By Dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis, kegagalan selalu jadi momok yang bikin was-was dan takut. Namun jika sedari awal kamu sudah tahu apa saja penyebab kegagalan usaha secara umum, maka risikonya pun bisa lebih dihindari.
Sayangnya, tak semua pelaku usaha tahu apa yang sebenarnya menjadi faktor penyebab kegagalan usaha yang mereka jalankan. Hingga akhirnya usaha tersebut benar-benar tidak mampu bertahan dan gulung tikar.
Menurut para ahli ada banyak hal yang harus dipahami oleh pelaku usaha, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan agar bisnisnya tetap mampu bertahan. Yuk, simak apa saja penyebab kegagalan usaha dan tips sederhana untuk menghindarinya berikut ini.
Apa Saja Faktor Penyebab Kegagalan Usaha?
1. Usaha Tak Memiliki Tujuan yang Pasti
Salah satu penyebab kegagalan yang paling sering ditemui adalah tidak adanya tujuan yang pasti. Seringkali, orang-orang seperti ini hanya ikut-ikutan tren dan coba-coba, tapi tidak memiliki tujuan yang jelas.
Sebaliknya, ketika kamu memulai bisnis dengan tujuan yang jelas dan terarah, maka kesempatan untuk berhasil bisa datang dengan mudah. Berikut beberapa hal yang akan membantu bisnismu tetap berjalan:
- Memiliki kecintaan dan passion terhadap bisnis yang tengah dikembangkan, sekaligus yakin karena produk atau layanan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pasar.
- Sehat secara fisik dan juga mental agar bisa menghadapi segala jenis tantangan potensial. Fisik dan mental yang kurang prima, nyatanya juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan usaha.
- Mandiri dan punya solusi cerdas dan kreatif dalam setiap permasalahan.
- Memiliki kejujuran dan integritas dalam membangun interaksi bersama orang lain.
- Memiliki perilaku dan cara berpikir yang positif, sabar, sekaligus teguh pendirian. Sehingga, kegagalan tidak menyebabkan diri menjadi down hingga menghentikan langkah dalam usaha.
2. Buruknya Manajemen dalam Bisnis
Sebagian besar faktor penyebab kegagalan usaha berakar dari buruknya manajemen bisnis. Para pelaku usaha, terutama pemula seringkali belum memiliki keahlian dalam manajemen bisnis yang cukup. Misalnya saja dalam segi pengelolaan keuangan, produksi, penjualan, hingga perekrutan dan pengaturan karyawan.
Jika tidak segera ditangani dengan baik, lambat laun bisnis yang dijalankan bisa gulung tikar. Karenanya miliki perencanaan, pengorganisasian, hingga kontrol terhadap segala jenis aktivitas operasional bisnismu. Agar usaha yang dijalankan juga tidak berakhir dengan kegagalan, jangan lupa untuk menciptakan suasana kerja yang membuat produktivitas terdorong.
3. Kurangnya Modal
Pendanaan yang kurang memadai untuk mendukung operasional bisnis juga menjadi faktor penyebab kegagalan dalam bisnis. Banyak pelaku usaha yang meremehkan jumlah modal yang dibutuhkan hingga akhirnya terpaksa harus tutup sebelum mendapatkan kesempatan untuk sukses. Selain itu, ekspektasi yang berlebihan akan hasil penjualan juga bisa berpengaruh.
Oleh karena itu, penting untuk tahu seberapa banyak modal yang dibutuhkan dalam bisnis. Bukan hanya biaya untuk memulainya, tetapi juga biaya-biaya lain untuk memertahankan bisnis.
4. Pemilihan Lokasi yang Kurang Strategis
Untuk mendukung kesuksesan dalam bisnis, lokasi menjadi faktor yang cukup penting untuk dipertimbangkan. Pasalnya, lokasi yang kurang sesuai dan terkesan sembarangan bisa membawa petaka pada bisnis tersebut meski semua faktor pendukung sudah disiapkan.
Selain memilih lokasi yang dinilai strategis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi usaha, antara lain:
- Lokasi kompetitor.
- Lokasi target berada.
- Kondisi lalu-lintas di sekitar dan aksesibilitas, hingga masalah parkir.
- Kondisi keamanan pada lokasi dan gedung.
5. Perencanaan yang Kurang Matang
Ketika berbisnis, bukan hanya sekadar bekerja keras saja yang jadi faktor pendukung kesuksesan. Tetapi juga ada pada perencanaan yang matang dan terarah.
Segala jenis bisnis seharusnya memiliki perencanaan yang baik. Salah satu faktor kegagalan yang banyak dialami pelaku bisnis kecil lantaran perencanaan bisnisnya yang begitu lemah.
