yang dilakukan pun bisa digugurkan secara sepihak dari bank.

4. Jangan Pernah Klik Tautan yang Mengatasnamakan Bank

Modus ini mungkin sangat sering ditemui. Penipu biasanya melakukan blast SMS kepada nomor yang sudah didapat dan mengatasnamakan dirinya sebagai bank. Pelaku akan mencantumkan sebuah tautan (link) ke sebuah website.

Dengan meng”klik” tautan tersebut, Anda secara tidak langsung sudah menyerahkan data pribadi yang ada di perangkat tersebut. Mulai dari lokasi, kontak HP, hingga informasi login yang ada di perangkat Anda. 

Oleh karena itu, jangan pernah membuka tautan ketika mendapatkan pesan aneh atau dari orang yang tidak dikenal.

5. Gunakan Kartu Virtual

Bagi Anda yang sangat gemar melakukan pembelanjaan secara non-manual (virtual). Mungkin ada bagusnya jika Anda membuat kartu debit atau kredit secara virtual. Kartu tersebut dikenal dengan Virtual Credit Card (VCC).

Kartu ini memiliki kegunaan yang sama seperti kartu fisiknya. Anda bisa melakukan pembayaran, juga menerima pembayaran. Bedanya hanya di bentuk kartu tersebut saja yang tidak memiliki bentuk fisik.

Beberapa bank di Indonesia juga ada yang memberikan fasilitas ini. Biasanya kartu virtual yang dibuat bersifat sementara. Alias hanya digunakan dalam batas tertentu. Jika sudah mencapai batasnya, nomor kartu virtual tersebut pun akan hangus secara otomatis.

Bijaklah dalam Bertransaksi

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa setiap orang harus berhati-hati dan tidak mudah percaya. Terutama dalam melakukan transaksi secara daring. Selalu pelajari fasilitas yang ditawarkan oleh bank tempat Anda menyimpan uang.

Jangan sampai, hanya karena kurang informasi. Anda menjadi korban penipuan dari mereka yang memiliki informasi lebih banyak. Padahal kini informasi bisa diakses dalam jangkauan jari saja.

Jadilah pembeli dan penjual yang cermat. Selalu identifikasi gerak-gerik aneh yang ditunjukkan lawan transaksi Anda. Jika sudah menunjukkan gelagat aneh, jangan segan untuk menghentikan transaksi. 

Baca Juga: Hati-Hati! Jangan Berikan Kode OTP Sembarangan