Perencanaan bisnis harusnya dibuat dengan lebih realistis, berdasarkan informasi terbaru, dan akurat sekaligus proyeksi di masa mendatang. Ada beberapa komponen penting yang harus ada dalam business plan, di antaranya:
- Deskripsi usaha, tujuan, visi, serta kunci keberhasilan.
- Tenaga kerja.
- Ragam masalah potensial dan solusinya.
- Keuangan, modal peralatan, neraca keuangan, laporan arus kas, laporan rugi-laba, penjualan, hingga perkiraan pengeluaran.
- Analisis kompetitor.
- Kegiatan pemasaran dan aktivitas promosi lainnya.
Memiliki business plan yang jelas dan terarah juga meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan tambahan modal usaha.
Download App Pinjaman Indodana Sekarang!6. Over Ekspansi
Karena kesuksesan membuat sebagian pelaku usaha merasa berambisi ingin melebarkan sayap bisnisnya. Nyatanya, hal ini justru jadi boomerang yang berimbas negatif pada bisnis hingga memicu kebangkrutan.
Alih-alih melakukan ekspansi, kamu harus berfokus pada pertumbuhan bisnis yang lebih stabil. Namun di saat yang sama, jangan berusaha menekan laju pertumbuhan bisnis. Ekspansi tetap boleh dilakukan, asalkan memenuhi sejumlah persyaratan di bawah ini:
- Didahului dengan review secara seksama.
- Analisis dan riset yang mendalam.
- Identifikasi permasalahan apa yang perlu ditingkatkan.
Dengan sistem yang tepat, ekspansi bisnis akan dengan mudah dilakukan. Ada sejumlah indikasi yang menandakan jika ekspansi bukan suatu langkah tepat. Di antaranya, pegawai kesulitan mengikuti segala tuntutan produksi dan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan calon pelanggan.
7. Kesalahan dalam Memilih Target Market
Seberapapun matangnya sebuah perencanaan bisnis, ada saatnya ketika minat pasar sudah mulai berubah. Karenanya, jangan lupa untuk melakukan review secara berkala.
8. Minim Pengalaman
Hal ini kerap dialami oleh pelaku usaha pemula yang tergiur iming-iming keuntungan menjanjikan, padahal tidak memiliki pemahaman secara mendalam.
Memang tidak semua pelaku usaha yang minim pengalaman mengalami kegagalan. Karena banyak pula yang mulai belajar dari kesalahan dan memperbaiki kekurangannya. Tetapi, jangan lupa untuk memertimbangkan hal ini ya!
9. Kurangnya Branding
Punya produk berkualitas bagus tapi bisnis tetap saja gagal? Nah, ini bisa jadi karena proporsi nilai dalam branding produk kurang kuat atau karena banyaknya kompetitor yang bermain dengan produk yang serupa.
Inilah yang menjadi alasan pentingnya melakukan branding. Untuk itu, lakukanlah pendekatan yang berbeda. Salah satunya dengan membangun identitas brand itu sendiri.
Mulai dari logo, desain kemasannya, warna, tagline, dan semua hal yang membuat produk lebih menonjol dibanding produk yang lain.
10. Tak Sesuai Kebutuhan Pasar
Bisnis akan mengalami kegagalan jika interaksi dengan calon pelanggan diabaikan. Sekali lagi, bisnis yang sedang dijalankan ini ditujukan untuk siapa? Jika, kebutuhan pasar saja tidak didengar, lantas siapa yang akan tertarik dengan produk atau layanan tersebut?
Karenanya jangan pernah abaikan apa yang menjadi keresahan dan kebutuhan para pelanggan. Tampung aspirasi mereka dan jika memungkinkan, realisasikan salah satunya.
Hal ini akan membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan, sehingga konversi penjualan pun turut meningkat. Tak ada salahnya untuk selalu mengikuti perkembangan dan tren pasar, karena ini juga akan membantu bisnismu untuk selalu berinovasi.
Cari Tahu Penyebab Kegagalan Usaha Lebih Awal Sebelum Terlambat
Jika 50% usaha baru diprediksi mengalami kegagalan, artinya masih ada 50% lainnya yang punya potensi untuk berhasil. Daripada terjebak dalam perasaan was-was, sebaiknya pahami dan pelajari apa saja faktor penyebab kegagalan usaha. Kemudian lakukan langkah-langkah konkrit untuk mengatasinya.
Perlu diingat, setiap usaha pasti memiliki hambatan dan kendala. Tapi jika seorang pelaku usaha mampu mengatasinya lebih awal, maka kesuksesan pun lebih mungkin untuk diraih.
Jangan takut gagal, jika ingin sukses. Tapi teruslah mencoba, tetap optimis dan lakukan strategi baru yang lebih baik. Selamat berbisnis!
Baca Juga Artikel Lainnya:
You must be logged in to post a comment.